UJI SENSITIVITAS BAKTERI STAPHYLOCOCCUS AUREUS, STREPTOCOCCUS PYOGENES DAN PSEUDOMONAS AERUGINOSA TERHADAP AIR REBUSAN CACING TANAH LUMBRICUS RUBELLUS DAN PHERETIMA ASIATICA DAN ANTIBIOTIK SECARA IN VITRO


Ida Indrawati(1*), Nining Ratningsih(2), Sadiah Djajasupena(3)

(1) Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi UIN SUnan Gunung Djati Bandung, Indonesia
(2) Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi UIN SUnan Gunung Djati Bandung, Indonesia
(3) Jurusan Kimia F.MIPA – UNPAD, Indonesia
(*) Corresponding Author

Abstract


Telah dilakukan penelitian mengenai uji sensititvitas bakteri S.aureus, S. pyogenes dan P.aeruginosa terhadap antibiotik uji dan air rebusan cacing tanah secara in vitro. Hasil penelititan dengan diameter daerah hambat sebagai parameter dan dilakukan secara eksperimental dengan rancangan acak lengkap pola faktorial ini menunjukan bahwa bakteri S.aureus lebih sensitif terhadap kloramfenikol dan gentamicin, S.pyogenes lebih sensititif terhadap basitracin dan P. aeruginosa resisten terhadap keempat antibiotik uji. Selanjutnya, bakteri S. aureus lebih sensitif terhadap air rebusan cacing tanah P.asiatica daripada air rebusan L.rubellus. Sementara
S. pyogenes dan P. aeruginosa lebih sensititf terhadap air rebusan L.rubellus daripada air rebusan P.asiatica. Konsentrasi air rebusan cacing tanah yang memberikan hambatan yang efektif terhadap S.aureus adalah konsentrasi 80 %, S.pyogenes dimulai dari konsentrasi 20 % dan P.aeruginosa dimulai dari konsentrasi 2,5 %. Bakteri S.aureus dan S.pyogenes lebih sensitif terhadap antibiotik sementara P. aeruginosa lebih sensitif terhadap air rebusan cacing tanah.

Full Text:

PDF

References


Adelberg, E.A., E. Jawetz., dan J.L. Melnick, 1982, Riview Of Medical

Microbioloby, p. 189-199, Large Medical Publications, Philadelphia.

Andrews, G.C, 1960, Diseases Of The Skin, Clinical Dermatology, p. 153-172, W. B. Saunders Company, Philadelphia.

Beall, B. D. P., R. Katz., dan D. E. Bessen, 2000, Contrasting Molecular Epidemiology Of Group A Streptococcal Causing Tropical And Nontropical Infection On The Skin And Throat, The Journal Of Infectious Diseases, Vol. 182, No. 4, p. 1109-1115.

Burns, J. L., D. L. MacLeod., dan L. E. Nelson, Maret 2000, Aminoglycoside

Resistance Mechanism For Cystis Fibrosis Pseudomonas aeruginosa Isolated AreUnchanged By Long Term, Intermitten, Inhaled Tobramycin, The Journal Of Infectious Diseases, Vol. 181-1183.

.Cockerill, F. R., R. Patel., dan M. S. Rause, 2000, Lack Of Benefit Of Imuno Globulin A murine Model Of Group A Sreptococcal Necrotizing Fasciitis, The Journal Of The Journal Of Infectious Diseases, Vol. 181, No. 1, p. 230-234.

Djamilah, Hari Sukanto, Agustus 1999, Nekrolisis Epidermal Toksik, Berkala Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin, Vol. 2, No. 1, p. 27-33.

Djuariah, U, 1992. Uji Efektivitas In Vitro Kombinasi Ampicilin-Kloksasilin Terhadap Staphylococcus aureus, Tesis Program Pascasarjana, UNPAD.

Hadibrata, D. M, 1989, Kuman-Kuman Resisten Terhadap Antibiotik Yang Diduga Dapat Mempengaruhi Pola Kuman Infeksi Nosokomial Di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, Tesis Program Pascasarjana, UNPAD, Bandung.

Hartono, Sumadiono, 2001, Dermatitis Atopi Berat Dengan Xeroftalmia Pada Anak, Berkala Ilmu Kedokteran, Vol. 33, No.4, p. 229-235.

Hori, M., Kondon, K., Yoshida., T., Konishi., dan Minami, S, 1974, Studies Of

Antipyretic Component In The Japanese Earthworms, Biochem. Pharmacology, Vol. 23, p. 285-294.

Hostiadi, G., J. S. Erlan, dan B. Suhariyanto, 2003, Penyakit Kulit Anak Pada Bagian Kulit dan Kelamin RSUD Dr. Soebandi Jember, Berkala Ilmu Kedokteran, Vol. 15, No. 1, p.1-5.

Ismail, S. A., K. P., dan R. Yegnanarayan, 1992, Anti-Inflamatory Activity Of Earthworms Extract, Soil Biology And Bhiochemistry, Vol. 24, p. 1253.

Khulusi. S., H. A. Ahmed., P. Patel., M. A. Mendall., dan T. C. Northfield, 1995, The

Effect Of Unsaturated Fatty Acid On Helicobacter Pylori In Vitro, The journal Of Medical Microbioloby, Vol. 42, p.276-282.

Lehninger, 1982, Dasar-Dasar Biokimia (Terjemahan), Erlangga, Jakarta, p. 137-159.

Marks, M. I, 2002, Common Bacterial Infection In Infancy And Childhood, Diagnosis And Treatment, p. 80-89, University Park Press, Maryland.

Nogrady, T, 1992, Kimia Medisinal (Terjemahan), p.44-45, ITB, Bandung.

Pedersen, K. T. Oktober 2000, Clinical Aspects Of Atopic Dermatitis, Clinical And Experimental Dermatology, Vol. 25, No. 7, p. 535-543.

Pelczar, M., E. C. S. Chan, 1986, Mikrobiologi Dasar (Terjemahan), p. 99-157, UI-Press, Jakarta.

Sastramiharja. H. S., 2002, Farmakologi Klinik, Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Bandung, p.32-39.

Satchel, J. E. 1983, Ecology Of Earthworms, From Darwin To Vermiculture, p/251-302, Chapman And Hall, Ltd, London.

Williams, H. C, 2000, Epidemiology Of Atopic Dermatitis, Clinical And Experimental Dermatology, Vol.15, No. 7, p. 522-529.

Zhang, F. B., and H. Wang, 1992, The Spermatocidal Effect Of Earthworms Extract And Its Effective Constitutes, Suil Biology And Biochemistry, Vol. 24, p. 1247.