EFISIENSI PUPUK NITROGEN DAN FOSFOR DENGAN PENAMBAHAN PUPUK HAYATI PADA TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) VARIETAS PERTIWI-3
Keywords:
Efisiensi substitusi relatif (ESR), pemupukan, pupuk hayatiAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efisiensi substitusi relatif pupuk hayati pada tanaman jagung. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei - September 2015 di kebun percobaan Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Sumedang. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK): A=tanpa pemupukan, B=100% NP, C=100% NP + pupuk hayati 50 kg ha-1, D=75% NP + pupuk hayati 50 kg ha-1, E=50% NP + pupuk hayati 50 kg ha-1, F=25% NP + pupuk hayati 50 kg ha- 1, G=75% NP + pupuk hayati 100 kg ha-1, H=50% NP + pupuk hayati 100 kg ha-1, I=25% NP + pupuk hayati 100 kg ha-1. Parameter pengamatan terdiri atas tinggi tanaman, jumlah daun, berat tongkol berkelobot, berat tongkol tanpa kelobot, berat 100 biji, hasil, relative agronomi effectiveness (RAE) dan efisiensi substitusi relatif (ESR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk hayati pada dosis pupuk NP yang lebih rendah dari rekomendasi belum mampu peningkatkan semua parameter pertumbuhan dan hasil. Efektivitas pupuk hayati masih rendah (RAE<100%). Pemberian pupuk hayati 100 kg ha-1 dapat mengefisienkan penggunaan pupuk NP sampai 17% pada tanaman jagung (ESR=17%).References
Aini, Nur. 2013. Teknologi Fermentasi
pada Tepung Jagung. Yogyakarta:
Graha Ilmu
Ditjen. Tanaman Pangan. 2015.
Pedoman Teknis GP-PTT Jagung
Melalui
http://pangan.pertanian.go.id [12-
-2015]
Efendi, R. dan Suwardi. 2010.
RESRon Tanaman Jagung Hibrida
terhadap Tingkat Takaran
Pemberian Nitrogen dan Kepadatan
Populasi. Prosiding Pekan Serealia
Nasional. ISBN : 978-979-8940-29-
Elsanty dan E. Kosman. 2013.
Efektivitas Pupuk Hayati
BF2terhadap Produksi Biomassa
Tanaman Caisim (Brassica sp.).
Prosiding Seminar Nasional
Pertanian Ramah Lingkungan.
Franzini, V. I., T. Muraoka dan F. L.
Mendes. 2009. Ratio and Rate
Effect of 32P-Triple superphospate
and Phospate Rock Mixture on Corn
Growth. Sci. Agric. 66 (1): 71-76
Gardner, F.,T., R. B. Pearce, R. L.
Mitchell. 2008. Fisiologi Tanaman
Budidaya. Penerjamah Herawati
Susilo. Jakarta: UI Press
Glick, B.R., B. Todorovic, J. Czarny,
Z. Cheng, and J. Duan. 2007.
Promotion of Plant Growth by
Bacterial ACC Deaminase. Crit.
Rev. Plant Sci. 26:227242.
Goenadi, D. H. 1997. Kompos Bioaktif
dari Tandan Kosong Kelapa Sawit.
Kumpulan Makalah Pertemuan Teknis Biotek. Perkebunan untuk
Praktek. Bogor. 18-27.
--------------------, Y. T. Adiwiganda
dan L. P. Santi. 2005. Development
Technology and Commercialization
of EMAS (Enhancing Microbial
Activity in the Soils) Bofertilizer.
FNCA (6).
Hanafiah, K. A. 2005. Dasar-Dasar
Ilmu Tanah. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
--------------------, I. Anas, A.
Napoleon, dan N. Ghoffar. 2005.
Biologi Tanah. Ekologi dan
Makrobiologi Tanah. Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada.
Hardjowigeno, S. 2010. Ilmu Tanah.
Jakarta: Akademika Pressindo
Hellal, F. A. Z., F. Nagumo and R. M.
Zewainy. 2013. Influence of
Phosphocompost Aplication on
Phosphorus Availability and Uptake
by Maize Grown in Red Soil
Ishigaki Island, Japan. Agricultural
Science, 4 (2).
Husen, Edi. 2009. Telaah Efektivitas
Pupuk Hayati Komersial dalam
Meningkatkan Pertumbuhan
Tanaman. Melalui
http://balittanah.litbang.pertanian.go
.id/ind/dokumentasi/prosiding2009p
df/08-II-2009-Edi%20Husenset%20final.pdf [08-01-2014]
--------------------, R. Saraswati, R. D.
M. Simanulangkit. 2007. Metode
Analisis Biologi Tanah. Balai Besar
Sumer Daya Lahan Pertanian.
Kasno, A. 2009. RESRon Tanaman
Jagung terhadap Pemupukan Fosfor
pada Typic Dystrudepts. J. Tanah
Crop, 14 (2): 111-118. ISSN 0852-
X
Lee, C. 2007. Corn growth and
development. Melalui http://
www.uky.edu/ag/grain crops.
Martoyo, K. 2001. Penanaman
Beberapa Sifat Fisik Tanah Ultisol
pada Penyebaran Akar Tanaman
Kelapa Sawit. PPKS. Medan.
