Respons tanaman bawang merah terhadap pemberian plant growth promoting rhizobacteria dan pupuk NPK 15-10-12


Ade Sumarna(1*), Irianto Irianto(2), Budiyati Ichwan(3)

(1) Program Studi Magister Agroekoteknologi. Fakultas Pertanian. Universitas Jambi Jl. H. Abdul Manap, Telanipura, Kecamatan Telanaipura Kota Jambi, Indonesi 36122, Indonesia
(2) Jurusan Agroekoteknologi. Fakultas Pertanian. Universitas Jambi Jl. Lintas Jambi - Muara Bulian, Muaro Jambi, Jambi, Indonesia 36611, Indonesia
(3) Jurusan Agroekoteknologi. Fakultas Pertanian. Universitas Jambi Jl. Lintas Jambi - Muara Bulian, Muaro Jambi, Jambi, Indonesia 36611,  
(*) Corresponding Author

Abstract


Shallots are a horticultural commodity with high economic value. The high demand is reversed to the low production. The continuous and excessive use of NPK fertilizer in shallot cultivation will have an impact on decreasing land productivity. Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) is an alternative to reduce this impact. The research aimed to examine the response of shallot plants to application of PGPR and several dosage levels of NPK 15-10-12 fertilizer, and to obtain the best treatment. The research was carried out from July to September 2023 in Sandaran Galeh Village, Sungai Penuh City, Jambi Province at an altitude of 836 m above sea level using a Randomized Block Design. The experiment used several concentrations of PGPR and doses of NPK 15-10-12 i.e. No PGPR and No NPK, NPK 525 kg ha-1, PGPR 5 mL L-1 + NPK 400 kg ha-1, PGPR 10 mL L-1 + NPK 275 kg ha-1, PGPR 15 mL L-1 + NPK 150 kg ha-1, and PGPR 20 mL L-1. Data were analyzed using ANOVA and DMRT test at the 5% level. The results showed that PGPR 15 mL L-1 + NPK 150 kg ha-1 produced the best growth response and yield in an effort to reduce the use of NPK 15-10-12 fertilizer. The PGPR can be applied to promote eco-green in shallot productivity.


Bawang merah (Allium ascalonicum L.) termasuk komoditas hortikultura yang bernilai ekonomi tinggi. Namun, permintaan yang tinggi tidak diiringi dengan produksi yang optimum. Penggunaan pupuk NPK dalam budidaya bawang merah secara terus-menerus dan berlebihan akan berdampak menurunnya produktivitas lahan. Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) menjadi alternatif dalam mengurangi dampak tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji respon tanaman bawang merah terhadap pemberian beberapa konsentrasi PGPR dan beberapa taraf dosis pupuk NPK 15-10-12, serta mendapatkan perlakuan terbaiknya. Penelitian dilaksanakan dari bulan Juli hingga September 2023 di Desa Sandaran Galeh Kota Sungai Penuh Provinsi Jambi dengan ketinggian 836 m dpl dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok. Perlakuan yang digunakan yaitu beberapa konsentrasi PGPR dan dosis NPK 15-10-12, yaitu tanpa PGPR dan tanpa NPK, NPK 525 kg ha-1, PGPR 5 mL L-1 + NPK 400 kg ha-1, PGPR 10 mL L-1 + NPK 275 kg ha-1, PGPR 15 mL L-1 + NPK 150 kg ha-1, dan PGPR 20 mL L-1. Data dianalisis menggunakan ANOVA dan uji lanjut DMRT pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan PGPR 15 mL L-1 + NPK 150 kg ha-1 menghasilkan respon pertumbuhan dan hasil terbaik dalam upaya pengurangan penggunaan pupuk NPK 15-10-12. PGPR dapat diaplikasikan untuk mendukung produktivitas bawang merah yang ramah lingkungan.

Keywords


Shallots; PGPR; NPK 15-10-12; Fertilizer

Full Text:

PDF

References


Ashrafuzzaman, M., Hossen, F. A., M. Razi Ismail, Hoque, M. A., Islam, M. Z., Shahidullah, S. M., & Meon, S. (2009). Efficiency of plant growth promoting rhizobacteria (PGPR) for the enhancement of rice growth. African Journal of Biotechnology, 8(7), 1247–1252.

