Ketahanan 50 galur harapan padi terhadap penyakit tungro


Khaerana khaerana(1*), Nur Rosida(2), Ema Komalasari(3)

(1) Pusat Riset Tanaman Pangan, Organisasi Riset Pertanian dan Pangan, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Indonesia
(2) Pusat Riset Tanaman Pangan, Organisasi Riset Pertanian dan Pangan, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN),  
(3) Loka Pengujian Standar Instrumen Tanaman Aneka Umbi,  
(*) Corresponding Author

Abstract


Green leafhoppers is the main vector for tungro disease infection. Tungro is a rice disease which is characterized with stunted plants, yellow orange leaves, and a reduced number of tillers. The research aimed to determine the resistance of 50 rice lines to tungro disease. This research was conducted in Augmented Design with 5 blocks. The observation was held on 50 expected tungro resistant rice lines, with 2 check varieties, Inpari 36 and Ciherang. Experiment in field were included observation on number of imago and nymph green leafhoppers for each line test during 2, 4, 6 and 8 weeks after planting, and the incidence of tungro infection. Leaf which indicated tungro infection was isolated for its DNA and PCR analysis at the virology  laboratory of the tungro disease research station. The results showed that the number of green leafhopper (imago and nymph) for the  43 test lines were less than the check varieties of 5% LSI test. The incidence of tungro was very low in the field. The results of the PCR test showed that the rice line infected by tungro virus was only rice line number 7. Thus, there are 43 promizing lines that can be recommended for future research to obtain tungro resistant varieties.

ABSTRAK

 

Wereng hijau merupakan vektor utama penyebaran penyakit tungro. Tungro merupakan penyakit padi dengan ciri utama tanaman kerdil, daun berwarna kuning oranye, dan jumlah anakan berkurang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ketahanan 50 galur padi terhadap penyakit tungro. Penelitian ini menggunakan rancangan augmented yang terbagi dalam 5 blok. Pengamatan dilakukan terhadap 50 galur padi harapan tahan tungro, dengan 2 varietas cek, yaitu Inpari 36 dan Ciherang. Penelitian di lapangan meliputi pengamatan terhadap jumlah imago dan nimfa wereng hijau pada masing-masing galur uji selama 2, 4, 6 dan 8 minggu setelah tanam, serta insidensi serangan tungro. Sampel daun tanaman yang terindikasi terserang tungro diuji untuk mengkonfirmasi keberadaan virus tungro secara molekuler dengan isolasi DNA (PCR) dan RNA (RT/PCR) di laboratorium virologi Loka Penelitian Penyakit Tungro. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 43 galur uji yang signifikan lebih sedikit jumlah wereng hijau (nimfa dan imago) dibanding varietas cek pada uji LSI 5%. Insidensi tungro sangat rendah di lapangan. Hasil uji PCR menunjukkan bahwa galur uji yang terinfeksi virus tungro RTSV hanya galur nomor 7. Dengan demikian, terdapat  43 galur yang direkomendasikan pada penelitian berikutnya untuk memperoleh varietas tahan tungro.


Keywords


ketahanan, galur harapan, augmented, wereng hijau, tungro

Full Text:

PDF

References


Apriyani, R., Rosmana, A., & Patandjengi, B. (2021). Dynamics of tungro disease and its vector population on intercropping of rice varieties. IOP Conf. Series: Earth and Environmental Science, 807, 1–7. https://doi.org/10.1088/1755-1315/807/2/022110

Azzam, O., & Chancellor, T. C. B. (2002). The Biology, Epidemiology, and Management of Rice Tungro Disease in Asia. Plant Disease, 86(2).

Bhusal, K., GC, S., & Bhattarai, K. (2019). A Review of Rice Tungro Virus in Nepal. Journal of Plant Sciences and Crop Protection, 2(1), 1–5.

Bunawan, H., Dusik, L., Bunawan, S. N., & Amin, N. M. (2014). Rice tungro disease: From identification to disease control. World Applied Sciences Journal. https://doi.org/10.5829/idosi.wasj.2014.31.06.610

Chancellor, & Holt. (2008). Tungro disease dynamics. In a paradigm in disease management. (pp. 92–115).

Chancellor, T. C. B., Cook, A. G., & Heong, K. L. (1996). The within-field dynamics of rice tungro disease in relation to the abundance of its major leafhopper vectors. Crop Protection. https://doi.org/10.1016/0261-2194(96)00002-6

Dey, S. R. (2016). Green Leafhopper ( GLH ), Nephotettix Virescens ( Distant ) and Rice Tungro Disease ( RTD ). The Beats of Natural Sciences, 3(3–4), 1–7.

