Perbedaan pertumbuhan dan produktivitas varietas bayam hijau dan bayam merah


Arya Widura Ritonga(1*), Muhammad Syaifuk Ar Rosyid(2), Axel Anderson(3), Muhamad Achmad Chozin(4), Purwono Purwono(5)

(1) Departemen AGronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, IPB University,  
(2) ,  
(3) ,  
(4) ,  
(5) ,  
(*) Corresponding Author

Abstract


Bayam termasuk salah satu sayuran terpenting di Indonesia karena paling banyak dikonsumsi setelah kangkung. Bayam hijau dan bayam merah merupakan jenis bayam paling banyak ditanam dan dikonsumsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pertumbuhan dan produktivitas varietas bayam hijau dan bayam merah. Penelitian dilakukan pada Februari – April 2021 di Kebun Percobaan Leuwikopo, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, IPB University. Sebanyak 9 varietas bayam hijau (Maryland, Richie, Maestro, Benua, Doly, Khanafiah, Manila, Pacific, White Leaf) dan 4 varietas bayam merah (Mira, Baret Merah, Clara, Aurora) ditanam menggunakan rancangan kelompok lengkap teracak dengan tiga ulangan. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa varietas bayam hijau memiliki kandungan persentase warna hijau daun lebih banyak namun memiliki persentase warna biru dan merah yang lebih rendah dibandingkan varietas bayam merah. Hasil penelitian juga memperlihatkan bahwa varietas bayam hijau menghasilkan tinggi tanaman dan produktivitas yang lebih baik dibandingkan varietas bayam merah, namun varietas bayam merah menghasilkan luas daun dan jumlah daun per tanaman saat panen yang lebih baik besar dibandingkan varietas bayam hijau. Varietas White Leaf merupakan varietas bayam yang sangat baik karena memiliki persentase warna hijau daun yang tinggi, luas daun yang besar dan produktivitas yang tinggi.

 

Spinach is one of the most important vegetables in Indonesia because it was the second most consumed after kangkung. Green spinach and red spinach are the most widely grown and consumed types of spinach. This study aimed to determine differences in growth and productivity between varieties of green spinach and red spinach. The research was conducted in February – April 2021 at the Leuwikopo Experimental Field, Department of Agronomy and Horticulture, Faculty of Agriculture, IPB University. A total of nine varieties of green spinach and four varieties of red spinach were planted using a completely randomized block design with three replications. The results showed that the green spinach variety contained a higher percentage of green leaf color but had a lower percentage of blue and red leaf color than the red spinach varieties. The results also showed that the green spinach varieties produced better plant height and productivity than the red spinach varieties, but the red spinach produced better leaf area and a number of leaves per plant at harvest than the green spinach. The White Leaf variety is the excellent spinach variety because it has a high percentage of green leaf color, large leaf area, and high productivity.


Keywords


Antosianin, Bayam, Klorofil, Produksi

Full Text:

PDF

References


Ahammed, A.U., Rahman, M.M., Mian, M.A.K. (2012). Genetic variability, heritability and correlation in stem amaranth (Amaranthus tricolor). Bangladesh J. Pl. Breed. Genet., 25(2),25-32.

Aritonang, A.M. & Puenamaningsih, S.L. (2018). Heritabilitas karakter agronomi pada lima populasi bayam merah (Amaranthus tricolor L.). Jurnal Produksi Tanaman, 6(10), 2431-2438.

Azizah, H.A.N., Wicaksana, N., Ruswandi, D. (2017). Seleksi kacang Bambara (Vigna ubterranea L.) berumur genjah hasil iradiasi gamma generasi M2. Agrologia, 6(2), 84-92.

[BPS] Badan Pusat Statistika. (2019). Produksi Tanaman Sayuran 2019. [diunduh 2021 Oktober 13].

https://www.bps.go.id/indicator/55/61/1/produksi-tanaman-sayuran.html

Fajarani, E., Elisa, W., Putri, N.E. (2021). Preferensi konsumen terhadap keputusan pembelian sayuran organik di supermarket diamond Kota Palembang. Jurnal Kaliagri, 2, 38-50.

