FERMENTASI LIMBAH PADAT PENGOLAHAN BIOETANOL SINGKONG (Manihot esculenta) OLEH Aspergillus niger TERHADAP PERUBAHAN KANDUNGAN KUALITAS NUTRISI


Amalia Khoir(1*), Yani Suryani(2), Sumiyati Sa’adah(3)

(1) Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Indonesia
(2) Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Indonesia
(3) Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Indonesia
(*) Corresponding Author

Abstract


Pakan merupakan biaya produksi terbesar, seoptimal mungkin harus ada energi alternative yang dapat menggantikan pakan, salah satunya yaitu dengan memanfatkan limbah singkong yang diproduksi menjadi bioetanol dengan proses fermentasi sehingga pakan bernilai gizi tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas nutrisi limbah bioetanol singkong melalui fermentasi dengan menggunakan jamur Aspergillus niger yang mempunyai kemampuan untuk fermentasi. Limbah bioetanol masih mengandung racun asam sianida yang merugikan ternak dan berdasarkan hasil analisis limbah bioetanol bahwa terdapat kandungan asam sianida (HCN) 15,92 mg/kg, protein 2,74%, serat kasar 2,65%,sehingga kualitas zat makanannya masih rendah, maka sebelum diberikan pada ternak perlu dilakukan proses pengolahan melalui fermentasi dengan menggunakan jamur Aspergillus niger. Metode yang di lakukan adalah metode eksperimen limbah bioetanol singkong selama 0, 4, dan 9 hari dengan 4 konsentrasi mikroorganisme yaitu 2, 3, dan 4%. Penelitian sebelumnya Parameter yang diamati adalah jumlah mikroba, jumlah kandungan protein kasar dan kandungan serat kasar limbah bioetanol produk fermentasi melalui analisis proksimat. penelitian menunjukan bahwa protein tertinggi sebesar 4,507%, penurunan kadar serat terendah mencapai 1,293%, dan penurunan HCN sebesar 0,000 mg/kg.

Full Text:

PDF

References


AOAC.1990. Official Methods of Analysis Agricultural Chemical; Contaminan; Drugs. Washington DC: Assosiation of Official Analyticals Chemist, inc.

Amri, K. 1998. Bioteknologi Penangkal Bau. http://www.indonesia.com/intisari/ 1998/desember/halhi.htm. Diakses tanggal 31 Juni 2012.

Anonimus. 2005. Bahan Alternatif Pakan Dari Hasil Samping Industri Pangan.http://www.chem-is-try.org/?sect=folus & ext=15. Conneely, O.M. 1992. From DNA to Feed Convertion: Using Biotechnology to Invrove Enzyme Yields and Livestock Performance, in Biotechnology in the Feed Industry. Proccedings of Alltechs Eight Annual Symposium. Alltech Technical Publications, Nicholasville, Kentucky, USA.

Costello, R. and H. Chum. 1998. Biomass, bioenergy and carbon management. p. 11−17.In D. Wichert (Ed.). Bioenergy ’98: Expanding Bioenergy Partnerships. Omni Press, Madison.

Curran, J. 1989. Industrial Microbiology. London, U.K.: Rand Mc Nally and Co. Crampton, E.W. and L.E. Harris. 1969. Applied Animal Nutrition. Second Edition.H.W. Freeman and Co., San Francisco.

Conneely, O.M. 1992. From DNA to Feed Convertion: Using Biotechnology to Invrove Enzyme Yields and Livestock Performance, in Biotechnology in the Feed Industry. Proccedings of Alltechs Eight Annual Symposium. Alltech Technical Publications, Nicholasville, Kentucky, USA.

Enari TM. 1983. Microbial Cellulase. Dalam Microbial Enzyme and Biotecnology. Edited W.M. Fogarty. New York : Applied Science Publ.

Fauzan, A., R. Feryanto. 2009. Kinetika Degradasi Lignin dalam Pulp Bagasse Melalui Degradasi Hemiselulosa oleh Enzim Xilanase dalam. Tugas Akhir Teknik Kimia ITS. Surabaya: 22-47 Fessenden. 1986. Organic Chemistry.

Hardjo, S., N.S. Indrasi, dan T. Bantacut, 1989, Biokonversi : Pemanfaatan Limbah Industri Pertanian. PAU Pangan dan Gizi IPB, Bogor. Laskin, D.L. and A.L Hubert. 1973. Handbook of Food Technology. The AVI Publishing Co. Inc., Westport

Nurhayani H.Muhiddin, Nuryati Juli dan I Nyoman P Aryantha,(2000)”Peningkatan Kandungan Protein Kulit Umbi Ubi Kayu Melalui Proses Fermentasi ”JMS vol 6 no. 1 hal 1 -12 april. Wizna,

Abbas, H., Rizal, Y., Kompiang, I.P., & Dharma, A. 2005. Potensi bakteri Bacillus amyloliquefaciens serasah hutan sebagai inokulum fermentasi pakan berserat tinggi. J. Ilmiah ilmu-ilmu Peternakan, VII(3): 212-220.