Komunitas Samin: Agama Adam dan Ajarannya
DOI:
https://doi.org/10.15575/hanifiya.v6i2.16620Keywords:
makhluk Tuhan, penghayat kepercayaan, sanggar pamujan, bahasa tutur, agama lokalAbstract
Artikel ini mendedahkan agama Adam bagi komunitas Samin di Kudus Jawa Tengah. Tujuan terpublikasikannya agama Adam agar tidak lagi distigma publik pada warga Samin sebagai ateis, pembangkang, kolot, dsb karena publik memahami ajaran agama Adam sehingga terwujud toleransi. Data diperoleh dengan observasi, wawancara, dan mengkaji referensi. Hasil riset, Adam bagi warga Samin sebagai makhluk Tuhan (Yai) terlahir pertama di dunia agar ada kehidupan di alam raya. Agama Adam ajarannya yakni doa, semedi, berpuasa, dan berperilaku baik. Bersemedi tempatnya di rumahnya (sanggar pamujan), yang terbaik untuk berdoa pada tengah malam (tengah latri). Ajarannya diwariskan secara regenerasi dengan bahasa tutur. Kepatuhan atau ketidakpatuhan diri warga Samin atas ajaran agama Adam tergantung kualitas diri. Pemerintah mengategorikan agama Adam sebagai penghayat kepercayaan.
References
Ali, A. (2007). Agama dalam ilmu perbandingan. Nuansa Aulia.
Ardani, Y. (2009). Perubahan Budaya Orang Samin (Studi Etnografi Orang Samin di Desa Tapelan, Kecamatan Ngraho, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur). UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Asrawijaya, E. (2020). Gerakan Ekopopulisme komunitas Samin melawan perusahaan semen di pegunungan Kendeng. Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis, 5(1).
CNN Indonesia. (2022). BPS Sebut Mayoritas Orang Miskin Ada di Desa. CNN Indonesia.Com.
Darmastuti, R., Bajari, A., Martodirdjo, H. S., & Maryani, E. (2016). Gethok tular, pola komunikasi gerakan sosial berbasis kearifan lokal masyarakat Samin di Sukolilo. Jurnal Aspikom, 3(1), 104–118.
Endraswara, S. (2003). Pendidikan Budi Pekerti dalam Budaya Jawa. Jakarta: Rineka Cipta.
Hapsari, D. R., Sarwono, B. K., & Eriyanto, E. (2018). Jaringan Komunikasi Dalam Partisipasi Gerakan Sosial Lingkungan: Studi Pengaruh Sentralitas Jaringan terhadap Partisipasi Gerakan Sosial Tolak Pabrik Semen Pada Komunitas Adat Samin di Pati Jawa Tengah. Jurnal Komunikasi Indonesia, 6(2), 120–128.
Hutomo, S. S. (1996). Tradisi dari Blora. Citra Almamater.
Kardi, H. (1996). Riwayat Perjuangan Ki Samin Surosentiko. Tanpa Penerbit. Tanpa Kota Terbit.
Koentjaraningrat. (1974). Kebudayaan, mentalitet dan pembangunan. Gramedia.
Koentjaraningrat, K., Budhisantoso, B., Danandjaya, J., & Suparlan, P. (1984). Kamus Istilah Antropologi. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
Manaf, M. A. (1996). Sejarah Agama-agama. Raja Grafindo Persada.
Mangoenkoesoemo, T. (1918). Het Saminisme: rapport uitgebracht aan de vereeniging" Insulinde". Semarang Drukkerij en Boekhandel HA Benjamins.
Nurmalitasari, N. (2016). Gerakan Samin melawan kolonialisme Belanda: perlawanan petani kawasan hutan di Blora (abad XIX-XX). Sanata Dharma University.
Raghib, I., & Manaf, D. M. A. (2006). Ilmu Perbandingan Agama. Wali Songo Press.
Rosyid, M. (2008). Samin Kudus: bersahaja di tengah asketisme lokal. Pustaka Pelajar.
Rosyid, M. (2010). Kodifikasi Ajaran Samin. Kepel Press.
Samiyono, D. (2010). Struktur Sosial dan Agama Masyarakat Samin di Sukalila. Salatiga: Program Pascasarjana UKSW Salatiga.
Sigar, E. (1998). Provinsi Jawa Tengah. Pustaka Delapratasa.
Soerjanto, S. (2003). Masyarakat Samin Siapakah Mereka. Yogyakarta: Narasi.
Supriyadi, D., & Hasan, M. (2012). Filsafat Agama. Bandung: Pustaka Setia.
Wibisono, M. Y. (2020). Sosiologi Agama. Prodi P2 Studi Agama-Agama UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Widyarsono, A. (1998). Gerakan samin: perlawanan rakyat tanpa kekerasan. Unisia, 81–95.
Wijoyo, P. P. (2011). Giyare Kaki Samin Surosentiko Bab Lakon’Sikep’Winongko Paugerane Urip Kang Demunung. Tanpa Penerbit.
Winarno, S. (2003). Samin: Ajaran Kebenaran yang Nyeleneh†dalam. Agama Tradisional Potret Kearifan Hidup Masyarakat Samin Dan Tengger.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike License (CC-BY-SA)  that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).