Optimalisasi Kultur Daphnia yang Berperan sebagai Hewan Uji dalam Ekotoksikologi


Hertien Koosbandiah Surtikanti(1*), Rahardian Juansah(2), Diah Frisda(3)

(1) Program Studi Biologi, Departemen Pendidikan Biologi, FPMIPA UPI, Indonesia
(2) Departemen Pendidikan Biologi, FPMIPA UPI, Jl. Dr. Setiabudhi no 229 Bandung,  
(3) Departemen Pendidikan Biologi, FPMIPA UPI, Jl. Dr. Setiabudhi no 229 Bandung,  
(*) Corresponding Author

Abstract


Daphnia (udang-udangan) merupakan hewan standar Internasional yang layak dan sering digunakan dalam pengujian kualitas air. Salah satu persyaratan sebagai hewan uji diantaranya adalah, bahwa hewan tersebut dapat dikultur dalam kondisi laboratorium. Oleh sebab itu diperlukan studi awal tentang kultur Daphnia di Laboratorium Riset Lingkungan di FPMIPA, UPI. Studi ini bertujuan untuk (1) menentukan jumlah neonate (umur < 24 jam) yang dihasilkan oleh satu gravid female Daphnia dalam 250 ml medium dan (2) menentukan tingkat kesintasan 10 neonate selama 3 hari dalam 3 medium (10 mL) yang berbeda (air tawar buatan, air sumur dan air PDAM). Experimen ini dilakukan masing-masing dengan 5 kali ulangan. Hasil yang diperoleh bahwa rata-rata jumlah neonate yang dihasilkan dari satu induk Daphnia pada hari ke 2 dalam medium air buatan, air sumur dan air PDAM berturut-turut adalah 14; 13; dan 11. Sedangkan rata-rata jumlah neonate yang mampu bertahan dalam medium air buatan, air sumur dan air PDAM adalah 8.5-10 ekor. Hasil studi ini menunjukkan bahwa Daphnia dapat dikultur di laboratorium dan neonate yang dihasilkan mengalami tingkat kesintasan lebih dari 80% hingga hari ke 3 dengan menggunakan ketiga medium yang berbeda. Sehingga neonate layak digunakan dalam uji hayati metode statis tanpa pakan dan oksigen.

Keywords


Neonate, Daphnia, kultur, medium

References


APHA. (2005). Standard Method for the Examination of Water and Wastewater 21 th ed. Washington DC: American Public Health

Buikema, A.J. (1973). Some effects of light on the growth, moulting, reproduction and survival of the Cladoceran, Daphnia pulex, Hydrobiologia 41 391-418

Clare, J. (2009). Daphnia: An Aquarist;s Guide. Http//www.caudata.org/Daphnia/

Ebert, D. (2005). Ecology, Epidemiology and Evolution of Parasitism in Daphnia [Online].Tersedia:http://www.ncbi.nlm.nih.gov/entrez /query. fcgi?db=Books

Gross, L.B. & Bunting, D.L. (1983). Daphnia development and reproduction responses to temperature. J. Thermal Biol. 8, 375-380

Hebert, P.D.N. (1978). The population Biology of Daphnia (Crustacea, Daphnidae). Biol. Rev. 53. pp. 387-426

Hermawati, A.W.S., Kusdarwati, R, Sigit, S, & Mubarak, S. (2009). Pengaruh konsentrasi kadmium terhadap perubahan warna dan persentase jenis kelamin jantan anakan Daphnia magna. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan Vol 1 No 1

Miner, B.E., Meester, L.D., Pfrender, M.E., Lampert, W. & Hairston, N.G. Jr. (2012) Linking Genes to Communities and Ecosystems: Daphnia as an Eccogenomic Model. Proc. R. Soc. B.

Munirasu, S., Uthayakumar, V., Arunkumar, P., & Ramasubramaniam. (2016). The effect of different feeds such as Chlorella vulgaris, Azolla pinnata and yeast on the population growth of Daphnia magna commonly found in tha freshwater systems. International Journal of Fisheries and Aquatic Studies4(6):05-10

Poirier, D.G., Westlake, G.F. & Abernethy, S.G. (1988). Daphnia magna Acute Lethality Toxicity Test Protocol. Ontario Ministry of the Environment.

Rottman, R.W., Graves, J.S., Watson, C., &Yanong, R.P.E. (2014). Culture Techniques of Moina: The Ideal Daphnia for Feeding Freshwater Fish Fry. IFAS Extension University of Florida.

Sitohang, R.V., Herawati, T. & Lili, W. (2012). Pengaruh pemberian dedak padi hasil fermentasi ragi (Saccharomyces cerevisae) Terhadap pertumbuhan Biomassa Daphnia sp. Jurnal Perikanan dan Kelautan. Vol.3, Vol 1

Surtikanti, H.K. (2012). Toksikologi Lingkungan dan Metode Uji Hayati, Penerbit Rizqi Press. Bandung

Surtikanti, H.K. (1990.) Study of the demographic parameters of the freshwater Rotifer Brachionus calyciflorus-Development of a cost effective chronic toxicity test. Thesis Gent University.

Surtikanti, H.K. (2017). Panduan Kegiatan Laboratorium Toksikologi Lingkungan: Pengujian Kualitas Air dan Uji Hayati berbasis Penelitian dengan Model pembelajaran Cooperative Learning. Terbatas.

Tonkopii, V. & Iofina, I. (2007). The usage of Daphnia magna as alternative bioobject in ecotoxicology. Proc. 6th World Congress on Alternatives &Animal Use in the Life Science. Tokyo.

Vass, K.K. & Raina, H.S. (1988) Biology and Culture of Daphnia pulex (Leydig) under Temperate condoitions in Kashmir. J. Indian Inst. Sci. 68, pp 13-21




DOI: https://doi.org/10.15575/biodjati.v2i2.1571

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c)



Indexing By :

      

      

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.

 

View My Stats