Hadi, B.A. (2018). Pengaruh jarak tanam dan mulsa organic terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman terung (Solanum melongena L.). Jurnal Warta, 56, 1-6.

Hasan, M., Akther, C.A., Raihan, M.S. (2013). Genetic variability, correlation and path analysis in stem Amaranth (Amaranthus tricolor L.) Genotypes. The Agriculturists, 11(1), 1-7.

Hasanah, B. & Purnamaningsih, S.L. (2019). Korelasi dan sidik lintas komponen hasil dan hasil bayam merah (Amaranthus tricolor L.). Jurnal Produksi Tanaman, 7(5), 766-664.

Jauhari, T. & Purnamaningsih, S.L. (2021). Keragaman genetik dan fenotipe pada dua populasi bayam hijau (Amaranthus hybridus L.). Jurnal Produksi Tanaman, 9(2), 140-144.

Jiang, C., Johkan, M., Hohjo, M., Tsukagoshi, S., Mario, T. (2017). A correlation analysis on chlorophyll content and SPAD value in tomato leaves. Hort Research, 71, 37-42.

Kendre, V.H., Dod, V.N., Nagre, P.K., Potdukhe, N.R., Kale, V.S. (2014). Genetic variability and correlation studies in leafy amaranth. PKV Res. J., 38(1), 14-17.

Manurung, F.S., Nurchayati, Y., Setiari, N. (2020). Pengaruh pupuk daun Gandasil D terhadap pertumbuhan, kandungan klorofil dan karotenoid tanaman bayam merah (Alternanthera amoena Voss.). Jurnal Biologi Tropika, 3(1), 24-32.

Nurmayanti, S., Tahir, M., Dianti, G.A.P. (2021). Variability, korelasi dan analisis kelas sepuluh genotipe nilam (Pogostemon cablin Benth.). Agosainstek, 5(1), 81-88.

Pantilu, L.I., Mantiri, F.R., Ai, N.S., Pandiangan, D. (2012). Respons morfologi dan anatomi kecambah kacang kedelai (Glycine max L.) terhadap intensitas cahaya yang berbeda. Jurnal Bioslogos, 2(2), 79-86.

Pebrianti, C., Ainurrasyid R.B., Purnamaningsih, S.L. (2015). Ujikadar antosianin dan hasil enam varietas tanaman bayam merah (Alternanthera amoena Voss) pada musim hujan. Jurmal Produksi Tanaman, 3(1), 27-33.

Pransundari, I.R. & Sitawati, E.W. (2018). Syudi toleransi dua tipe tanaman petunia (petunia x hibrida) terhadap naungan. Jurnal Produks Tanaman, 6(4), 569-578.

Rachmania, N. & Ashari, S. (2019). Seleksi tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) lokal Malang. Jurnal Produksi Tanaman, 7(4), 720-727.

Rahajeng, W. & Adie, M.M. (2013). Varietas kedelai umur genjah. Buletin Palawija, 26, 91-100.

Rahayu, S.T., Hidayat, A.A., Kusmana, I.M., Diny, D. (2013). Evaluasi Kualitas Beberapa Genotipe Bayam (Amaranthus sp) Pada Penanaman Di Jawa Barat. Berita Biologi, 12(2), 153-160.

Rashid, M., Yousaf, Z., Ullah, M.N., Munawar, M., Riaz, N., Younas A., Aftab, A., Shamsherr B. (2020). Genetic variability assessment of worldwide spinach accession by agr-morphological. Journal of Taibah University for Science, 14(1), 1637-1650.