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. (2021). Budidaya cabai merah dan bawang merah. Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian dan Sekolah Vokasi IPB.

Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi. (2023). Luas panen dan produksi sayuran dan buah semusim ( SBS ) Provinsi Jambi. https://jambi.bps.go.id/indicator/55/1913/1/luas-panen-dan-produksi-sayuran-dan-buah-semusim-sbs-.html Access Time: February 19, 2023, 1:27 am

Balai Penelitian Tanah. (2021). Rekomendasi pupuk N, P, dan K untuk tanaman hortikultura (per Kabupaten). Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian.

Cokrosudibyo, F. M., Dinarti, D., & Aisyah, S. I. (2023). Pengaruh giberelin (GA3) terhadap pertumbuhan dan komponen hasil bawang merah (Allium cepa var. aggregatum) Varietas Bima Brebes. Bul. Agrohorti, 11(2), 277–285. https://doi.org/ 10.14341/diaconfiii25-26.05.23-62

Deepali, G. K., & Gangwar, K. (2010). Biofertilizers: an ecofriendly way to replace chemical fertilizers. In P. Duhan & R. Kataria (Eds). Biofertilizers for sustainable agriculture. pp 1 -13. https://doi.org/10.1007/978-981-16-4921-9_237-1

Ernita, M., Zahanis, & Jamilah. (2016). Aplikasi rizobakteri dalam meningkatkan pertumbuhan, hasil dan ketahanan pada tanaman bawang merah. Jurnal pengabdian kepada masyarakat, 22(3), 131–134. https://doi.org/10.24114/jpkm.v22i3.4779

Firmansyah, I., & Sumarni, N. (2013). Pengaruh dosis pupuk N dan varietas terhadap pH tanah, N-total tanah, serapan N, dan hasil umbi bawang merah (Allium ascalonicum L.) pada tanah Entisols-Brebes Jawa Tengah. Jurnal Hortikultura, 23(4), 358–364. https://doi.org/10.21082/jhort.v23n4.2013.p358-364

Gardner, F. P., Pearce, R. B., & Mitchell, R. L. (1991). Physiology of crop plants. Diterjemahkan oleh H. Susilo. Jakarta. Universitas Indonesia Press.

Gutiérrez-Mañero, F. J., Ramos-Solano, B., Probanza, A., Mehouachi, J., Tadeo, F. R., & Talon, M. (2001). The plant-growth-promoting rhizobacteria Bacillus pumilus and Bacillus licheniformis produce high amounts of physiologically active gibberellins. Physiologia Plantarum, 111(2), 206–211. https://doi.org/10.1034/j.1399-3054.2001.1110211.x

Hendarto, K., Widagdo, S., Ramadiana, S., & Meliana, F. S. (2021). Pengaruh pemberian dosis pupuk NPK dan jenis pupuk hayati terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L.). Jurnal Agrotropika, 20(2), 110–119.

Herani, A., Anggorowati, D., & Gusmayanti, E. (2023). Respon pertumbuhan dan hasil bawang merah terhadap pemberian zat pengatur tumbuh dan pupuk NPK pada media gambut. Jurnal Sains Pertanian Equator, 12(2), 237. https://doi.org/10.26418/jspe.v12i2.61302

Hilman, Y. (2013). Teknologi inovatif budidaya sayuran lahan kering berbasis pengelolaan hara terpadu menuju terwujudnya ekonomi biru (pertanian ramah lingkungan). Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementerian Pertanian, IAARD Press.

