Perubahan Musik Calung Punklung Menuju Musik Modern (Parakan Muncang-Kabupaten Sumedang Tahun 2003-2010)


Riyanti Nurina Fadillah(1*), Widiati Isana(2)

(1) UIN Sunan Gunung Djati Bandung,  
(2) ,  
(*) Corresponding Author

Abstract


Calung art is one of the original arts typical of the West Java region and has existed since ancient times, and is commonly used during traditional ceremonies such as traditional ceremonies offered to Dewi Sri or better known as traditional ceremonies "seren taun". In this traditional ceremony the calung art became one of the supporting musical instruments played in the ceremonial process. However, it cannot be denied that this era which is increasingly developing into modern day more or less makes the existence of this calung experience a shift. This study aims to determine how the history of Calung Punklung's music and the process of its change to modern music. The research method used in this study is a qualitative method by collecting sources of literature coupled with sources of interviews and documentation. The analysis technique used is by using heuristic methods, criticism, interpretation and historiography. The results of this study show that the presence of the Calung Punklung music group is an effort to preserve Sundanese culture in the arts in particular. As for the changes made by the Punklung Clung group, this has only just happened in the aspect of bringing the genre of the song that was sung and how to dress when the performance.


Full Text:

PDF

References


Ahmad Yunus, Komunitas Punk Bandung: dari gaya hidup, musik, hinga pergaulan politik, (Pantau Edisi No.3, 3004).

Asep Syaefulloh, BA dan Pandi Upandi, Calung, (Bandung: CV. Aneka Cipta Karya, 2007).

Atik, Soepandi, dkk, Ragam Cipta MENGENAL SENI PERTUNJUKAN DAERAH JAWA BARAT, (Bandung: CV. Sampurna, 1994).

Budi Rahu Tamsyah, dkk, Kamus Lengkap Sunda-Indonesia, Indonesia-Sunda, Sunda-Sunda, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 1996).

E. Kosim, Metode Sejarah, Asas dan Proses, (Bandung: Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran, 1984).

Edi Sedyawati, Get Smart: Ilmu Pengetahuan Alam, (Bandung: Grafindo Media Pratama, 2007). Elizabeth Bergener Hurlock, Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan.Cetakan ke-5, (Jakarta Penerbit Erlangga: 19980).

Felix Havoe, Punk: Sebuah Cabang Budaya atau Budaya Perlawanan.Terjemahan oleh Bowo, (Jakarta: Celaka13 Press, 2001).

Ismaun, Sejarah Sebagai Ilmu, (Bandung: Historia Utama Press, 2005), hlm, 23.

Jamalus, Pengajaran Musik Melalui Pengalaman Musik, (Jakarta: Depdikbud Dirjen Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan, 1988), hlm 24.

John Martono, PUNK! Fesyen-Subkultire-Identitas, (Yogyakarta: Halilintarbooks, 2008). Koentjaraningrat, Sejarah Teori Antropologi 1, (Jakarta: Universitas Indonesia Perss, 1987). Kuntowijoyo, Metode Penelitian Sejarah, (Yogyakarta: Tiara Wacana, 1987).

Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah (Yogyakarta: Bentang, 1999).

Kurnia, G, Deskripsi Kesenian Jawa Barat, (Bandung: Diinas Kebudyaan dan Pariwisata, 2003).

L. E. Sunaryo, Komponis, Pemain, dan Publik, (Jakarta: Pustaka Jaya, 1987).

Nina H. Lubis, Tradisi dan Tranformasi Sejarah Sunda, (Bandung: Humaniora Utama Press, 2000). Prof. Dr. H. Sulasman, Teori dan Metodologi Penelitian Sejarah, (Bandung: Pustaka Setia, 2014).

R. M. Abdullah, Kartadibrata, Silsilah Leluhur Sumedang, (Sumedang: Yayasan Pangeran Sumedang, 1998).

Suwardi, Endaswara, Metodologi Penelitian Kebudayaan, (Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2003).

Tim Penyusun, Kabupaten Sumedang Dalam Angka, (Sumednag: Badan Pusat Statistik Kabupaten Sumedang, 2014).

Tim Penyusun, Katalog Badan Pusat Statistik Kabupaten Sumedang Tahun 2014, (Sumedang: Badan Pusat Statistik Kabupaten Sumedang, 2014).

Van Pursen, Strategi Kebudayaan, (Yogyakarta: Kanisius, 1988).

Widya, G, Punk ideologi yang Disalah pahami, (Yogyakarta: Garasi Housw of book, 2010). Yoyok R. M. Siswandi, Pendidikan Seni Budaya 2 SMP, (Bandung: Yudhistira, 2008).

Sumber Lisan:

Ajat, Wawancara, tanggal 15 Maret 2020, di Parakan Muncang-Kabupaten Sumedang. Andi S, Wawancara, tanggal 02 Maret 2020 di Parakan Muncang, Kabupaten Sumedang. Ibeng, Wawancara, tanggal 10 Maret 2020 di Parakan Muncang-Kabupaten Sumedang. Iyang, Wawancara, tanggal 15 Maret 2020, di Parakan Muncang-Kabupaten Sumedang. Oman, Wawancara, tanggal 10 Maret 2020 di Parakan Muncang-Kabupaten Sumedang.

Sahlefi, Wawancara, tanggal 17 Desember 2019, di Parakan Muncang-Kabupaten Sumedang Yoyo S, Wawancara, tanggal 02 Februari 2020, di Parakan Muncang-Kabupaten Sumedang. Sumber Internet:

Aldin Adria, Punk Sebagai Fenomena Pop Culture Di Yogyakarta, (Skripsi UGM, 2003). http://kompas.com/kompas-cetak/0512/10/humaniora/2275004.html.Diakses pada tanggal 25 April 2020 pada pukul 16.05 WIB.

www.disparbudpora.sumedangkab.go.id. Diakses pada hari Sabtu tangga 04 April 2020, pukul

05 WIB.




DOI: https://doi.org/10.15575/hm.v4i2.9498

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

Historia Madania: Jurnal Ilmu Sejarah is Indexed By:

       OpenAIRE                             

All publications by Historia Madania: Jurnal Ilmu Sejarah are licensed under a
Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License