Aktivitas Antimikroba Ekstrak Rimpang Jeringau (Acorus calamus) Terhadap Pertumbuhan Candida albicans


Nurlaili Susanti(1*)

(1) Fakultas Sains dan Teknologi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Indonesia
(*) Corresponding Author

Abstract


Abstrak. Infertilitas adalah ketidakmampuan seorang wanita berusia lebih dari 35 tahun untuk hamil setelah mencoba kurang lebih selama 6 bulan, dengan hubungan seksual yang normal dan tanpa menggunakan kontrasepsi. WHO memperkirakan bahwa 8-12% dari pasangan di seluruh dunia memiliki masalah dalam kehamilan. Baru-baru ini, manajemen infertilitas dengan cara operasi, obat-obatan, dibantu teknologi reproduksi (fertilisasi in-vitro / IVF) selain mahal, tidak selalu berhasil. Saat ini, banyak orang menggunakan herbal dalam pengobatan berbagai penyakit. Madura dikenal sebagai salah satu etnis yang memiliki pengetahuan tentang obat tradisional atau "herbal" terutama yang berkaitan dengan keharmonisan perkawinan. Rimpang Jeringau (Acorus Calamus) adalah salah satu bahan baku "Jamu Subur Kandungan" yang mengatasi masalah infertilitas perempuan. Penelitian ini menguji aktivitas antimikroba Jeringau Rimpang (Acorus Calamus) untuk menghambat pertumbuhan Candida albicans. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi dasar untuk standardisasi dan saintification dari "Jamu Subur Kandungan". Uji aktivitas antimikroba dari ekstrak Jeringau Rimpang (Acorus Calamus) menunjukkan penghambatan pertumbuhan Candida albicans dengan Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) sebesar 0,5%.

Abstrak : Acorus calamus, Antimicrobial activity, Candida albicans

 

Abstract. Infertility is the inability of a woman over 35 years to pregnant after trying for at least 6 months, with normal sexual intercourse and without use birth control. WHO estimates that 8-12% of couples worldwide have problems in pregnancy. Recently, management of infertility with surgery, medicine, assisted reproductive technology (in-vitro fertilization/IVF) in addition to expensive, not always successfully. Currently, many people use herbs in the treatment of various diseases. Madura is known as one of the ethnic that have knowledge of traditional medicine or "herbal" especially related to marital harmony. Rhizome of Jeringau (Acorus Calamus) is one of the raw materials of "Jamu Subur Kandungan" which overcome the problem of female infertility. This study examined the antimicrobial activity of Jeringau Rhizomes (Acorus Calamus) to inhibit the growth of Candida albicans. The results of this study are expected to be the basic for standardization and saintification of "Jamu Subur Kandungan". Antimicrobial activity test of Jeringau Rhizome Extract (Acorus Calamus) showed inhibition of Candida albicans growth with Minimum Inhibitory Concentration (MIC) at 0.5%.

Key words : Acorus calamus, Antimicrobial activity, Candida albicans


References


Atsiri Indonesia. 2006. Atsiri. Online. http://atsiriindonesia.com//tanaman.php /id&//detail_news1/desknews=deskripsibalittro. diakses 21 Agustus 2014

Dalimarta, S. 1998. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid I. Jakarta : Trubus Agriwidya Press.

Gholkar MS, Mulik MB, Laddha KS. 2012. Fate of β-asarone in Ayurvedic Sodhana process of Vacha. J Ayurveda Integr Med.Reid, T. Traditional Chinese Herbal Medicine, 28 (1).

Handayani, L dan S. Sukirno. 2000. Pemanfaatan Jamu Rapat dan Keputihan serta Tradisi yang Menyertai Pada Masyarakat Madura. Dalam: Purwanto dan Walujo, E.B. (eds). Prosiding Seminar Lokakarya Nasional Etnobotani III Denpasar Bali.

Harborne, JB, 1996. Metode fitokimia; Penuntun Cara Modern Menganalisis Tumbuhan Edisi ke-2. Bandung : ITB Press.

Nandakumar S, Menon S, Shailajan S. 2013. A rapid HPLC-ESI-MS/MS method for determination of β-asarone, a potential anti-epileptic agent, in plasma after oral administration of Acorus calamus extract to rats. Biomed Chromatogr, 15 (1).

Purwanti, U. 2001. Pengembangan Tumbuhan Obat Berbasis Masyarakat di Pulau Madura. Program Warta KEHATI Edisi Januari.

Rifa’i, M.A. 2000. Pingit, Pijet dan Pepahit: Peran Tumbuhan dalam Kosmetik Tradisional Indonesia seperti Dicerminkan di Daerah Madura. Online. http://dbp.gov.my/mab2000/Penerbitan/Rampak/rspijet21.pdf. diakses 22 Agustus 2014.

Robinson, T. 1995. Kandungan organik tumbuhan tinggi Edisi Kedua, Penerjemah; Kokasih Padmawinata. Bandung : ITB Press.

Sihite, DF, 2009. Karakteristik minyak atsiri jeringau (Acorus calamus). Skripsi Fakultas Pertanian Universitas Sumatra Utara. USU Repository, Sumatra.

Zuhud, A. 2003. Pengembangan Tumbuhan Obat Berbasis Konsep Bioregional (contoh kasus di kawasan meru betiri jawa timur). Makalah Filsafat Sains Program Pascasarjana. Bogor : IPB Press.




DOI: https://doi.org/10.15575/biodjati.v1i1.1037

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c)



Indexing By :

      

      

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.

 

View My Stats