Dakwah Digital Akademisi Dakwah
DOI:
https://doi.org/10.15575/idajhs.v11i2.1906Keywords:
Academician, Da'wah, DigitalAbstract
Dakwah field in cyberspace requires the da'i, who in addition to the depth of Islamic science, broad insight kedakwahannya, also has the technical ability of internet usage is qualified. Researchers interested in studying how da'i academic da'i done in cyberspace. The subject of this research is the da'i of academics at Faculty of Da'wah and Communication UIN Bandung. The method used is descriptive analysis, which describes systematically facts or certain characteristics factually and meticulously. The theoretical perspective used is the theory of symbolic interaction. The results showed that the understanding of academicians to the internet as a medium of da'wah can be said relatively good enough. However, the level of mastery is relatively minimal, coupled with considerable obstacles resulted in low activity of academic da'i in utilizing the internet as da'wah. To improve effectiveness, integrated training is needed, availability of network access and adequate infrastructure, reward and punishmnet, exemplary, and the need to establish a separate institution with professional and forward-looking managers.
Medan dakwah di dunia maya mensyaratkan para da’i, yang selain mendalam ilmu keislamannya, luas wawasan kedakwahannya, juga memiliki kemampuan teknis penggunaan internet yang mumpuni. Peneliti tertarik mengkaji bagaimana dakwah da’i akademisi dilakukan di jagat maya. Subyek penelitian ini adalah para da’i akademisi di Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Bandung. Metode yang digunakan deskriptif analisis, yang melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik tertentu secara faktual dan cermat. Perspektif teoretis yang digunakan adalah teori interaksi simbolik. Hasil penelitian menunjukkan pemahaman da’i akademisi terhadap internet sebagai media dakwah dapat dikatakan relatif cukup baik. Namun, tingkat penguasaan yang relatif minim, ditambah dengan kendala yang cukup besar berakibat pada rendahnya aktivitas para da’i akademisi di dalam memanfaatkan internet sebagai dakwah. Untuk meningkatkan efektivitas, dibutuhkan pelatihan terpadu, ketersediaan akses jaringan dan infrastruktur memadai, pemberian reward dan punishmnet, adanya keteladanan, dan perlu dibentuknya lembaga tersendiri dengan pengelola yang profesional dan berwawasan ke depan.
References
Azwar, S. (2007). Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Bunt, G. R., dan Lampeter. (2005). Virtually Islamic, terj. Suharsono, Islam Virtual: Menjelajah Islam di Jagad Maya. Yogyakarta: Suluh Press.
Diana, A. (2001). Mengenal E-Business. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Fakhruroji, M. dan Muhaemin, E. (2017). Sikap Akademisi Dakwah Terhadap Internet Sebagai Media Dakwah Jurnal Sosioteknologi Institut Teknologi Bandung. Vol 16, No 1 (2017), 82-93.
Fakhruroji, M. (2011). Islam Digital: Ekspresi Islam di Internet. Bandung: Penerbit Sajjad Publishing.
Hidayatullah, S. (2003). Islam Virtual. Jakarta: Penerbit Mifta.
Ibrahim, M. D. (1994). Teknologi, Emansipasi, dan Transendensi: Wacana Peradaban dengan Visi Islam. Bandung: Mizan.
Internet World Stats. World Internet Users and Population Stats, diakses 30 September 2017, dari http://www.-internetworldstats.com/-asia/id.html.
Iqbal, A. M. (2010). Spiritualizing The Internet; Internet dan Gerakan Salafi di Indonesia. Bandung: Global House Publications.
Kahmad, D. (2002). Tarekat dalam Islam, Spiritualitas Masyarakat Modern. Bandung: Pustaka Setia.
Kuswarno, E. (2007). “Manajemen Komunikasi Pengemis†dalam Metode Penelitian Komunikasi: Contoh-Contoh Kualitatif dengan Pendetan Praktis. Bandung: Rosda Karya.
Muhtadi, A. S. (2005). Pribumisasi Islam; Ikhtiar Menggagas Fiqh Kontektual. Bandung: Pustaka Setia.
Natsir, M. (1987). Fiqhud Da’wah. Kerjasama Yayasan Kesejahteraan Pemuda Islam dan Ramadhani. Surakarta.
Pardianto. (2013). “Meneguhkan Dakwah Melalui New Mediaâ€. Jurnal Komunikasi Islam. ISBN 2088-6314. Volume 03. Nomor 01, Juni 2013.
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. (1995) Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Perum Balai Pustaka.
Rakhmat, J. (1991). Islam Aktual. Mizan. Bandung.
Ridwan, K. (1987). Metode Dakwah dalam Menghadapi Tantangan Masa Depan. Jakarta: Golden Terayon Press.
Rubawati, E. (2018). “Media Baru: Tantangan dan Peluang Dakwahâ€. Jurnal Studi Komunikasi. ISSN: 2549-7294, 2549-7626. Volume 2 Ed 1, March 2018. Hlm. 126 – 142.
Salman, Y. S. (2015). “Dakwah Di Internet: Konsep Ideal, Kondisi Objektif Dan Prosfeknyaâ€. Jurnal Al Bayan. Vol 21, No 31. Januari - Juni 2015.
Tofa, U. (2009). Internet Sarana Dakwah Efektif di Brazil. diakses tanggal 26 Mei 2017 dari www.dakwatuna.com,.
Zaleski, J. (1999). The Soul of Cyberspace: How New Technology is Changing Our Spiritual Live, terj. Zulfahmi Andri, Spiritualitas Cyber Space; Bagaimana Teknologi Komputer Mempengaruhi Kehidupan Keberagamaan Manusia. Bandung: Mizan.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish articles in Ilmu Dakwah: Academic Journal for Homiletic Studies agree to the following terms:
- Authors retain copyright of the article and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a CC-BY-SA or The Creative Commons Attribution–ShareAlike License.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).