ANALISIS PERENCANAAN PEMBANGUNAN BTS (BASE TRANSCEIVER STATION) BERDASARKAN FAKTOR KELENGKUNGAN BUMI DAN DAERAH FRESNEL DI REGIONAL PROJECT SUMATERA BAGIAN SELATAN


Nanang Ismail(1*), Maharoni Maharoni Maharoni(2), Innel Lindra(3)

(1) Teknik Elektro, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN SGD Bandung, Indonesia
(2) Teknik Elektro, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN SGD Bandung, Indonesia
(3) Teknik Elektro, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN SGD Bandung, Indonesia
(*) Corresponding Author

Abstract


Survei topografi adalah kegiatan untuk mendapatkan data yang berhubungan dengan permukaan bumi pada suatu wilayah yang terdiri dari berbagai variabel topografi, seperti drive test dan tracking, daerah Fresnel, faktor kelengkungan bumi, penentuan tinggi antena BTS dan lain-lain. Makalah ini merupakan resume penelitian yang dilakukan di Jalan Lintas Timur Tulang Bawang. Pada penelitian, terdapat sektor transmisi sinyal. Arah sektor transmisi sinyal pada Sektor A mengarah ke Desa Banjar Margo, Desa Purwa Jaya dan Desa Penawar Rejo, Sektor B mengarah ke Kota Tulang Bawang, Desa Banjar Agung, Polsek Tulang Bawang, Rumah Makan Padang, Sektor C mengarah ke Desa Tunggal Warga dan Komplex Balai Besar Teknologi Pati.Daerah Fresnel untuk kandidat P adalah adalah 1.7129 meter dengan sinyal transmisi 4.0277 meter, untuk kandidat Q adalah 1.7407 meter dengan sinyal transmisi 4.0444 meter sedangkan untuk kandidat R diperoleh daerah Fresnel sejauh 1.8809 meter dengan sinyal transmisi 4.1285 meter. Faktor kelengkungan bumi pada kandidat P, Q dan R berturut-turut adalah 0.0236 meter, 0.025 meter dan 0.0346 meter. Tinggi antena minimal pada kandidat P, Q dan R agar kondisi LoS berdasarkan hasil perhitungan berturut-turut adalah 34.0436 meter,35.063 meter dan 33.1556 meter. Namun berdasarkan hasil perhitungan daerah Fresnel, bisa dikatakan kandidat R merupakan kandidat yang paling cocok dan sesuai dikarenakan memiliki daerah Fresnel yang lebih besar.

Full Text:

PDF

References


Arif Laela Nugraha dan Bambang Sudarsono. 2007. Survei Topografi Untuk Menentukan Garis Tampak Pandang BTS.[Diakses tanggal 20 Maret 2014].

Bagus R, Dony. 2011. Aplikasi Tems Investigation Sebagai Tool Untuk Drive Test Pada Sistem Selluler Di PT.Indosat, Tbk Semarang. Laporan Kerja Praktek : Universitas Diponegoro Semarang. [Diakses tanggal 1 Juli 2014].

Erfiadi, Try. 2012.Drive Test 3G Dengan MenggunakanSoftware Nemo Outdoor. Laporan Kerja Praktek : UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Site Investigation Survei Report Telkomsel Tahun 2012.

Warassih, Anggit Praharasty. 2009.Analisis Kualitas Panggilan Pada Jaringan GSM Menggunakan TEMS Investigation. Makalah Seminar: Universitas Diponegoro Semarang. [Diakses tanggal 1 Juli 2014].

www.belajar.internetsehat.org/wiki/index.php/WiFi:_Kalkulasi_Fresnel_Zone_Clearence. [Diakses tanggal 10 April 2014].

www.elchusany.blogspot.com/2011/01/fresnel-zone.html. [Diakses WIB tanggal 10 April 2014].

www.slideshare.net/dhie818/zona-fresnel. [Diakses tanggal 10 April 2014].

www.telecomeducation.blogspot.com/2008/10/apa-itu-bts.html. [Diakses tanggal 7 Juni 2014].

www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=9473. [Diakses tanggal 21 Maret 2014].

Rizky P, Angga. 2009. Analisa Hasil Simulasi Homer Untuk Perancangan Sistem Energi Terbarukan Pada BTS (Base Transceiver Station) Pecatu Bali = Analysis Homer Simulation for BTS (Base Transceiver Station) Renewable Energy Planning System In Pecatu Bali. [Diakses tanggal 20 Maret 2014].

Indika, Mika. 2010. Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Lokasi Pembangunan Tower Base Transceiver Station (BTS) pada PT. Xl Axiata Tbk-Medan dengan Metode Analytic Hierarchy Process (AHP).

Skripsi:Universitas Sumatera Utara. [Diakses tanggal 18 maret 2014].

www.ilmusurveypemetaan.wordpress.com/2012/05/17/materi-1-defenisi-survey-dan-pemetaan/ . [Diakses tanggal 7 Agustus 2014]