Penampilan agronomi dan seleksi jagung hibrida pada lahan sawah tadah hujan dengan sistem tanam tanpa olah tanah


Karlina Syahruddin(1*), Muhammad Abid(2), Fatmawati Fatmawati(3)

(1) Indonesian Cereal Research Institute, Indonesia
(2) ,  
(3) ,  
(*) Corresponding Author

Abstract


Jagung merupakan komoditas prioritas nasional strategis dengan kebutuhan yang sangat tinggi untuk industri pangan, pakan dan benih. Produksi jagung dapat ditingkatkan dengan penggunaan jagung jenis hibrida dan perluasan areal tanam dengan memanfaatkan lahan sawah tadah hujan. Penerapan sistem tanpa olah tanah (TOT) pada jagung di lahan tadah hujan sangat efektif diterapkan untuk mempercepat waktu tanam, meminimalkan biaya produksi dan meningkatkan indeks pertanaman jagung, dan untuk meningkatkan produksi jagung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pertumbuhan agronomi dan menyeleksi jagung hibrida potensial untuk dikembangkan di lahan sawah tadah hujan dengan sistem tanam TOT. Penelitian dilaksanakan pada lahan sawah tadah hujan tanpa olah tanah menggunakan 5 hibrida jagung dan 3 varietas pembanding dengan Rancangan Acak Kelompok, 4 ulangan. Secara umum penampilan agronomi jagung hibrida uji lebih baik dari varietas pembanding. Terdapat dua hibrida yang memperlihatkan hasil pipilan kering lebih tinggi dari varietas pembanding yaitu HIB1 (11,77 t ha-1) dan HIB3 (11.61 t ha-1). Kedua hibrida ini juga memiliki karakter agronomi yang lebih tinggi dari varietas pembanding pada karakter diameter tongkol, jumlah baris biji per tongkol dan jumlah biji per baris. Jagung hibrida HIB1 dan HIB3 dapat menjadi pilihan dalam pengembangan jagung di lahan sawah tadah hujan dengan sistem TOT.

 

ABSTRACT

Corn is a strategic national priority commodity with a very high demand for the food, feed, and seed industry. Corn production can be increased by using hybrid maize and expanding the planted area by utilizing rainfed rice fields. The application of  zero tillage system (TOT) on maize in rainfed land is very effective to be applied to speed up planting time, minimize production costs and increase maize cropping index to increase maize production. The purpose of this study was to observe the agronomic growth and to select potential hybrid maize to be developed in rainfed fields with zero tillage cropping system. The research was carried out on uncultivated rainfed fields using 5 maize hybrids and 3 comparison varieties with a randomized block design and, 4 replications. In general, the agronomic performance of the test hybrid corn was better than the comparison variety. There were two hybrids that showed higher dry seed yields than the comparison varieties, namely HIB1 (11.77 t ha-1) and HIB3 (11.61 t ha-1). These two hybrids also had higher agronomic characteristics than the comparison varieties on the characteristics of ear diameter, the number of rows seed per ear, and number of seeds per row. Hybrid corn HIB1 and HIB3 can be an option in the development of maize in rainfed rice fields with the TOT system.


Keywords


Hibrida, karakter agronomi, pemanfaatan lahan

Full Text:

PDF

References


Arbiwati, D. (2002). Sistem produksi pertanian dengan teknik olah tanah konservasi terhadap perubahan sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. In Prosiding Seminar Nasional Budidaya Olah Tanah Konservasi. Yogyakarta (pp. 167-185).

Azrai, M., Aqil, M., Arief, R., Koes, F., & Arvan, R. Y. (2019). Petunjuk Teknis Teknologi Benih Jagung Hibrida (1st ed.). IAARD Press; Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.

Dariah, A., & Nurida, N. . (2011). Formula pembenah tanah diperkaya senyawa humat untuk meningkatkan produksivitas tanah ultisol tanman bogo, lampung. Jurnal Tanah Dan Iklim, 33, 33–38.