McWilliams, D.A., D.R. Berglund,
and G.J. Endres. 1999. Corn growth
and management quick guide.
Melalui http://www.ag.ndsu.edu.
Muhadjir, F. 1988. Karakteristik
Tanaman Jagung. Pusat penelitian
Pengembangan Tanaman Pangan.
Bogor. Munawar, A. 2011. Kesuburan Tanah
dan Nutrisi Tanaman. Bogor: IPB
Press
Olson, R. A and D. H. Sanders. 1988.
Corn Production. In Monograph
Agronomy Corn and Corn
Improvement. Wisconsin.
Pandia A., M. K. Bangun dan H.
Hasyim. 2013. RESRon
Pertumbuhan dan Produksi
Beberapa Varietas Tanaman Jagung
Terhadap Pemberian Pupuk N dan
K. Jurnal Online Agroteknologi,
(3). ISSN 2337-6597
PCARRD. 1986. Environmental
Adaptation of Crops. Book Series
No 37/1986. Philippine Council for
Agriculture and Resources Research
and Development. SMSS-SCS,
USDA. Los Banos. Philippines.
Quansah, G. W. 2010. Effect of
Organic and Inorganic Fertilizers
and Their Combinations on The
Growth And Yield of Maize in The
Semi-Deciduous Forest Zone of
Ghana. Thesis. Kwame Nkrumah
University Of Science And
Technology, Ghana.
Rao, N. S. S. 2007. Mikroorganisme
Tanah dan Pertumbuhan Tanaman.
Jakarta: UI Press
Rosniawaty, S., I. Ratnadewi, dan R.
Sudirja. 2007. Pengaruh Pupuk
Organik dan Pupuk Hayati terhadap
Pertumbuhan Bibit Kakao
(Theobroma Cacao L.) Kultivar
Upper Amazone Hybrid. Laporan
Penelitian. Lembaga Penelitian.
Universitas Padjadjaran.
Salisbury, F. B. dan C. W. Ross. 1995.
Fisiologi Tumbuhan Jilid 3.
Bandung: Penerbit ITB
Setiawati, M. R. 2014. Peningkatan
Kandungan N dan P Tanah serta
Hasil Padi Sawah Akibat Aplikasi
Azolla Pinnata dan Pupuk Hayati
Azotobacter Chroococcum dan
Pseudomonas cepaceae. Agrologia,
(1): 61-74. Issn. 2301-7287
Simanulangkit, E. Husen dan R.
Saraswati. 2012. Baku Mutu Pupuk
Hayati dan Sistem Pengawasannya.
Melalui
http://balittanah.litbang.pertanian.go
.id/ind/dokumentasi/lainnya/12baku
%20mutu%20pupuk%20hayati.pdf.
-08-2015] Sonbai, J. H. H., D. Prajitno dan A.
Syukur. 2013. Pertumbuhan dan
Hasil Jagung pada Berbagai
Pemberian Pupuk Nitrogen di
Lahan Kering Regosol. Ilmu
Pertanian 16 (1).
Subagyo, 2014. Kebutuhan jagung
untuk pakan ternak 14,7 juta ton.
Melalui
http://www.antaranews.com/berita/4
/kebutuhan-jagung-untukpakan-ternak-147-juta-ton [10-08-
Surtiningsih, T dan S. Mariam. 2011.
Efektivitas Campuran Pupuk Hayati
dengan Pupuk Kimia pada
Pertumbuhan dan Produksi
Tanaman Selada Bokor (Lactuca
sativa L.) var Crispa. Jurnal
Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam 14 (2): 4-8
Tabri F. 2010. Pengaruh Pupuk N, P, K
terhadap Pertumbuhan dan Hasil
Jagung Hibrida dan Komposit pada
Tanah Inseptisol. Endoaquepts
Kabupaten Barru Sulawesi Selatan.
Prosiding Pekan Serealia Nasional.
Takdir A., R. N. Iriany, M. Dachlan, F.
Kasim dan A. Barata. 1998.
Stabilitas hasil beberapa genotipe
hibrida jagung harapan. Risalah
Penelitian Jagung dan Serealia Lain.
l (4) : 7–14.
Tania, N., Astina dan S. Budi. 2012.
Pengaruh Pemberian Pupuk Hayati
Terhadap Pertumbuhan dan Hasil
Jagung Semi Pada Tanah Podsolk
Merah Kuning. Jurnal Sains
MahasiswaPertanian, 1 (1).
Tuberkih, E. dan I. A. Sipahutar.
Pengaruh Pupuk NPK Majemuk
(16:16:15) terhadap Pertumbuhan
dan Hasil Jagung (Zea mays L.) di
Tanah Inceptisol. Prosiding Seminar
Nasional Sumber Daya Lahan
Pertanian.
Wachjar, A., Supijatno dan D Rubiana.
Pengaruh Beberapa Jenis
Pupuk Hayati terhadap
Pertumbuhan Dua Klon Tanaman
Teh (Camellia sinensis (L) O.
Kuntze) Belum Menghasilkan. Bul.
Agron. 34 (3): 160 – 164
Yusron, M. 2009. Respon Temulawak
(Curcuma Xanthorrhiza Roxb)
terhadap Pemberian Pupuk Bio pada
Kondisi Agroekologi yang Berbeda.
Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian,
(4) 162-167