Analisis Fenomenologi Wartawan dalam Peliputan Program Citarum Harum


Putri Restia Ariani(1*), Darajat Wibawa(2), Dono Darsono(3)

(1) Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung, Indonesia
(2) Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung, Indonesia
(3) Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung, Indonesia
(*) Corresponding Author

Abstract


The purpose of this research is to determine the understanding of journalists from the Jurnalis Peduli Citarum Harum and Jurnalis Peduli Citarum communities in covering the Citarum Harum program, to determine the meaning of journalists from the Jurnalis Peduli Citarum Harum and Jurnalis Peduli Citarum communities in covering the Citarum Harum program, and to determine the experience of journalists from the Jurnalis Peduli Citarum Harum and Jurnalis Peduli Citarum communities in covering the Citarum Harum program. The results show an understanding of the coverage of the Citarum Harum program that includes environmental material, is guided by journalistic principles, and is carried out in a sustainable manner. The coverage of the Citarum Harum program is interpreted as coverage based on environmental awareness and program publication to the public. The experience of covering the Citarum Harum program includes the coverage strategy along with the difficulties, obstacles, and challenges experienced.

Keywords


Coverage; Journalist; Environment; Citarum Harum Program

Full Text:

PDF

References


Abrar, A. N. (2018). Mengenal Jurnalisme Lingkungan Hidup. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Agustina, D. P. (2019). Integritas Aktivis Lingkungan Hidup dalam Mewujudkan Jurnalisme Lingkungan Hidup yang Berkualitas dalam CALATHU: Jurnal Ilmu Komunikasi, 1(1), 9-22.

Ananto, D. F. (2016). Penerapan Jurnalisme Lingkungan oleh Jurnalis di Indonesia: Studi Kasus Anggota Komunitas Jurnalis Peduli Lingkungan (KJPL) Jawa Timur. Skripsi, Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Airlangga, Surabaya.

Atmakusumah dkk. (1996). Mengangkat Masalah Lingkungan ke Media Massa. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Campbell, Tom. (1994). Tujuh Teori Sosial: Sketsa, Penilaian, dan Perbandingan. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Cox, Robert. (2010). Environmental Communication and The Public Sphere. Second Edition. California: Sage Publications.

Cresswell, J. W. (1998). Qualitative Inquiry and Research Design: Choosing among Five Tradition. London: Sage Publications.

Darsono, D., & Muhaemin, E. (2012). Secangkir Peristiwa di Mata Wartawan. Bandung: Mimbar Pustaka.

Dokumen Rencana Aksi Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan DAS Citarum 2019-2025.

Eddyono, A. S. (2012). Media Komunitas dan Jurnalisme Lingkungan Hidup Berbasis Kearifan Lokal (Studi pada Situs www.suarakomunitas.net dalam Pemberitaan Isu-Isu Perubahan Iklim, dalam Prosiding Seminar Nasional Menggagas Pencitraan Berbasis Kearifan Lokal, (hal. 89-113). Purwokerto: Universitas Jenderal Soedirman.

Effendy, O. U. (2006). Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Gifarurahman, M., & Yuniati, Y. (2021). Konstruksi Jurnalis Kicaunews.com dan Jayantaranews.com dalam Peliputan Pencemaran Limbah PT. Koriester di Sumedang, dalam Prosiding Jurnalistik, (hal. 136-139). Bandung: Universitas Islam Bandung.

Huzaima. S., Kusnawan, A., & Tresnawaty, B. (2021). Pengalaman Wartawan Mengenai Jurnalisme Bencana dalam ANNABA: Jurnal Ilmu Jurnalistik, 6(1), 101-122.

Keraf, A. S. (2002). Etika Lingkungan. Edisi, Cetakan 1. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.

Kismartini, K., Widowati, N., Syaharani, S. P., & Pramudita, A. G. (2022). Penta Helix Collaboration dalam Pemberantasan Korupsi untuk Mewujudkan Good Governance di Indonesia dalam JURNAL ILMU ADMINISTRASI NEGARA (AsIAN), 10(2), 401-415.

Kuswarno, E. (2007). TRADISI FENOMENOLOGI PADA PENELITIAN KOMUNIKASI KUALITATIF Sebuah Pedoman Penelitian dari Pengalaman Penelitian dalam Sosiohumaniora: Jurnal Ilmu-ilmu Sosial dan Humaniora, 9(2), 161-176.

Muhaemin, E., & Darsono, D. (2021). Komunikasi Wartawan dalam Reportase Konflik Agama dalam Communicatus: Jurnal Ilmu Komunikasi, 5(2), 205-230.

Mulyana, D. (2001). Metodologi Penelitian Kualitatif: Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Putriani, N. I. D., & Hirzi, A. T. (2020). Aktivitas Jurnalis Penyandang Disabilitas di Media Online dalam Prosiding Jurnalistik, 6(1), 27-30.

Romli, A. S. (2008). Kamus Jurnalistik. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Ruslan, R. (2008). Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Setiati, E. (2005). Ragam Jurnalistik Baru dalam Pemberitaan: Strategi Wartawan Menghadapi Tugas Jurnalistik. Yogyakarta: Andi.

Sudibyo, A. (2014). 34 Prinsip Etis Jurnalisme Lingkungan; Panduan Praktis untuk Jurnalis. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia (KPG).

Sue, B. (2003). Bumi yang Gelisah. Jakarta: Erlangga.

Sumadiria, H. (2000). Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan Feature Panduan Praktis Jurnalis Profesional. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Supardi, I. (1994). Lingkungan Hidup dan Kelestariannya. Bandung: Alumni.

Suryadi, S., Darsono, D., Fuad, A. (2022). Pemahaman Mahasiswa Mengenai Jurnalisme Iklim dalam ANNABA: Jurnal Ilmu Jurnalistik, 7(3), 313-332.

Wibawa, D. (2012). Meraih Profesionalisme Wartawan dalam MIMBAR Jurnal Sosial dan Pembangunan, 28(1), 113-122.

Wibawa, D. (2020). Wartawan dan Netralitas Media dalam Communicatus: Jurnal Ilmu Komunikasi, 4(2), 185-206.g6

Wita, G., & Mursal, I. F. (2022). Fenomenologi dalam Kajian Sosial Sebuah Studi Tentang Konstruksi Makna dalam TITIAN: Jurnal Ilmu Humaniora, 6(2), 325-338.

Yuningsih, T., Darmi, T., & Sulandri, S. (2019). Model Pentahelix dalam Pengembangan Pariwisata di Kota Semarang dalam Journal of Public Sector Innovation, 3(2), 84-93.

Zaenuddin, H. M. (2011). The Journalist: Bacaan Wajib Wartawan, Redaktur, dan Mahasiswa Jurnalistik. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.