UJI TOKSISITAS EKSTRAK DARI KULIT BATANG Aglaia glabrata DENGAN METODE BRINE SHRIMP LETHALITY TEST (BSLT)


Karina Agust(1*), Asep Supriadin(2), Mimin Kusmiyati(3)

(1) Jurusan Kimia Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Indonesia
(2) Jurusan Kimia Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Indonesia
(3) Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Bandung, Indonesia
(*) Corresponding Author

Abstract


Tumbuhan Aglaia glabrata adalah spesies dari keluarga Meliaceae. Pada penelitian pertama ini akan dilakukan uji pendahuluan toksisitas terhadap ekstrak n-heksana, etil asetat, dan metanol kulit batang A. glabrata menggunakan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). Kulit batang segar dikeringkan dan digerus kemudian ditimbang sebanyak 2,5 kg diekstraksi menggunakan metode maserasi, dengan pelarut metanol. Ekstrak metanol (344 g) dipartisi dengan n-heksana, etil asetat, dan n-butanol selanjutnya dilakukan uji toksisitas awal. Ekstrak n-heksana (21,7066 g) difraksinasi dengan kromatografi cair vakum (KCV) dengan sistem eluen gradien 10% selanjutnya fraksi-fraksi tersebut dikelompokan berdasarkan hasil KLT. Selanjutnya fraksi C (5,2214 g) difraksinasi kembali menggunakan Kromatografi kolom gravitasi (KKG). Hasil dari fraksinasi n-heksana yaitu fraksi C3 (1,0515 g) diuji fitokimia untuk mengetahui kandungan kimia yang selanjutnya diuji toksisitas. Data mortalitas Artemia salina dianalisis dengan analisis probit untuk mengetahui nilai Lethal Concentration (LC50). Ekstrak dikatakan toksik apabila nilai LC50 < 1000 ppm. Hasil dari penelitian menunjukan pada ekstrak n-heksana dan hasil fraksinasi dari kulit batang A. glabrata memiliki tingkat toksisitas terhadap A. salina. Nilai toksisitas ekstrak n-heksana yaitu dengan nilai LC50 221,341 ppm, dan hasil fraksinasi C3 (5) dengan nilai LC50 217,948 ppm dengan kendungan kimia yang terdapat pada kulit batang A. glabrata adalah golongan steroid, triterpenoid, dan flavonoid.

Full Text:

PDF

References


Meyer, B.N., Ferrigni, N.R., Putnam, J.E., Jacobsen, L.B., Nichols, D.E., & McLaughlin, J.L.,. 1982. Brine Shrimp : A Convenient General Bioassay for Active Plant Constiatuents. Plant Medica. 31-34.

Janaki, S., Vijayasekaran, V., Viswanathan, S., & Balakrishna, K. 1999. Anti-inflammatory Activity of Aglaia roxburghiana var. beddomei Extract and Triterpenes Roxburghiadiol A and B. J. Ethnopharmacol. 67(1): 45-51.

Harneti, D., R.Tjokronegoro., A.Safari., U.Supratman., X-M Loong., M.R.Mukhtar., K.Mohammad., K.Awang & Hideo Hayashi. 2012. Cytotoxic triterpenoids from the bark of Aglaia smithii (Meliaceae). Phytochemistry. 5: 496-499.

Darwis, D. 2000. Teknik Dasar Laboratorium dalam Penelitian Senyawa Bahan Alam Hayati. Makalah Workshop Pengembangan Sumberdaya Manusia dalam Bidang Kimia Organik Bahan Alam Hayati. Padang : FMIPA UNAND.

Sutisna, I. 2000. Isolasi dan Karakterisasi Senyawa Triterpenoid Lanostana dari Kulit Kayu Danglo (Macaranga javanic Muell. Arg). Bogor : Institut Pertanian Bogor.

Kadarisman, I. 2000. Isolasi dan Identifikasi Senyawa Kimia Bioaktif dari Rimpang Bangle (Zingiber cassumunar Roxb.). Bogor : Institut Pertanian Bogor.

Harborne, J.B. 1987. Metode Fitokimia : Penuntun Cara Modern Menganalisis Tumbuhan. diterjemahankan dari: Phytochemical methods oleh Padmawinata K, Soedira I. Bandung: Penerbit Institut Teknologi Bandung.

Robinson, T. 1995. Kandungan Organik Tumbuhan Tingkat Tinggi. Bandung: ITB.

Rusdi. 1990. Tetumbuhan Sebagai Sumber Bahan Obat. Padang : Pusat Penelitian Universitas Andalas.