Dianawati, M., & Sujitno, E. (2015). Kajian berbagai varietas unggul terhadap serangan wereng batang cokelat dan produksi padi di lahan sawah Kabupaten Garut , Jawa Barat. Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Biodiversitas Indonesia, 4(7), 868–873. https://doi.org/10.13057/psnmbi/m010437

Doyle, J. (1991). DNA protocols for plants. In Molecular techniques in taxonomy (pp. 283–293). Springer.

Gigir, T. H., Salaki, C. L., Senewe, E. 2, Dien, M. F. 2, & Sualang, D. S. (2015). Populasi dan Intensitas Serangan Hama Wereng Hijau Nephotettix virescens (Homoptera; Cicadelidae) di Kecamatan Tomohon Barat Kota Tomohon. Https://Ejournal.Unsrat.Ac.Id/, 6(15), 1–10.

Hamdayanty, H., Ladja, F. T., & Mansur. (2021). Molecular detection of tungro virus on mekongga and inpari 4 rice varieties in West Papua. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 807(2). https://doi.org/10.1088/1755-1315/807/2/022088

Hasanuddin, A., & Hibino, H. (1988). Grain Yield Reduction, Growth Retardation, and Virus Concentration in Rice Plants Infected with Tungro-Associated Viruses. Japan International Research Center for Agricultural Sciences, 22(8), 56–73.

Horgan, F. G., Almazan, M. L. P., Vu, Q., Ramal, A. F., Bernal, C. C., Yasui, H., & Fujita, D. (2019). Unanticipated benefits and potential ecological costs associated with pyramiding leafhopper resistance loci in rice. Crop Protection, 115(September 2018), 47–58. https://doi.org/10.1016/j.cropro.2018.09.013

Horgan, F. G., Peñalver, A., Bernal, C. C., Fame, A., Liberty, M., Almazan, P., & Wilby, A. (2018). Field Crops Research Resistance and tolerance to the brown planthopper , Nilaparvata lugens ( Stål ), in rice infested at di ff erent growth stages across a gradient of nitrogen applications. Field Crops Research, 217(January 2017), 53–65. https://doi.org/10.1016/j.fcr.2017.12.008

IRRI. (2013). S tandard Evaluation S ystem ( SES ) for R ice (Issue June). https://doi.org/10.1063/1.1522164

Kumazaki, Y., Yatabe, Z., & Sato, T. (2017). Dynamical roguing model for controlling the spread of tungro virus via Nephotettix Virescens in a rice field. Journal of Physics, 893.

Ladja, F. T., Hidayat, S. H., Damayanti, T. A., & Rauf, A. (2016). Deteksi Virus Tungro pada Gulma Padi Sawah Menggunakan Teknik PCR Rice Tungro Virus Detection on Weeds using PCR Techniques. Penelitian Pertanian Tanaman Pangan, 35(1), 39–44.

Ladja, F. T., & Widiarta, I. N. (2012). Varietas Unggul Baru Padi untuk Mengantisipasi Ledakan Penyakit Tungro. Iptek Tanaan Pangan, 7(1), 18–24.

Muliadi, A., Ladja, F. T., Senoaji, W., Fahmi, D. A., Khaerana, Mugiasi, A., Muazzam, A., Gunawan, A., Ibrahim, E., & Ismayanti, R. (2017). Laporan Akhir Tahun Penelitian Peningkatan Ketahanan Varietas Padi Terhadap Varian Virus Tungro Spesifik.

Poland, J., & Rutkoski, J. (2016). Advances and Challenges in Genomic Selection for Disease Resistance. Annual Review of Phytopathology, 54, 79–98. https://doi.org/10.1146/annurev-phyto-080615-100056

Praptana, R. H., & Muliadi, A. (2013). Durabilitas Ketahanan Varietas Padi terhadap Penyakit Tungro. Iptek Tanaman Pangan, 8(1), 15–21.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian. (2021). Statistik Iklim, Organisme Penganggu Tanaman dan Dampak Perubahan Iklim 2018-2021. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Sekretariat Jenderal-Kementerian Pertanian.

Rohaeni, W. R., & Yuliani, D. (2019). Keragaman Morfologi Daun Padi Lokal Indonesia dan Korelasinya dengan Ketahanan Penyakit Hawar Daun Bakteri. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia.

