Pola komunikasi Kelompok Komunitas Muballig Kota Makasar

Authors

  • Syamsuri Syamsuri

DOI:

https://doi.org/10.15575/idajhs.v10i2.1074

Abstract

Muballig di Kota Palu menjadikan multikultural agama sebagai manifestasi ajaran Islam di bidang toleransi. Pertemanan muballig dengan pendeta, pastor, bikhu, dan biara dalam even pertemuan lintas agama, menyampaikan pesan harmonisasi kehidupan yang berlandaskan nurani teologis. Pesan dakwah yang damai terbukti mencitrakan Kota Palu dalam membasuh kenangan “horor†kerusuhan Poso.    Penelitian ini beralaskan empirik femenologi dari pemaparan muballig di Kota Palu sebagai informan riset. Kedalaman batin dan kekayaan argumen menampilkan muballig di Kota Palu di etalase normatif yang menuntun umat Islam untuk menghargai orang-orang yang tidak seagama. Muballig di Kota Palu tampil dalam fase dakwah lintas agama karena permintaan masyarakat dan pemerintah. Momentum ini dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh para muballig untuk meningkatkan daya saing dakwah di era pencitraan media. Argumen dakwah lintas agama menjadi populis yang mengantarkan beberapa orang muballig meraih popularitas (kuntum khairah ummah ukhrijat linnas).

Published

2016-12-30