Ichwan, B., Rinaldi, R., & Malini, H. (2021). Pengaruh plant growth promoting rhizobacteria alami dan pupuk kandang ayam terhadap pertumbuhan dan hasil cabai merah. Jurnal Agroecotania : Publikasi nasional ilmu budidaya pertanian, 4(2), 1–10. https://doi.org/10.22437/agroecotania.v4i2.20436

Irfanti, D. Y., Marsuni, Y., & Liestiany, E. (2021). Uji antagonis Bacillus sp. dan Pseudomonas berfluorescens dari rhizosfer bambu, rumput gajah dan putri malu dalam menekan bakteri Ralstonia solanacearum. Jurnal Proteksi Tanaman Tropika, 4(1), 292–298.

Islam, M. M., Islam, M. K., Proshad, R., Islam, M. S., Kormoker, T., & Masum Billah, K. M. M. (2017). Effect of inorganic and organic fertilizers on soil properties with vegetative growth and yield quality of sweet pepper (Capsicum annuum L.) in Bangladesh. International Journal of Agronomy and Agricultural Research (IJAAR), 11(5), 37–46. http://www.innspub.net

Istiqomah, Aini, L. Q., & Abadi, A. L. (2017). Kemampuan Bacillus subtilis dan Pseudomonas fluorescens dalam melarutkan fosfat dan memproduksi hormon IAA (Indole Acetic Acid) untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman tomat. Buana Sains, 17(1), 75–84.

Jannah, M., Jannah, R., & Fahrunsyah. (2022). Kajian Literatur : Penggunaan plant growth promoting rhizobacteria (PGPR) untuk meningkatkan pertumbuhan dan mengurangi pemakaian pupuk anorganik pada tanaman pertanian, Literature Review. Jurnal Agroteknologi Tropika Lembab, 5(1), 41–49.

Jumiati, S., & Rosmini. (2021). Pengaruh dosis pupuk NPK dan PGPR akar bambu terhadap kejadian penyakit moler serta produksi pada bawang Wakegi (Allium x wakegi Araki). E-J. Agrotekbis, 9(2), 461–469.

Kania, S. R., & Maghfoer, M. D. (2018). Pengaruh dosis pupuk kandang kambing dan waktu aplikasi PGPR terhadap pertumbuhan dan hasil bawang merah (Allium ascaloniucum L.). Jurnal Produksi Tanaman, 6(3), 407–414.

Katrin, N., Nurbaiti, & Murniati. (2021). Pengaruh pemberian giberelin dan pupuk kalium terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L.). Dinamika Pertanian, 37(1), 37–46.

https://doi.org/10.25299/dp.2021.vol37(1).7717

Kementerian Pertanian. (2020). Outlook Bawang merah komoditas pertanian subsektor hortikultura (Issues 1907–1507). Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementrian Pertanian.

Kumar, A., & Prakash, A. (2011). Bacteria in Agrobiology: Crop Ecosystems. Bacteria in agrobiology: Crop Ecosystems, May. https://doi.org/ 10.1007/978-3-642-18357-7

Laboratorium Analisa PT. Binasawit Makmur. (2023). Hasil uji tanah Palembang ROA 113-SL-2023.pdf.

Latarang, B., & Syakur, A. (2006). Pertumbuhan dan hasil bawang merah (Allium ascalonicum L.) pada berbagai dosis pupuk kandang. J. Agroland, 13(3), 265–269.

Lehar, L., Arifin, Z., Sine, H. M. C., Lengkong, E. F., & Sumayku, B. R. A. (2012). pemanfaatan plant growth promoting rhizobacteria (PGPR) dalam meningkatkan pola pertumbuhan bawang merah lokal (Allium ascalonicum L.) Sabu Raijua NTT. Partner, 23(1), 646–656.

Liu, J., Shu, A., Song, W., Shi, W., Li, M., Zhang, W., Li, Z., Liu, G., Yuan, F., Zhang, S., & others. (2021). Long-term organic fertilizer substitution increases rice yield by improving soil properties and regulating soil bacteria. Geoderma, 404, 115287.

Lugtenberg, B., & Kamilova, F. (2009). Plant-growth-promoting rhizobacteria. Annual Review of Microbiology, 63, 541–556. https://doi.org/10.1146/ annurev.micro.62.081307.162918

Maghfoer, M. D., & Maskur, A. (2019). Pengaruh komposisi pupuk organik-anorganik dan konsentrasi pemberian PGPR terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah (Allium cepa L. var. ascalonicum) Varietas Bauji. Jurnal Produksi Tanaman, 7(3).

