Hubungan Agama dan Magi dalam Fenomenologi Agama


Ali Mursyid Azisi(1*), Moch Qoyyum Mahfudz(2)

(1) Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, Indonesia
(2) Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, Indonesia
(*) Corresponding Author

Abstract


Artikel ini mengkaji tentang bagaimana agama dan magi dalam fenomenologi agama. Dalam praktiknya, keduanya merupakan hal yang berbeda satu sama lain, akan tetapi keduanya memiliki keterkaitan dengan adanya ketidakmampuan nalar manusia dalam menyelesaikan masalah dan mencari jalan praktis. Dengan menggunakan langkah library research dalam mengumpulkan, menganalisis, dan mengkritisi data-data, artikel ini menggunakan metode kualitatif. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hubungan agama dan magi dalam fenomenologi agama dari berbagai perspektif tokoh. Dengan begitu, hasil penelitian ini bisa menjadi salah satu rujukan akademisi dalam bidang terkait maupun masyarakat umum yang tertarik dengan kajian ini.


Keywords


meta teori; masyarakat primitive; kepercayaan gaib; pengetahuan manusia; upacara keagamaan

Full Text:

PDF

References


Aji, G. L. (2016). Clifford Geertz dan Penelitianya Tentang Agama di Indonesia (Jawa). Pierre Bourdieu Dan Gagasannya Mengenai Agama, 115.

Anshari, F. A., & Rahman, H. (2021). Metodologi Khusus Penafsiran Al-Quran dalam Kitab Tafsir Al-Maraghi. Jurnal Iman Dan Spiritualitas, 1(1), 55–62.

Astuti, R. K. (2015). Unsur Magis dalam Jatilan dan Relevansinya Terhadap Pemahaman Akidah: Studi Kasus di Desa Wonorejo Kc. Pringpus Kab. Semarang. Universitas Islam Negeri Walisongo.

De Jong, A. (1997). Traditions of the Magi: Zoroastrianism in Greek and Latin literature (Vol. 133). Brill.

Falikhah, N. (2017). Santet dan Antropologi Agama. Alhadharah: Jurnal Ilmu Dakwah, 11(22).

Fitri, A. Z. (2012). Pola Interaksi Harmonis antara Mitos, Sakral, dan Kearifan Lokal Masyarakat Pasuruan. El-Harakah, 14(1), 1–17.

Gea, A. A. (2004). Relasi dengan Tuhan. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Humaeni, A., & Humaeni, A. (2014). Akulturasi Islam dan Budaya Lokal dalam Magi Banten. GP Press.

Jung, C. G. (2017). Psikologi dan Agama. Diterjemahkan Oleh Afthonul Afif. Yogyakarta: IRCisoD.

Malinowski, B. (2014). Magic, science and religion and other essays. Read Books Ltd.

Mariasusai, D. (1995). Fenomenologi Agama. Yogyakarta: Kanisius.

Moleong, L. J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Morris, B. (1987). Anthropological studies of religion: An introductory text. Cambridge University Press.

Munhanif, A. (1996). Islam and the struggle for religious pluralism in Indonesia: a political reading of the religious thought of Mukti Ali. Studia Islamika, 3(1).

Murtopo, A. (2017). Integrasi Agama dan Ilmu Pengetahuan. Al-Afkar: Jurnal Keislaman & Peradaban, 5(2).

Nasrudin, J. (2019). Relasi agama, magi, sains dengan sistem pengobatan tradisional-modern pada masyarakat pedesaan. Hanifiya: Jurnal Studi Agama-Agama, 2(1), 42–58.

Pujiraharjo, S. (2014). Magi Sebagai Acuan Identitas Diri Orang Mentawai Dalam Hubungan Antar Suku Bangsa. Jurnal Antropologi: Isu-Isu Sosial Budaya, 15(2), 65–73.

Rahman, T. (2013). ’Indianization’of Indonesia in an Historical Sketch. International Journal of Nusantara Islam, 1(2), 56–64.

Raka, S. P. (2021). Filsafat Ketuhanan Ibn Rusyd. UIN Raden Intan Lampung.

Roza, E. (2019). Akulturasi Islam dalam Adat Pengesahan Perkawinan Suku Sakai Solapan Kabupaten Bengkalis Riau. Jurnal Tsaqafah, 15(1), 49–66.

Sanjaya, P. (2020). Magi dan Agama dalam Pandangan James George Frazer. Genta Hredaya: Media Informasi Ilmiah Jurusan Brahma Widya STAHN Mpu Kuturan Singaraja, 2(1).

Saputra, H. S. P. (2001). Tradisi mantra kelompok etnik Using di Banyuwangi. Humaniora, 13(3), 260–267.

Saryono, A. (2013). Metodologi penelitian kualitatif dan kuantitatif dalam bidang kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika.

Stocking, G. W. (1989). Bronislaw Malinowski, Malinowski among the Magi:“The Natives of Mailu.” Pacific Studies, 13, 3.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Tihami. (2011). Agama dan Magi bagi Kyai dan Jawara. Al Qalam, 28(2), 365–390.

Tylor, E. B. (1871). Primitive culture: Researches into the development of mythology, philosophy, religion, art and custom (Vol. 2). J. Murray.

Ulumi, H. F. B. (2007). Kedudukan, Dasar-dasar dan Elemen-elemen Magi Orang Banten. Al Qalam, 24(1), 55–86.

Wahidmurni, W. (2017). Pemaparan metode penelitian kualitatif.

Wibisono, M. Y. (2013). Keberagamaan Masyarakat Pesisir: Studi Tentang Perilaku Keagamaan Masyarakat Pesisir Patimban Kecamatan Pusakanegara Kabupaten Subang Jawa Barat. UIN SGD Bandung.

Wibisono, M. Y. (2020). Sosiologi Agama. Prodi P2 Studi Agama-Agama UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Wibisono, M. Y., Truna, D. S., & Ziaulhaq, M. (2020). Modul Sosialisasi Toleransi Beragama. Prodi S2 Studi Agama-Agama UIN Sunan Gunung Djati Bandung.




DOI: https://doi.org/10.15575/hanifiya.v5i2.20010

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Ali Mursyid Azisi; Moch Qoyyum Mahfudz

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License..

___

View MyStat View MyStat

Hanifiya: Jurnal Studi Agama-Agama is Indexed By: