Teologi Pembebasan Beragama dalam Film Bollywood
DOI:
https://doi.org/10.15575/hanifiya.v4i1.11004Keywords:
Teologi pembebasan, isyu agama, film komediAbstract
Istilah pembebasan yang muncul di dalam teologi agama, merupakan gambaran fenomenatif dari aspek teologi, yang secara konklusifnya melahirkan banyak pemikir.. Lahirnya pembebasan dilatar belakangi oleh suatu kondisi diktatoral politik secara politis, otoriter lembaga-lembaga keagamaan dan kondisi sosial kemasyarakatan yang diskriminatif dan tidak populis telah mewujudkan berbagai gerakan dan aliran pembebasan. Film PEEKEY dan OH MY GOD adalah dua film yang direpresentasikan seperti sebuah kuliah singkat terkait agama, eksistensi manusia dan teologi pembebasan. Penelitian ini ingin melihat dua pesan yakni pertama, Pembebasan apa saja yang terdapat dalam film bollywood tersebut? Bagaimana strategi teologi pembebasan yang ditunjukkan dalam film bollywood tersebut? Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode analisis model Roland Barthes. Hasil analisis pada pada penelitian ini mengungkapkan bahwa film PK dan OMG telah melakukan pembebasan Tuhan terhadap pemahaman tentang Tuhan yang salah, kemudian membebaskan manusia dari permusahan karena agama dan yang ketika membebaskan manusia dari agama yang disebabkan agama.
References
Agus, B. (2007). Agama dalam Kehidupan Manusia. Jakarta: Raja Grafindo.
Aryanto, W. (2009). Panduan Praktisi Public Relation. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Hoed, B. H. (2008). Semiotik dan Dinamika Sosial Budaya. Depok: Komunitas Bambu.
Kurniawan. (2001). Semiologi Roland Barthes. Magelang: Yayasan Indonesiatera.
Kwant. (1975). Manusia dan Kritik. Yogyakarta: Kanisius.
Lantowa, J., Marahayu, N. M., & Khairussibyan, M. (2017). Semiotika: Teori, Metode, dan Penerapannya dalam Penelitian Sastra. Yogyakarta: Budi Utama.
Moleong, L. J. (2019). Metodologi penelitian kualitatif.
Narodangin, J. N. (2019). Semiotika Roland Barthes.
Nitiprawiro, F. W. (2000). Teologi Pembebasan (Sejarah, Metode, Praksis, dan Isinya). Yogyakarta: Lkis Printing Cemerlang.
Nitiprawiro, F. W. (2010). Teologi Pembebasan: Sejarah, Metode, Praksis, dan Isinya. LKIS PELANGI AKSARA.
Rahman, M. T. (2018). Pengantar filsafat sosial.
Ridwan, M. (2016). Agama antara Cita dan Kritik. Fikrah: Jurnal Ilmu Aqidah Dan Studi Keagamaan, 4(1), 161.
Rohmaniyah, I. (2009). Gender dan konstruksi Perempuan dalam Agama. Jurnal Studi Ilmu-Ilmu Al-Qur’an Dan Hadis, 10(2), 209.
Ruslan, I. (2014). Paradigma Politisasi Agama (Upaya Reposisi Agama dalam Wilaya Publik). Jurnal Madania, 18(2), 162.
Susanto, A. S. (1977). Komunikasi dalam Teori dan Praktek. Bandung: Binacipta.
Suseno, F. M. (1999). Pemikiran Karl Marx (dari Sosialisme Utopis ke Perselisihan Revisionisme). Jakarta: Gramedia Pustaka.
Tazid, A. (2017). Toko, Konsep dan Kata Kunci Teori Post Modern. Yogyakarta: Budi Utama.
Utaminingsih, A. (2017). Gender dan Wanita Karir. Jakarta: UB Press.
Vera, N. (2014). Semiotika dalam Riset Komunikasi. Bogor: Ghalia Indonesia.
Wibisono, M. Y. (2020). Sosiologi Agama.
wikipedia. (2020). Teologi pembebasan.
Willya, E. (2012). Senarai Penelitian, Islam kontenporer Tinjauan Multikultural. Yogyakarta: Deepublish.
Yudiono. (2009). Pengkajian Kritik Sastra Indonesia. Jakarta: Grasindo.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike License (CC-BY-SA)  that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).