PENAMBAHAN EKSTRAK TOGE PADA MEDIA NATA DE COCO
Abstract
Nata dihasilkan oleh suatu spesies bakteri penghasil asam asetat yaitu Acetobacter xylinum. Bakteri tersebut dapat membentuk polikel tebal (nata) di atas permukaan medium air kelapa. Penambahan ekstrak toge pada media air kelapa bertujuan untuk meningkatkan kandungan Vitamin, Nitrogen dan fosfat agar nata de coco yang dihasilkan lebih optimal. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi ekstrak toge dalam medium air kelapa yang tepat sehingga diperoleh beberapa karakteristik nata de coco yang baik. Konsentrasi ekstrak toge yang digunakan dalam percobaan ini terdiri dari konsentrasi 0%, 2%, 4%, 6%, 8%, 10%. Metode penelitian yang digunakan adalah metode percobaan dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 4 kali. Kriteria pengamatan dalam penelitian ini meliputi pengamatan terhadap sifat kimia, sifat fisik dan sifat organoleptik nata de coco. Pengamatan sifat kimia meliputi kadar air dan kadar serat kasar. Pengamatan sifat fisik meliputi rendemen dan ketebalan, sedangkan pengamatan organoleptik meliputi warna, kekenyalan, dan rasa. Hasil percobaan menunjukkan bahwa konsentrasi ekstrak toge 10% menghasilkan nata de coco dengan karakteristik yang baik. Penetapan ini berdasarkan pada kadar air (95,82%), kadar serat kasar (2,87%), rendemen (98,97%), ketebalan (4,68mm), tingkat kesukaan terhadap warna (skor 4,26), kekenyalan (skor 3,57) dan rasa (skor 4,40) dari total skor 5.References
Direktorat Gizi Departemen Kesehatan
RI. 1988. Daftar komposisi
Bahan makanan. Bharata Karya
Aksara. Jakarta.
Dimaquila, L. S. 1963. Causative
Organism, Nature and
Properties of nata de coco.
Thesis University of the
Philipines. Laguna.
Dwiari, S., R dan Suryana, A. (1997)
Produksi Nata de Coco.Majalah Mekar PPPG
Pertanian. Cianjur.
Dwidjoseputro. 1984. Dasar-Dasar
Mikrobiologi. Jambatan.
Jakarta.
Gumbira, Endang S. 1987. Bioindustri
Penerapan Teknologi
Fermentasi. Melton Putra,
Jakarta.
Herman A H. 1979. Pengolahan Air
Kelapa. Buletin ahli teknologi.
Pangan. Indonesia
Hidayat, Nur. 1994. Teknologi
Fermentasi. Fakultas Pertanian,
Universitas Brawijaya, Malang.
Lapuz, M. M., E. G. Gullardo dan M.
A. Palo. 1967. The Nata
OrganizmCultural
Requirements, Characteristics
and Identity. Philippine.
Palungkun, Roni. 1993. Aneka Olahan
Produk Kelapa. Penebar
Swadaya. Jakarta.
Schamm, M. dan S. Hestrin. 1954.
Factors Affecting Production of
Cellulose at the Air/Liquid
interface of Culture
Acetobacter xylinum J. Gen
Microbiol dalam Colvin, J. R.,
L. C. Sowden and G.G. Lepard.
The Structure ot
Cellulosa Producing Bacteria ,
Acetobacter xylinum and
Acetobacter acetigenes. Can. J.
Microbiol.
Soekarto, S.T. 1985. Penelitian
Organoleptik Bhratara Karya
Aksara. Jakarta
Somaatmaja, D. T. 1984. Industri
Pengolahan Kelapa dalam
Konferensi Nasional Kelapa I.
Agustus 1984. Medan,
Indonesia.
Sudarmadji, S., Bambang Haryono dan
Suhardi. 1984. Prosedur
Analisa Untuk Bahan Makanan
dan Pertanian. Liberty.
Yogyakarta.
Whistler, R. L. dan J. N. B. Miller.
Polysaccharides and
Their Derivates. Academic
Press. New York. Widia. I.W. 1984. Mempelajari
Pengaruh Penambahan Skim
Milk Kelapa, Jenis Gula dan
Mineral pada pembuatan nata
de coco. Skripsi S1. Jurusan
TPG. Fateta IPB Bogor.