Pertumbuhan miselia jamur merang (Volvariella volvaceae) lokasi pacing dengan jenis media dan konsentrasi biakan murni secara in vitro


Ani Lestari(1*), Elia Azizah(2), Kuswarini Sulandjari(3), Abdulloh Yasin(4)

(1) University of singaperbangsa karawang, Indonesia
(2) ,  
(3) ,  
(4) ,  
(*) Corresponding Author

Abstract


Jamur merang merupakan salah satu jamur konsumsi yang sangat diminati, sehingga kebutuhan jamur merang semakin meningkat. Namun untuk memenuhi kebutuhan tersebut banyak ditemukan kendala, salah satunya dalam penyediaan biakan murni terkait jenis dan konsentrasi media biakan murni. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan jenis dan konsentrasi media biakan murni yang memberikan pertumbuhan koloni miselia jamur merang tertinggi. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Bioteknologi Tanaman Fakultas Pertanian UNSIKA dari Maret sampai Agustus 2017, menggunakan rancangan acak kelompok faktorial dengan 3 ulangan. Faktor pertama : jenis media dengan 4 taraf  m1 = PDA, m2 = arang sekam padi, m3 = jerami, m4 = campuran arang sekam padi dan jerami. Faktor kedua : konsentrasi media biakan murni dengan 3 taraf : k1 = 200 g l-1, k2 = 250 g l-1, k3 = 300 g l-1. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, media arang sekam padi dan PDA dengan konsentrasi media biakan murni 200 g l-1 memberikan pengaruh yang sama baiknya bagi pertumbuhan miselium jamur merang dengan diameter sebesar 8 cm.  Media arang sekam padi dapat dijadikan sebagai alternatif pengganti media PDA.

 

Straw mushroom is one of the most popular mushroom. So needs of straw mushroom more  increasing. However, to meet those needs had been founded obstscles, one of them is type and consentration of straw mushroom pure culture media. The aims of this research was to find out the type and consentration of pure culture media which could give the best growth of straw mushroom mycelia. The research was conducted in laboratory of plant bioctehnology, faculty of Agriculture, University of Singaperbangsa Karawang from March until August 2017. The experiment method used the factorial randomized block design with 3 replications. The first factor was the type of media, consisted of 4 levels m1 = Potato dextrose agar (PDA), m2 = rice husks m3= Rice Straw m4 = Mixture of rice husk and straw. The second factor was the concentration of media, consisted of 3 levels k1 = 200 g l-1, k2 = 250 g l-1, k3 = 300 g l-1. The results of the research showed that rice husk media and PDA with consentration’s 200 g l-1 gave good affect to mycelia colony diameter of straw mushroom by 8 cm. The rice huskwas an alternative as pure culture media for straw mushroom, substitute PDA.


Keywords


Biakan murni, konsentrasi, laju pertumbuhan miselia jamur merang, media

Full Text:

PDF

References


Achmad, M. S., Mugiono, S. P., Tias, A., & Chotimatul, A. (2011). Panduan Lengkap Jamur. Jakarta: Penebar Swadaya.

Akinyele, J. B., & Olaniyi, O. O. (2013). Investigation of the cellulases production by Aspergillus niger NSPR002 in different cultivation conditions. Innovative Romanian Food Biotechnology, 13(September), 71–79.

Anindyawati, T. (2010). Potensi selulase dalam mendegradasi lignoselulosa limbah pertanian untuk pupuk organik cellulase potency in degradation of agricultural waste for organic fertilizer. Berita Selulosa, 45(2), 70–77.

Astuti, Y., & Makalew, D. (2000). Efektifitas Pengomposan Limbah Pertanian sebagai Media Tanam Jamur Merang (Volvariella volvaceae). Tajuk Edisi Istimewa Tahun VI. (Tajuk Edisi Istimewa Tahun VI). Jakarta.

Badan Pusat Statistik. (2016). Produksi Tanaman Padi dan Palawija Jawa Barat Tahun 2011-2015. SAGE Publications Ltd.