Reddy, M.T., Begum, H., Sunil, N., Rao, P.S., Sivaraj, N., Kumar, S. (2014). Preliminary characterization anc evaluation of landrace of indian spinach (Basella spp. L) for agro-economic and quality traits. Plant Breed. Biotech, 2(1), 48-63, http://dx.doi.org/10.9787/PBB.2014.2.1.048

Ribera, A., Bai, Y., Wolterss A.M.A., Treuren, R.V., Kik, C. (2020). A revies on the genetic resources, domestication and breeding history of spinach (Spinacia oleracea L.). Euphytica, 48,216-236, https://doi.org/10.1007/s10681-020-02585-y.

Sabaghnia, V., Mohebodini, M., Janmohammadi. (2016). Biplot analysis of trait relations of spinach (Spinancia leracea L). Genetika, 48(2),675-690, https://10.2298/GENSR1602675S

Ritonga, A.W., Chozin, M.A., Syukur, M., Maharijaya, A., Sobir. (2019). Heritabilitas, korelasi dan sidik lintas berbagai karakter tomat pada kondisi naungan dan tanpa naungan. J. Hort. Indonesia, 10(2), 85-93.

Sabaghnia, N., Hgarnneh, H.A.A., Janmohammadi, M. (2014). Genetic diversity of spinach (Spinacia oleracea L.) landrace collected in Iran using some morpholical traits. Acta Agriculturae, 103(1), 101-111, https://10.14720/aas.2014.103.1.11.

Sari, D.M., Sembodo, D.R.J., Hidayat, K.F. (2016). Pengaruh jenis dan tingkat kerapatan gulma terhadap pertumbuhan awal tanaman ubikayu (Manihot esculenta Crantz) Klon UJ-% (Kasetsart). J. Agrotek Tropika, 4(1), -6.

Sarker, U., Islam, Md.T., Rabbani, Md.G., Oba, S. (2014). Genotypic variability for nutrient, antioxidant, yield, and tield contributing traits in vegetable amaranth. Science and Technology, 12(3-4), 168-174.

Sarker, U., Islam, Md.T., Rabbani, Md.G., Oba, S. (2018). Variability in total antioxidant capacity, antioxidant leaf pigments and foliage yield of vegetable amarantha. ScienceDirect, 17(5), 1145-1153.

Sarker, U., Oba, S., Daramy, M.A. (2020). Nutrient, minerals, antioxidant pigment and phytochemical, and antioxidant capacity of the leaves of stem amarantha. Scientific Reports, 10, 3892-3901, https://doi.org/10.1038/s41598-020-60252-7.

Satriyono, W. & Ashari, S. (2019). Evaluasi tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor). Jurnal Produksi Tanaman, 7(9), 1762-1766.

Segheloo, A.E., Gharbeh, H.A., Mohebodini, M., Janmohammadi M., Nouraein, M., Sabaghnia, N., (2014). The use of some morphological traits for the assessment of genetic diversity in spinach (Spinacia oleracea L) landrace. Plant Breeding and Seed Science, 46, 46-57, https://10.1515/plass-2015-0007

Song, H., Li, Y., Xu, X., Zhan, J., Zheng, S., Hou, L., Xing, G., Li, M. (2020). Analysis of genes related to chlorophyll metabolism under elevated CO2 in cucumber (Cucumis sativus L.). Scientia Horticulturae, 261, 1-10, https://doi.org/10.1016/j.scienta.2019.108988.

Wiyasihati, S.I. & Wanito, W.K. (2016). Potensi Bayam Merah (Amaranthus tricolor L) Sebagai Antioksidan Pada Toksisitas Yang Diinduksi Pada Mencit. Majalah Kedokteran Bandung, 48(2), 63-67.

Zuryanti, D., Rahayu, A., Rochman, N. (2016). Pertumbuhan, produksi, dan kualitas bayam (Amaranthus tricolor L.) pada berbagai dosis pupuk kandang ayam dan kalium nitrat (KNO3). J Agronida, 2(2), 98–105.




DOI: https://doi.org/10.15575/14664

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons Licence

Jurnal Agro (J. Agro: ISSN 2407-7933) by http://journal.uinsgd.ac.id/index.php/ja/index is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.