Anatomi Histeria Publik dan Panopticon: Dekonstruksi Arsitektur Komunikasi di Masa Pandemi


Mikhael Rajamuda Bataona(1*)

(1) Universitas Katolik Widya Mandira Kupang, Indonesia
(*) Corresponding Author

Abstract


This study aims to reveal hidden or marginalized meanings in the metanarrative of the Covid-19 Pandemic. Examine the subject matter with a deeper intention, using the perspective of Jaques Derrida's 'deconstruction' as a frame of mind as well as a framework. This study uses a qualitative approach with a descriptive-critical method specification. The study results show that the pandemic determines how to interact and communicate, even the way citizens exist. The pandemic also gave birth to more significant social problems, namely mass hysteria; A reflection or reflection of the character of the spectacle society. The pandemic presents a new social pathology known as the information pandemic. This pandemic creates images of terror that cause people to be more afraid, frustrated, and stressed because they multiply the fear and trauma in their minds. Prosperous countries practice Panopticon. A gentle and impressive power technique. Discourses, legal codes, norms, rules as well as rituals and symbols displayed by the state apparatus are another power strategy, which is referred to as symbolic violence.

Penelitian ini bertujuan mengungkap makna-makna tersembunyi atau terpinggirkan dalam metanarasi Pandemi Covid-19. Menelaah pokok persoalan dengan intensi yang lebih mendalam, menggunakan perspektif ‘dekonstruksi’ Jaques Derrida sebagai kerangka berpikir sekaligus kerangka kerja. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan spesifikasi metode deskriptif-kritis. Hasil kajian menunjukan bahwa, Pandemi mendeterminasi cara berinteraksi dan berkomunikasi, bahkan cara bereksistensi warga negara. Pandemi juga melahirkan problem sosial yang lebih besar, yaitu histeria massal; Sebuah cerminan atau refleksi dari watak masyarakat tontonan. Pandemi menghadirkan patologi sosial baru yang disebut sebagai pandemi informasi.  Pandemi jenis ini menciptakan imaji teror yang menyebabkan orang semakin takut, frustrasi dan stress, karena menggandakan ketakutan dan trauma dalam pikiran mereka sendiri. Negara sukses mempraktekan Panopticon. Sebuah teknik kuasa yang lembut dan impresif. Wacana, kode-kode hukum, norma, aturan serta ritual dan symbol-simbol yang diperagakan apparatus negara adalah strategi kekuasaan lainnya, yang disebut sebagai kekerasan simbolik.

Keywords


Deconstruction, Communication, Pandemic, Panopticon, Symbolic Violence.

Full Text:

PDF

References


Agustin, S. M. (2019). Panopticism of Normal Body Discourse in Advertisement. Communicare : Journal of Communication Studies, 5(1), 65. https://doi.org/10.37535/101005120185

Al-Fayyadl, M. (2005). Derrida (1st ed.). Yokyakarta: LKiS.

Amalia, A., & Sa’adah, N. (2020). Dampak Wabah Covid-19 Terhadap Kegiatan Belajar Mengajar di Indonesia. Jurnal Psikologi, 13(2), 214–225. https://doi.org/10.35760/psi.2020.v13i2.3572

Apriliani, F. T., Wibowo, H., Humaedi, S., & Irfan, M. (2020). Model Keberfungsian Sosial Masyarakat pada Kehidupan Normal Baru. Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik, 2(2), 133. https://doi.org/10.24198/jkrk.v2i2.29123

Arivia, G. (2020). Perspektif Feminisme: Interseksionalitas dan Covid-19. Jurnal Perempuan Untuk Pencerahan Dan Kesetaraan, 25(Perempuan), 221–231.

Bataona, M. R., & Bajari, A. (2017). Relasi Kuasa dan Simbol Ekonomi-Politik Gereja dalam Kontestasi Politik Lokal Provinsi Ntt. Jurnal Kajian Komunikasi, 5(2), 121. https://doi.org/10.24198/jkk.v5i2.8831

Bennett, W. L. (2012). The Personalization of Politics. The Annals of the American Academy of Political and Social Science, 644(1), 20–39. https://doi.org/10.1177/0002716212451428

Berger, P. L., & Luckmann, and T. (2016). Social Theory Re-Wired (W. Longhofer & D. Winchester, eds.). https://doi.org/10.4324/9781315775357

Borradori, G. (2005). Filsafat dalam Masa Teror: Dialog dengan Jurgen Habermas dan Jacques Derrida. Kompas.

Chumairoh, H. (2020). Ancaman Berita Bohong di Tengah Pandemi Covid-19. Vox Populi, 3(1), 22. https://doi.org/10.24252/vp.v3i1.14395

Connole, H., Smith, R. J., & Wiseman, R. (1995). Research methodology 1: Issues and methods in research. Melbourne: Deakin University. Retrieved from.

D’Amico, R. (1978). Discipline and Punish: The Birth of the Prison. Telos, 1978(36), 169–183. https://doi.org/10.3817/0678036169

d’Enteves, M. P. (2003). Filsafat Politik Hannah Arendt. Yokyakarta: Penerbit Qalam.

Esser, F., Reinemann, C., & Fan, D. (2003). Spin Doctors in the United States, Great Britain, and Germany Metacommunication about Media Manipulation. International Carpet Bulletin, 6(3), 23.

Facione. (1990). Critical Thinking: A Statement of Expert Consensus for Purposes of Educational Assessment and Instruction. Research Findings and Recommendations. The California Academic Press, 423(c), 1–19.