Chinedu, S. N., Okochi, V. I., & Omidiji, O. (2011). Cellulase production by wild strains of Aspergillus niger, Penicillium chrysogenum and Trichoderma harzianum grown on waste cellulosic materials. Ife J. Sci., 13, 57–63.

Dinas pertanian, kehutanan, perkebunan dan peternakan kabupaten karawang. (2016). Laporan keterangan pertanggungjawaban bupati karawang tahun 2016 1.

Djariyah, M. N., & Djariyah, A. S. (2001). Budidaya Jamur Tiram : Pembibitan, pemeliharaan dan pengendalian hama penyakit. Yogyakarta: Kanisius.

Hadiyanto, S., Hastuti, U. S., & Prabaningtyas, S. (2013). Pengaruh medium air cucian beras terhadap kecepatan pertumbuhan miselium biakan murni jamur tiram putih. In Proceeding Biology Education Conference (pp. 381–386).

Hanafiah, K. A. (2007). Dasar-dasar ilmu tanah. Jakarta: Grafindo Persada.

Hendaryono, L. W., & Wijayanti, A. (1994). Teknik Kultur Jaringan Pengenalan dan Petunjuk Perbanyakan Tanaman Secara Vegetatif Modern. Yogyakarta: Kanisius.

Jasman. (2011). Uji coba arang sekam padi sebagai media filtrasi dalam menurunkan kadar Fe pada air sumur bor di asrama jurusan kesehatan lingkungan manado. Jurnal Kesehatan Lingkungan, 1(1), 49–53.

Kalsum, U., Fatimah, S., & Catur, W. (2011). Efektivitas Pemberian Air Leri Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus). Jurnal Agrovigor, 4(2), 86–92.

Kiswondo, S. (2011). Penggunaan abu sekam dan pupuk ZA terhadap pertumbuhan hasil tanaman tomat Lycopersicum esculentum Mill.) Sumiarjo. Embryo, 8(1), 8.

Kodri, Argo, B. D., & Yulianingsih, R. (2013). Pemanfaatan Enzim Selulase dari Trichoderma Reseei dan Aspergillus Niger sebagai Katalisator Hidrolisis Enzimatik Jerami Padi dengan Pretreatment Microwave. Jurnal Bioproses Komoditas Tropis, 1(1), 36–43.

Lestari, A., & Jajuli, M. (2017). Isolasi, karakterisasi, dan produksi inokulan jamur merang (Volvariella volvaceae bull. Ex. Fr) sing dari beberapa lokasi budidaya diKarawang. Jurnal Agrotek Indonesia, 2(1), 54–59.

Mufidah, A., Setiyono, & Soedradjad, R. (2009). Peningkatan hasil dan kandungan kalsium jamur merang dengan penambahan sumber karbon serta pemanfaatan serbuk sabut kelapa (Cocopeat). Berkala Ilmiah Pertanian, x, 1–5.

Munawar, F. radjab, & Kartika, juang gema. (2017). Produksi dan kualitas jamur merang (Volvariella volvaceae) pada kelompok tani “mitra usaha” kabupaten karawang. Bul. Agrohorti, 5(2), 264–273. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.29244/agrob.5.2

Nofu, K., Khotimah, S., & Irwan, L. (2014). Isolasi dan Karakteristik Bakteri Pendegradasi Selulosa pada Ampas Tebu Kuning ( Bagasse ). Jurnal Probiont, 3(1), 25–33.

Purkan, Purnama, H., & Sumarsih, S. (2015). Produksi Enzim Selulase dari Aspergillus niger Menggunakan Sekam Padi dan Ampas Tebu sebagai Induser. Jurnal Ilmu Dasar, 16(2), 95–102. https://doi.org/https://doi.org/10.19184/jid.v16i2.2768

Razie, F., Iswandi, A., Sutandi, A., Gunarto, L., & Sugiyanta. (2011). Aktivitas enzim selulase mikroba yang diisolasi dari jerami padi di persawahan pasang surut di Kalimatan Selatan. Jurnal Ilmu Tanah Dan Lingkungan, 13(2), 43–48. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.29244/jitl.13.2.43-48

Riduwan, M., Hariyono, D., & Nawawi, M. (2013). Pertumbuhan dan hasil jamur merang (Volvariella volvaceae) pada berbagai sistem penebaran bibit dan ketebalan media. Jurnal Produksi Tanaman, 1(1), 70–79.