Dulur, N. W. D., Wangiyana, W., Kusnarta, I. G. M., & Farida, N. (2020). Pertumbuhan dan hasil tanaman jagung ketan tanpa olah tanah tugal langsung pasca padi konvensional dan sistem aerobik tumpangsari kacang tanah. AGROTEKSOS: Agronomi Teknologi Dan Sosial Ekonomi Pertanian, 29(2), 90–96. https://doi.org/10.29303/agroteksos.v29i2.443

Kementerian Pertanian. (2020). Outlook Jagung 2020: Komoditas Pertanian Subsektor Tanaman Pangan. In Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementrian Pertanian. Pusdatin Sekjen Kementan.

Lamid, Z. (2011). Integrasi pengendalian gulma dan teknologi tanpa olah tanah pada usaha tani padi sawah menghadapi perubahan iklim. Pengembangan Inovasi Pertanian, 4(1), 14–28.

Nielsen, B. (2002). Tassel emergence and pollen shed. Purdue University, July, 1–4. https://www.agry.purdue.edu/ext/corn/news/articles.02/Tassels-0717.pdf

Nielsen, R. L., Thomison, P. R., Brown, G. A., Halter, A. L., Wells, J., & Wuethrich, K. L. (2002). Delayed planting effects on flowering and grain maturation of dent corn. Agronomy Journal, 94(3), 549–558. https://doi.org/10.2134/agronj2002.5490

Nunes, M. R., van Es, H. M., Schindelbeck, R., Ristow, A. J., & Ryan, M. (2018). No-till and cropping system diversification improve soil health and crop yield. Geoderma, 328(April), 30–43. https://doi.org/10.1016/j.geoderma.2018.04.031

Priyanto, S. B., Efendi, R., Bunyamin, Z., Azrai, M., & Syakir, M. (2017). Evaluation of grain yield stability of hybrid maize based on Genotypes and Genotypes by Environment Interaction Biplot (GGE BIPLOT). Penelitian Pertanian Tanaman Pangan, 1(2), 97–104.

Qin, R., Stamp, P., & Richner, W. (2006). Impact of tillage on maize rooting in a Cambisol and Luvisol in Switzerland. Soil and Tillage Research, 85(1–2), 50–61. https://doi.org/10.1016/j.still.2004.12.003

Rector, B. G., Snook, M. E., & Widstrom, N. W. (2002). Effect of husk characters on resistance to corn earworm (Lepidoptera: Noctuidae) in high-maysin maize populations. Journal of Economic Entomology, 95(6), 1303–1307. https://doi.org/10.1603/0022-0493-95.6.1303

Rockström, J., Karlberg, L., Wani, S. P., Barron, J., Hatibu, N., Oweis, T., Bruggeman, A., Farahani, J., & Qiang, Z. (2010). Managing water in rainfed agriculture-The need for a paradigm shift. Agricultural Water Management, 97(4), 543–550. https://doi.org/10.1016/j.agwat.2009.09.009

Salem, H. M., Valero, C., Muñoz, M. Á., Rodríguez, M. G., & Silva, L. L. (2015). Short-term effects of four tillage practices on soil physical properties, soil water potential, and maize yield. Geoderma, 237–238, 60–70. https://doi.org/10.1016/j.geoderma.2014.08.014

Syafruddin. (2015). Manajemen pemupukan nitrogen pada tanaman jagung. Jurnal Litbang Pertanian, 34(3), 105–116. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.21082/jp3.v34n3.2015.p105-116

Syahruddin, K., Azrai, M., Nur, A., Abid, M., & Wu, W. Z. (2020). A review of maize production and breeding in Indonesia. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 484(1). https://doi.org/10.1088/1755-1315/484/1/012040

Wahyudin, A., Widayat, D., Wicaksono, F. Y., Irwan, A. W., & Hafiz, A. (2018). Respons tanaman jagung (Zea mays L.) hibrida terhadap aplikasi paraquat pada lahan tanpa olah tanah (TOT). Kultivasi, 17(3), 738–743. https://doi.org/10.24198/kultivasi.v17i3.18989

Xue, Q., Zhu, Z., Musick, J. T., Stewart, B. A., & Dusek, D. A. (2006). Physiological mechanisms contributing to the increased water-use efficiency in winter wheat under deficit irrigation. 163, 154–164. https://doi.org/10.1016/j.jplph.2005.04.026




DOI: https://doi.org/10.15575/15713

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons Licence

Jurnal Agro (J. Agro: ISSN 2407-7933) by http://journal.uinsgd.ac.id/index.php/ja/index is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.