Keberagamaan dan Dakwah Tionghoa Muslim

Authors

  • Yusuf Zainal Abidin UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Indonesia, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.15575/idajhs.v11i2.1884

Keywords:

Islam, Da’wah, Chinese.

Abstract

Research on the religious activities and da’wah of Chinese Muslims in Indonesia are still very minimal, even though this ethnic group also contributes to the spread of Islam in Indonesia. This study describes the diversity and propaganda of Muslim Chinese in the city of Bandung. With the case study method, we find out how the religious experience and da'wah of Muslim Chinese as a form of thought, deed and congregation. The results of the study revealed that diversity and da'wah among Muslim Chinese is a social act as part of religious experience in the form of (1) thought that religious diversity is not only limited to facts social that the Chinese ethnic are Muslims, but also felt and lived in the form of social interaction. (2) rites, da'wah activities for the ethnic Chinese need an initial study of their ancestral culture and (3) congregation in the form of support from external Chinese Muslims and the spirit of some of them to unite in the form of activities in the Laotze 2 mosque and in the Al-Imtizaj mosque Bandung.

Kajian tentang keberagamaan dan dakwah Tionghoa Muslim di Indonesia masih sangat minim, padahal etnis ini juga turut memberikan kontribusi bagi penyebaran Islam di Indonesia. Penelitian ini menggambarkan keberagamaan dan dakwah Tionghoa muslim di Kota Bandung. Dengan metode studi kasus dicari bagaimana pengalaman keagamaan  dan dakwah tionghoa muslim sebagai bentuk pemikiran, perbuatan dan persekutuan Hasil penelitian mengungkapkan bahwa keberagaman dan dakwah di kalangan Tionghoa Muslim merupakan tindakan sosial sebagai bagian dari pengalaman keagamaan berbentuk (1) pemikiran yaitu keberagamaan tidak  hanya terbatas pada fakta sosial bahwa etnis  Tionghoa beragama Islam, tetapi juga dirasakan dan dihayati dalam bentuk interaksi sosial. (2) ritus, kegiatan dakwah bagi etnis Tionghoa memerlukan kajian awal tentang budaya leluhur mereka dan (3) persekutuan berupa dukungan dari pihak eksternal Tionghoa Muslim dan semangat sebagian dari mereka untuk bersatu yaitu dalam bentuk aktivitas di masjid Laotze 2 maupun di masjid Al-Imtizaj Bandung.

References

Kahmad, D. (2011). Sosiologi Agama: Potret Agama Dalam Dinamika Konflik Pluralisme Dan Modernitas. Bandung: Pustaka Setia.

Dahana, A. (2001) Terbitan Tionghoa atau Cina, di Era Reformasi. Ceritanet Situs Nirlaba untuk Karya Tulis, Edisi 15, Jumat 22 Juni 2001.

Evans-Pritchard, E. E. (1940). The Nuer. Oxford: Clarendon Press.

Winarta., F. H. (2004) “Bhinneka Tunggal Ika Belum Menjadi Kenyataan Menjelang HUT Kemerdekaan RI Ke-59.â€Suara Pembaruan (28/07/2004)

Habib, A. (2004). Konflik Antaretnik di Pedesaan; Pasang Surut Hubungan Cina-Jawa. Yogyakarta : LkiS.

Hidayat, Z. M. (1997). Masyarakat dan Kebudayaan Cina di Indonesia, Bandung: Pustaka.

Lan, T. J. (2000). Susahnya Jadi Orang Cina. Ke-Cina-an Sebagai Konstruksi Sosial. Dalam Wibowo, I (editor). Harga Yang Harus Dibayar. Sketsa Pergulatan Etnis Cina di Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama dan Pusat Studi Cina.

Mellaz, A., Nitisaputra, S. (eds). (2002). Antara Prasangka dan Realita; Telah Kritis Wacana Anti Cina di Indonesia. Jakarta : Pustaka Inspirasi.

Nina H. L. dkk, (2000). Sejarah Kota-kota Lama di Jawa Barat. Bandung: Alqa Print.

Miles, M. B. & Huberman, A.M, (1994), Qualitative Data Analysis : An Expanded Sourcebook (Second ed.). Thousand Oacks.CA : Sage Publications.

Lan, N. Y. (1961). Peradaban Tiongkok Selayang Pandang, Jakarta.

Nuranto, N., (1999). “Kebijakan Terhadap Bisnis Etnis Cina Di Masa Orde Baruâ€. Dalam, I. Wibowo (ed.), Retrospeksi dan Rekontekstualisasi Masalah Cina. Hal. 50-74.Jakarta: Gramedia.

Punch, K. (2001). Introduction to Social Research: Quantitative and Qualitative Approaches. London, England: Sage Publications Ltd.

Ricklefs. (1991). Sejarah Indonesia Modern. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Suparlan, P. (1999) “Kemajemukan, Hipotesa Kebudayaan Dominan, dan Kesukubangsaan’. Jurnal Antropologi Indonesia, Vol.23, No.58. 1999.

Taylor, D.M. & Moghaddam, F.M.(1994). Theories of Intergroup Relations. London: Praeger.

Wach, J. (1994). Sociology Of Religion, Chicago: University of Chicago Press.

Wach, J. (1958). The Comperative Study of Religions, terj, Djamannuri, Jakarta: CV.Rajawali.

Published

2017-12-30

How to Cite

Abidin, Y. Z. (2017). Keberagamaan dan Dakwah Tionghoa Muslim. Ilmu Dakwah: Academic Journal for Homiletic Studies, 11(2), 357–368. https://doi.org/10.15575/idajhs.v11i2.1884

Citation Check

Similar Articles

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.