Risdianto, H., Setiadi, T., Suhardi, S. H., & Niloperbowo, W. (2007). Pemilihan Spesies Jamur Dan Media Imobilisasi Untuk Produksi Enzim Ligninolitik. Prosiding Seminar Nasional Rekayasa Kimia Dan Proses 2007, 1–6.

Setiyono, Gatot, & Ademarta, R. (2013). Pengaruh ketebalan dan komposisi media terhadap pertumbuhan dan hasil jamur merang. Agritrop Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian, 1(1), 47–53.

Sinaga, M. S. (2015). Jamur Merang dan Budidayanya (Edisi Revisi). Jakarta: Penebar Swadaya.

Sofyan, S. E., Riniarti, M., & Duryat. (2014). Pemanfaatan limbah teh, sekam padi, dan arang sekam sebagai media tumbuh bibit trembesi (Samanea saman). Jurnal Sylva Lestari, 2(2), 61–70.

Sukumaran, R. K., Singhania, R. R., & Pandey, A. (2005). Microbial cellulases - Production, applications and challenges. Journal of Scientific and Industrial Research, 64(11), 832–844.

Sumiyati, S., & Astuti, R. Y. (2001). Pengaruh Jenis Pupuk dan Cara Pembukaan Media Tanam Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreotus Jacquin ex. Fries Kummer) (Tajuk Edisi Istimewa Tahun VII). Jakarta.

Suparti, & Karimawati, N. (2017). Pertumbuhan bibit F0 jamur tiram (Pleurotus ostreatus) dan jamur merang (Volvariella volvacea) pada media umbi talas pada konsentrasi yang berbeda. Bioeksperimen : Jurnal Penelitian Biologi, 3(1), 64–72. https://doi.org/https://doi.org/10.23917/bioeksperimen.v3i1.3672

Trimurti, S. (2011). Pengaruh Pemberian Kaldu Kentang (Solanum tuberosum L.) Terhadap Pertumbuhan Jamur Merang (Volvariella volvaceae [Bull.ex. Fr] Sing). Jurnal Bioprospek, 8(2), 62–69.

Ukoima, H. N., Ogbonnaya, L. O., Arikpo, G. E., & Ikpe, F. N. (2009). Cultural studies of mycelia of Volvariella volvacea, Pleurotus tuber-regium and Pleurotus sajor-caju on different culture media. Pakistan Journal of Nutrition, 8(7), 1052–1054. https://doi.org/10.3923/pjn.2009.1052.1054 ur Kompos Jamur

Merang, Jamur Kancing (Champignon). Jakarta: Penebar Swadaya.

Yuliani, Maryanto, & Nurhayati. (2018). Karakteristik fisik dan kimia tepung jamur merang (Volvariella volvaceae) dan tepung jamur tiram (Pleurotus ostreatus) tervariasi perlakuan blansing. Jurnal Agroteknologi, 12(1), 71–78. https://doi.org/10.19184/j-agt.v12i1.8228

Yuliawati Tetty. (2016). Pasti Untung dari Budidaya Jamur. agromedia.

Yuliyati, W. B. (2011). Pengaruh berbagai takaran pupuk bokasi sebagai penambah nutrisi pada media tanam terhadap hasil jamur merang (Volvariella volvaceae). In Prosiding Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia III. FKIP SN-KPK UNS. Surakarta, 7 Mei 2011.

Zuyasna, Nasution, M., & Dewi Fitriani, D. (2011). Pertumbuhan dan hasil jamur merang akibat perbedaan media tanam dan konsentrasi pupuk super A-1. J. Floratek, 6, 92–103.

Widiyastuti, B. 2008. Budidaya Jamur Kompos Jamur Merang, Jamur Kancing (Champignon). Jakarta. Penebar Swadaya.




DOI: https://doi.org/10.15575/2426

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons Licence

Jurnal Agro (J. Agro: ISSN 2407-7933) by http://journal.uinsgd.ac.id/index.php/ja/index is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.