PEMANFAATAN BIJI KELOR (MORINGA OLEIFERA) SEBAGAI KOAGULAN ALTERNATIF DALAM PROSES PENJERNIHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI TEKSTIL KULIT


Irmayana Irmayana(1*), Eko Prabowo Hadisantoso(2), Soeharti Isnaini(3)

(1) Jurusan Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Indonesia
(2) Jurusan Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Indonesia
(3) Pusat Sumber Air Tanah dan Geologi Lingkungan, Indonesia
(*) Corresponding Author

Abstract


Pemanfaatan biji kelor perlu dikembangkan lebih lanjut untuk pengolahan limbah cair yang lebih ekonomis dan ramah lingkungan. Kandungan protein dalam biji kelor (Moringa oleifera) yaitu polielektrolit kationik yang merupakan koagulan alami yang mampu meningkatkan kualitas air limbah industri tekstil kulit. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh biji kelor sebagai koagulan pada industri tekstil kulit sehingga diperoleh dosis optimum koagulan biji kelor.Metode penelitian ini dilakukan 3 tahap yaitu preparasi koagulan, proses koagulasi dan analisis parameter. Preparasi koagulan dihasilkan serbuk biji kelor dengan variasi dosis (1 gram, 3 gram, 5 gram, 7 gram, 9 gram dan 11 gram)/500 mL limbah cair industri tekstil kulit, hasil proses koagulasi menggunakan koagulan biji kelor menghasilkan endapan berupa koloid. Hasil dari analisis parameter menunjukan bahwa dosis 5 gram berpengaruh terhadap penurunan kadar TSS, COD, amonium, dan dosis 1 gram berpengaruh terhadap penurnan kadar BOD, sedangkan pengaruh penambahan koagulan terhadap kadar warna, krom dan
sulfida tidak terjadi peningkatan. Dosis optimum koagulan biji kelor 5 gram mampu menyisihkan TSS sebesar 0,012 mg/L, COD sebesar 104,96 mg/L, Amonium sebesar 1,7 mg/L. Namun pada pengukuran BOD dosis optimum koagulan biji kelor adalah 1 gram mampu menyisihkan BOD sebesar 20,52 mg/L, warna sebesar 68,518 Pt.Co, krom sebesar 0,483 mg/L dan sulfida sebesar 0,021 mg/L. Koagulan biji kelor dapat memperbaiki kualitas air limbah cair industri tekstil kulit.

Keywords


biji kelor; limbah cair industri tekstil kulit; koagulasi

Full Text:

PDF

References


Effendi, H. 2003. Telaah

Kualitas Air. Yogyakarta :

Kanisius.

Poedjiadi, A. 1994. Dasar-dasar

Biokimia. Jakarta : UI-Press

Hidayat, S. 2009. Protein Biji

Kelor Sebagai Bahan Aktif

Penjernih Air. Laporan

Penelitian. Jurusan Tekhnik

Kimia. Universitas

Muhamadiyah Palembang

Riko, P. 2013. Pemanfaatan Biji

kelor Sebagai Koagulan pada

Proses Koagulasi Limbah Cair

Industri Tahu dengan

Menggunakan Jar Test. Medan :

Universitas Sumatera Utara

Darsono, V. 1995. Pengantar

Ilmu Lingkungan. Yogyakarta :

Universitas Atma Jaya.

Hidayat, S. 2006.

Pemberdayaan Masyarakat

Bantaran Sungai Lematang

Dalam Menurunkan Kekeruhan

Air Dengan Biji Kelor (Moringa

oleifera) Sebagai Upaya

Pengembangan Proses

Penjernihan Air. Disertasi,

Program Pasca Sarjana, UM.

Rambe. 2009. Pemanfaatan Biji

Kelor (Moringa oleifera)

Sebagai Koagulan Dalam

Proses Penjernihan Limbah

Cair Industri Tekstil Pencucian

jeans. Laporan Penelitian.

Jurusan Tekhnik Kimia.

Universitas Sumatera Utara

(USU) Medan

Lenore, S. 1998. Standard

Methods for the Examination of

Water and Waste Water. EPA

,2 US Standard Methods

-S2- D ISO 10530.

Yuliastri, I. 2010. Penggunaan

Serbuk Biji Kelor (Moringa

oleifera) Sebagai Koagulan Dan

Flokulan Dalam Perbaikan

Kualitas Air Limbah Dan Air

Tanah. Laporan Penelitian.

Jurusan Tekhnik Kimia.

Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta