Hubungan Komunikasi dengan Prestasi Atlet
DOI:
https://doi.org/10.15575/cjik.v2i1.1625Keywords:
Communication, coach, athlete, badminton, achievementAbstract
This study aims to explain the relationship of communication with the achievements of badminton athletes SMP 116 Ragunan, on Djarum Sirnas championship, 2017. Many examples of cases, athletes who have not realized that they have more ability in himself, becomes an interesting problem to be examined and whether it has something to do with communication between athlete and coach? Researchers use the theory communication, especially about the factors that influence the formation of communication, to be able to explore the process of interpersonal communication between athletes and trainers. The methodology of this research is quantitative. The results showed that there was a relationship between coach communication, both in verbal and nonverbal communication with athlete achievement. The communication skills of the coach in building or creating shared, open, and shared communication messages of content (athletes with trainers) have a stronger relationship than the other 3 dimensions, namely the dimension of collaboration, the dimension of critical thinking, and the dimensions of creativity.
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan hubungan komunikasi dengan prestasi atlet bulutangkis SMP 116 Ragunan, pada kejuaran Djarum Sirnas, 2017. Banyak contoh kasus, atlet yang belum menyadari bahwa mereka memiliki kemampuan lebih di dalam dirinya, menjadi masalah menarik untuk diteliti dan apakah hal tersebut ada hubungannya dengan komunikasi antara atlet dengan pelatih? Peneliti menggunakan teori komunikasi, khususnya mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya komunikasi, untuk dapat mengeksplorasi proses komunikasi interpersonal antara atlet dan pelatih. Metodologi penelitian ini adalah kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan antara komunikasi pelatih, baik dalam komunikasi verbal dan nonverbal dengan prestasi atlet. Kemampuan komunikasi pelatih dalam membangun atau menciptakan pesan-pesan komunikasi (content) yang bersifat berbagi pemikiran, terbuka, dan mencakup solusi untuk kepentingan bersama (atlet dengan pelatih) memiliki hubungan yang lebih kuat dibanding 3 dimensi lainnya, yaitu dimensi collaboration, dimensi critical thinking, dan dimensi creativity.
References
Alhusin, S. (2007). Gemar Bermain Bulutangkis. Surakarta: CV Seti Aji
Charles, P., & Nurjanah, S. (2016). Komunikasi Interpersonal Antara Pelatih Dan Atlet Bulutangkis Dalam Meningkatkan Prestasi Pada Dinas Pemuda Dan Olahraga (Dispora) Provinsi Riau, dalam Jurnal Online Mahasiswa (JOM), 3(2).
Giandra, S.N. & Setyawan, I. (2015). Hubungan antara Efektivitas Komunikasi Interpersonal Pelatih dengan Ketangguhan Mental Atlet. dalam Jurnal Empati, 3(4), 1-10.
Hafiar, H. (2012). Cacat dan Prestasi melalui Pengalaman Komunikasi Atlet Penyandang Cacat, dalam Jurnal Indonesian Journal of Dialectics, 2(1).
Jatmikowati, T.E. (2018). Efektifitas Komunikasi Orang Tua terhadap Kepribadian Intrapersonal Anak, dalam Jurnal Pedagogi, 4(2).
Kurniasari, S.S. (2014). Proses Komunikasi Interpersonal Antara Pelatih yang Merangkap sebagai Atlet Panjat Tebing yang Dilatihnya. dalam Jurnal e-Komunikasi, 2(2), 1-10.
Masmuh, A. (2008). Pendewasaan Kepribadian melalui Komunikasi Intrapersonal, dalam Jurnal Bestari, 39(2), 86-93.
Muhammad, A. (2011) Komunikasi Organisasi. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Oktafiranda, N.D., Pelana., & Marani, I.N. (2015). Efektifitas Komunikasi antara Pelatih dan Atlet terhadap Prestasi Atlet Panahan Pusat Pendidikan Latihan Pelajar (PPLP) Nasional, dalam Jurnal Segar, 3(2).
Reynolds, P. H. (2002) We’re Taking Teaching and Learning. Washington DC,
Saputro, S.K. (2014). Proses Komunikasi Interpersonal Antara Pelatih Yang Merangkap Sebagai Atlet dengan Atlet Panjat Tebing yang Dilatihnya, dalam Jurnal e-Komunikasi, 2(2). 1-10.
Setiani, O. & Sakti, H. (2014). Hubungan antara Efektitivitas Komunikasi Interpersonal Pelatih dan Atlet dengan Kecemasan Bertanding pada Atlet Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia Semaran. dalam Jurnal Empati, 3(3), 186-195.
Sibarani, R.C. (2016). Komunikasi Intrapersonal dan Perilaku Fobia (Studi Deskriptif Kualitatif Proses Komunikasi Intrapersonal Hipnoterapi dalam Mengubah Prilaku Fobia Klien di Klinik Tranzcare Jakarta), dalam Jurnal Flow, 2(19).
Sudiansyah, A. (2017). Efektivitas Komunikasi Dakwah di Pesantren MQdalam Merubah Akhlak Santri, dalam Jurnal Communicatus: Jurnal Ilmu Komunikasi, 1(2), 151-158.
Sobur, A. (2009) Semiotika komunikasi, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Torana, Y.I. (2016). Komunikasi Interpersonal Antara Ayah Dan Anak Yang Berprofesi Sebagai Atlet Bela Diri Muay Thay Dalam Menjaga Sikap Profesionalisme, dalam Jurnal e-Komunikasi, 4(2).
Widjaja, H.A.W. (2010). Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Yuniarti, T. (2011). Strategi Komunikasi Tvone dalam Penayangan Makelar Kasus Palsu, dalam Jurnal FKSB Makna, 2(2).
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Authors who publish articles in Communicatus: Jurnal Ilmu komunikasi agree to the following terms:
- Authors retain copyright of the article and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a CC-BY-SA or The Creative Commons AttributionShareAlike License.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).