POLA DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN MASYARAKAT ADAT KAMPUNG CIREUNDEU KOTA CIMAHI JAWA BARAT


Kelik Putranto(1*), Ahmad Taofik(2)

(1) Jurusan Teknologi Pertanian, Sekolah Tinggi Pertanian Jawa Barat, Indonesia
(2) Jurusan Agroteknologi, Fakultas Sains dan Teknologi – UIN SGD Bandung, Indonesia
(*) Corresponding Author

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis produksi singkong dan produksi rasi sebagai makanan pokok, menganalisis pola diversifikasi konsumsi pangan keluarga, menganalisis tingkat konsumsi energi dan tingkat konsumsi protein serta mencari kemungkinan pengaruh faktor sosial ekonomi dan budaya terhadap tingkat konsumsi energi dan tingkat konsumsi protein keluarga di kampung Cireundeu. Penelitian telah dilakukan pada keluarga dengan makanan pokok rasi (beras singkong) di masyarakat adat kampung Cireundeu Desa Leuwigajah Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi Propinsi Jawa Barat. Metode pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan wawancara langsung dengan 40 keluarga. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey explanatori, sedangkan metode analisis yang digunakan adalah analisis jalur, dengan faktor-faktor sosial ekonomi dan budaya yang diduga berpengaruh terhadap tingkat konsumsi energi dan tingkat konsumsi protein adalah pendapatan, pengeluaran pangan, besar keluarga, pendidikan ibu, umur ibu dan pengetahuan gizi ibu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi singkong di Kampung Cireundeu pada tahun 2011 mengalami penurunan yang tajam yaitu sebesar 3 ton per hektar bila dibandingkan dengan produksi tahun 2006 sebesar 10 ton per hektar. Penurunan ini diakibatkan oleh hama kumbang uret atau “kuuk” (Exopholishipoleuca). Produksi rasi sebagai makanan pokok tahun 2011 masih mencukupi yaitu 13,5 ton, sedangkan total kebutuhan konsumsi pada tahun 2011 sebesar 7,2 ton. Jenis pangan yang dominan dikonsumsi oleh keluarga terdiri dari makanan pokok rasi, tempe, tahu, ikan asin dan sayuran. Masyarakat adat Cireundeu masih memiliki motivasi yang tinggi untuk tetap mengkonsumsi rasi sebagai makanan pokok dengan kebiasaan makan tiga kali sehari pada waktu pagi, siang dan sore. Tingkat konsumsi gizi masyarakat adat Cireunde dengan pangan pokok rasi dalam kategori baik, penetapan ini berdasarkan tingkat konsumsi energi 89,5% dan tingkat konsumsi protein 112,3%. Faktor dominan yang mempunyai pengaruh nyata terhadap tingkat konsumsi energi adalah pengetahuan gizi ibu. Sedangkan faktor pendidikan ibu dan pengetahuan gizi ibu secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap tingkat konsumsi protein.

Full Text:

PDF

References


Amegah T. Adeladza. 2009. The Influence of Socio-economic and Nutritional Characteristics on Child Growth in Kwale District of Kenya. African Journal of Food, Agriculture, Nutrition and Development. pp: 1571

Ariani,M. 2006. Diversifikasi Konsumsi Pangan Di Indonesia : Antara Harapan Dan Kenyataan. Pusat Analisis Sosial Ekonomi Dan Kebijakan Pertanian. Bogor.

Badan Pusat Statistik. 2005. Statistik Indonesia 2005/2006. Jakarta.

Danida. 2008. Gender Equality in Agriculture. Ministry of Foreign Affair of Denmark. Denmark. pp: 3

Erhardt, J. 2003. Nutrisurvey For Windows.

Hanafie, R. 2010. Pengantar Ekonomi Pertanian. CV. Andi Offset. Yogyakarta.

Menteri Kesehatan RI. 2005. Surat Keputusan Tentang Angka Kecukupan Gizi Yang Dianjurkan Bagi Bangsa Indonesia. Jakarta.

|

Ni Made Suyastiri Y.P. 2008. Diversifikasi Konsumsi Pangan Pokok Berbasis Potensi Lokal Dalam Mewujudkan Ketahanan Pangan Rumah Tangga Pedesaan Di Kecamatan Semin Kabupaten Gunung Kidul. Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol. 13 No. 1 Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian UPN ”Veteran”. Yogyakarta. Hal 51-60.

Saleha, Q . 2003. Kajian Pola Dan Kebiasaan Makan (Studi Kasus Masyarakat Cireundeu Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi, Kabupaten Bandung. Universitas Mulawarman. Samarinda.

Sudradjat, SW. 2006. Statistika Sosial. Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran. Bandung.

Sukandar, D. 2007. Profil Sosial Ekonomi dan Status Gizi Petani di Lombok Tengah Nusa Tenggara Barat. Jurnal Gizi dan Pangan Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia IPB. Bogor. 2(3): 44 – 47.

Sumaryanto. 2009. Diversifikasi Sebagai Salah Satu Pilar Ketahanan Pangan. Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Departemen Pertanian. Bogor.

Undang-Undang Pangan Republik Indonesia No 7 Tahun 1996. Penerbit Harvarindo. Jakarta.

Wahida,Y, Mapadin. 2006. Hubungan Faktor-faktor Sosial Budaya Dengan Konsumsi Makanan Pokok Rumah Tangga Pada Masyarakat di Kecamatan Wamena Kabupaten Jaya Wijaya Tahun 2005. Tesis Program Pascasarjana Universitas Diponegoro. Semarang