MODEL MANAJEMEN PENDIDIKAN KARAKTER DI SMP DTBS ECO PESANTREN
DOI:
https://doi.org/10.15575/isema.v3i2.5013Abstract
Pendidikan Indonesia saat ini, terbukti telah banyak melahirkan manusia yang mapan secara pengetahuan tetapi lemah secara mental (karakter). Ini menjadi masalah besar bagi generasi suatu bangsa. Manajemen pendidikan karakter dalam hal ini adalah sebagai solusinya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dan SMP DTBS Eco Pesantren sebagai objek penelitian. SMP DTBS Eco Pesantren dalam melaksanakan manajemen pendidikan karakter melalui serangkaian proses fungsi manajemen, yaitu: (1) perencanaan, yaitu menentukan karakter BAKU (Baik dan Kuat) sebagai nilai-karakter ditanamkan, kemudian merumuskan visi, misi dan tujuan sampai menyusun kurikulum serta program terintegrasi nilai-nilai karakter tersebut; (2) pelaksanaan, dilakukan melalui tiga pendekatan yaitu; pembelajaran di kelas, program budaya karakter dan masyarakat (mengacu pada Pepres No 87 th. 2017) serta metode pembiasaan dan peneladanan; (3) pengendalian, dilakukan dengan membuat tata tertib yang diakui oleh seluruh warga sekolah sebagai standar peraturan yang harus dipatuhi, serta menetapkan sanksi (punishment) jika terjadi penyimpangan atas tata tertib tersebut.Downloads
Published
2019-06-24
Issue
Section
Articles
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).