Fairclough, N. (2013). Language and power 2000. In Language and Power (pp. 215–230). https://doi.org/10.4324/9781315838250-15

Fatmawati, N. I. (2020). Pierre Bourdieu Dan Konsep Dasar Kekerasan Simbolik. MADNI: Jurnal Politik Dan Sosial Kemasyarakatan, 12(1), 41–60.

Foucault, M. (1977). Discipline and Punish: The Birth of the Prison. New York: Pantheon.

Geertz, C. (2000). Negara Teater : Kerajaan-kerajaan di Bali Abad ke Sembilan Belas. Yogyakarta: Yayasan Bintang Budaya.

Hadinata, F. (2018). Mencari Kemungkinan Solidaritas Tanpa Dasar Universal : Telaah atas Pemikiran Etika Sosial Richard Rorty. RESPONS - Jurnal Etika Sosial, Vol 23(1).

Ham, O. H. (2003). Wahyu yang Hilang, Negeri yang Guncang (1st ed.). Jakarta: Pustaka Data.

Harari, Y. N. (2020). In the Battle Against Coronavirus, Humanity Lacks Leadership. 15 Maret.

Hardiansyah A. (2012). Seni Disiplin Tubuh dalam Perspektif Michel Foucault. Jurnal Substantia, Volume 14(1). https://doi.org/10.22373/substantia.v14i1.4836

Hardiman, F. B. (2009). Kritik ideologi : Menyingkap Pertautan Pengetahuan dan Kepentingan Bersama Jurgen Habermas (1st ed.; Fitzerald K. Sitorus, ed.). Yokyakarta: Kanisius.

Hardiman, F. B. (2015). Seni Memahami Hermeneutik dari Schleiermacher sampai Derrida (1st ed.). Yokyakarta.

Hardiman, F. B. (2018a). Filsafat Fragmentaris (1st ed.). Yokyakarta: Kanisius.

Hardiman, F. B. (2018b). Homo Digitalis. Kompas.

Harker, R. C. M. dan C. W. (ed. . (2009). Habitus X Modal + Ranah = Praktik Pengantar Paling Komprehensif Kepada Pemikiran Pierre Bourdieu. Yokyakarta: Jalasutra.

Haryatmoko. (2016). Membongkar Rezim Kepastian (1st ed.; Widiantoro, ed.). Yokyakarta: PT Kanisius.

Jackson R, H. M. (2012). Id, Ego, and Superego. In Encyclopedia of Identity. https://doi.org/10.4135/9781412979306.n111

Juditha, C. (2020). Perilaku Masyarakat Terkait Penyebaran Hoaks Covid-19. Jurnal Pekommas, No 5(2), 105–116.

Kebung, K. (2018). Membaca ‘Kuasa’ Michel Foucault dalam Konteks ‘Kekuasaan’ di Indonesia. Melintas, 33(1), 34–51. https://doi.org/10.26593/mel.v33i1.2953.34-51

Kleden, I. (1988). Sikap Ilmiah dan Kritik Kebudayaan. Jakarta: LP3ES.

Kleden, I. (2004). Sastra Dalam Enam Pertanyaan. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.

Muhyiddin. (2020). Covid-19, New Normal, dan Perencanaan Pembangunan di Indonesia. Jurnal Perencanaan Pembangunan: The Indonesian Journal of Development Planning, 4(2), 240–252. https://doi.org/10.36574/jpp.v4i2.118

Nadeak, B., Juwita, C. P., Sormin, E., & Naibaho, L. (2020). Hubungan kemampuan berpikir kritis mahasiswa dengan penggunaan media sosial terhadap capaian pembelajaran pada masa pandemi Covid-19. Jurnal Konseling Dan Pendidikan, 8(2), 98. https://doi.org/10.29210/146600

Newman, L. (2000). Social Research Methods Qualitative and Quantitative Approaches. Boston: Allyn And Bacon.

Nichols, T. (2021). The “Death Of Expertise.” In Vaccine Hesitancy (pp. 71–90). https://doi.org/10.2307/j.ctv1ghv4s4.8

Nurrahmi, F., & Syam, H. M. (2020). Perilaku Informasi Mahasiswa dan Hoaks di Media Sosial. Communicatus: Jurnal Ilmu Komunikasi, 4(2), 129–146. https://doi.org/10.15575/cjik.v4i2.9215

SABIRIN, D. M. (2020). Analisis Perilaku Buzzer Politik Dalam Kasus Penanganan Covid-19 di Indonesia. Universitas Bakrie.

Silalahi, U. (2009). Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT. Refika Aditama.

Simon, R. (1999). Gagasan-gagasan Politik Gramsci. In Pustaka Pelajar dan Insict.

Sindhunata. (1982). Dilema Usaha Manusia Rasional: Kritik Masyarakat Modern oleh Max Horkheimer Dalam Rangka Sekolah Frankfurt. Jakarta: Gramedia.

Sutrisna, I. P. G. (2020). Gerakan Literasi Digital Pada Masa Pandemi Covid-19. Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Seni, 8(2), 268–283.

Warminski, A. (1995). Hegel/Marx: Consciousness and Life. JStore.

Yamali, F. R., & Putri, R. N. (2020). Dampak Covid-19 Terhadap Ekonomi Indonesia. Ekonomis: Journal of Economics and Business, 4(2), 384. https://doi.org/10.33087/ekonomis.v4i2.179.




DOI: https://doi.org/10.15575/cjik.v5i1.12643

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021

Creative Commons License

Communicatus: Jurnal Ilmu Komunikasi is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

View My Stat View MyStat