Roshan, D. R., & Raju, S. V. S. (2017). Influence of abiotic and biotic factors on population dynamics of BPH (Nilaparvata lugens Stal) and GLH (Nephotettix virescens Distant). Crop Research, 52(1–3), 67–73.

Rosida, N., Kuswinanti, T., Amin, N., & Nasruddin, A. (2020a). Epidemiological study on the current status of rice tungro disease in South Sulawesi, Indonesia. OnLine Journal of Biological Sciences, 20(4), 221–231. https://doi.org/10.3844/ojbsci.2020.221.231

Rosida, N., Kuswinanti, T., Amin, N., & Nasruddin, A. (2020b). Resistance Durability of Several Rice Cultivars Against Rice Tungro Disease in South Sulawesi, Indonesia. Pakistan Journal of Phytopathology, 32(2), 203–211.

https://doi.org/10.33866/PHYTOPATHOL.030.02.0594

Senoaji, W., & Praptana, R. H. (2015). Perkembangan populasi wereng hijau dan predatornya pada beberapa varietas padi. Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia, 19(1), 65–72.

Shaojie, S., Huiying, W., Lingyun, N., Di, T., Cong, Z., Qian, Z., Yi, L., Bo, D., Jianping, G., Jin, H., Di, W., Xiaohong, Z., Wei, G., Junhan, S., Lili, Z., Rongzhi, C., Ongjian, X., & Linda. (2021). Bph30 confers resistance to brown planthopper by fortifying sclerenchyma in rice leaf sheaths. Molecular Plant, 14(10), 1714–1732.

Simamora, P., & Manurung, J. (2021a). Expert Systems Diagnose Rice Plants Using The Certainty Factor Method. Journal Distance, 1(1), 258–268. https://e-jurnal.pustakatimur.org/index.php/distance/article/view/71/74 [diakses: 4 april 2023]

Suwarman, Murdita, W., Sudarti, Ashar, B. L., Nuzululliah, U., Nirwati, D., Kulsum, U., Bangariang, W., Darmadi, D., Prasetyaningtiyas, R., & Gunawan, R. (2022). Evaluasi Prakiraan Serangan OPT Utama Padi, Jagung, dan Kedelai di Indonesia MT.2022. Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Direktorat Jenderal Tanaman

Pangan. Kementerian Pertanian.

Virmani, S. S., Sun, Z. X., Mou, T. M., Ali, A. J., & Mao, C. X. (2003). Two-Line Hybrid Rice Breeding Two-Line Hybrid Rice Breeding Manual. In Culture (Issue May 2014).

Widiarta, I N, Burhanuddin, A., Daradjat, A. A., & Hasanuddin, A. (2004). Status dan program penelitian pengendalian terpadu penyakit tungro. Di Dalam: Prosiding Seminar Nasional Status Program Penelitian Tungro Mendukung Keberlanjutan Produksi Padi Nasional, 7–8.

Widiarta, I Nyoman. (2005). Wereng hijau (Nephotettix virescens Distant): Dinamika populasi dan strategi pengendaliannya sebagai vektor penyakit tungro. Jurnal Litbang Pertanian, 24(3), 85–92.

Widiarta, N., & Pakki, S. (2015). Variasi virulensi virus tungro bersumber dari inokulum di daerah endemis tungro di Indonesia. Jurnal Hama Dan Penyakit Tumbuhan Tropika, 15(1), 1–9.

Wiguna, G., Sutarya, R., & Muliani, Y. (2015). Respon Beberapa Galur Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) terhadap Penyakit Busuk Daun (Phytophthora infestans (Mont.) de Bary). Mediagro, 11(2), 1–10.

terhadap Penyakit Busuk Daun (Phytophthora infestans (Mont.) de Bary). Mediagro, 11(2), 1–10.

Yuliani, D. (2014). Kelimpahan Wereng Hijau, Insiden Penyakit Tungro, dan Efektivitas Sumber Inokulum pada Ketinggian Tempat Berbeda (Abundance of Green Leaf Hopper, Tungro Disease Incidence, and Effectiveness of Inoculum Source at Different Altitude). Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia (JIPI), Desember, 19(3), 129.

Yuliani, D., & Widiarta, I. N. (2017). Pengendalian Penyakit Tungro Melalui Eliminasi Peran Vektor Wereng Hijau dengan Pengendalian Ramah Lingkungan. Jurnal AGRIC, 29(2), 77–88.




DOI: https://doi.org/10.15575/21245

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons Licence

Jurnal Agro (J. Agro: ISSN 2407-7933) by http://journal.uinsgd.ac.id/index.php/ja/index is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.