Mahdiannoor, Murjani, & Isma. (2020). Pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L.) pada pemberian berbagai dosis pupuk kandang kotoran sapi dan PGPR akar bambu. Rawa Sains : Jurnal Sains Stiper Amuntai, 9(2), 763–771. https://doi.org/10.36589/rs.v9i2.103

Marom, N., Rizal, F., & Bintoro, M. (2017). Uji efektivitas saat pemberian dan konsentrasi PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) terhadap produksi dan mutu benih kacang tanah (Arachis hypogaea L.). Agriprima : Journal of Applied Agricultural Sciences, 1(2), 174–184. https:// doi.org/10.25047/agriprima.v1i2.43

Mehran, M., Kesumawaty, E., & Sufardi, S. (2016). Pertumbuhan dan hasil beberapa varietas bawang merah (Allium ascalonicum L) pada tanah aluvial akibat pemberian berbagai dosis pupuk NPK. Jurnal Floratek, 11, 117–133. http://e-repository.unsyiah. ac.id/floratek/article/view/7457

Ningrum, W. A., Wicaksono, Karuniawan, P., & Tyasmoro, Setyono, Y. (2017). The effect of plant growth promoting rhizobacteria (PGPR) and rabbit compost on growth and production of sweet corn (Zea mays saccharata). Jurnal Produksi Tanaman, 5(3), 433–440.

Patading, G. F., & Ai, N. S. (2021). Efektifitas penyiraman PGPR (plant growth promoting rhizobacteria) terhadap tinggi, lebar daun dan jumlah daun bawang merah (Allium cepa L.). Biofaal Journal, 2(1), 35–41. https://doi.org/10.30598/biofaal.v2i1pp35-41

Peta Tanah. (2023). Peta tanah dan lokasi sampel tanah di kawasan perkebunan kota Sungai Penuh. Dokumen Deskripsi Pendaftaran Geografis Kopi Robusta Sungai Penuh Provinsi Jambi.

Petrokimia Gresik. (2022). Pupuk NPK Phonska. https://petrokimia-gresik. com/product/pupuk-spesifikasi-komoditi

Pramukyana, L., Kendarini, N., & Respatijarti, R. (2018). Respon pemberian konsentrasi GA3 terhadap pembungaan dua varietas bawang merah (Allium ascalonicum L.). Jurnal Produksi Tanaman, 6(7), 1433–1441.

Priasmoro, Pangestu, Y., Tyasmoro, Yudo, S., Barunawati, & Nunun. (2021). Pengaruh pemberian plant growth promoting rhizobactria (PGPR) dan pupuk kotoran ayam terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman buncis (Phaseolus vulgaris L.). Jurnal Produksi Tanaman, 9(4), 243–250.

Ramadhan, M. P., & Maghfoer, M. D. (2018). Respon dua varietas bawang merah (Allium ascalonicum L.) terhadap plant growth promoting rhizobacteria (PGPR) dengan konsentrasi berbeda. Jurnal Produksi Tanaman, 6(5), 700–707.

Riggs, P. J., Chelius, M. K., Iniguez, A. L., Kaeppler, S. M., & Triplett, E. W. (2001). Enhanced maize productivity by inoculation with diazotrophic bacteria. Functional Plant Biology, 28(9), 829–836. https://doi.org/10.1071/PP01045

Salisbury, F. B. (1994). The role of plant hormones. In R. E. Wilkinson (Ed). Plant-Environment Interactions. pp 39–81. Marcel Dekker, New York, USA.

Saragih, R., Sengli, B., Damanik, J., & Siagian, B. (2014). Pertumbuhan dan produksi bawang merah dengan pengolahan tanah yang berbeda dan pemberian pupuk NPK. Agroekoteknologi, 2(2), 712–725. https://doi.org/10.32734/jaet.v2i2.7078

Siagian, T. V., Fandy, H., & Tyasmoro, S. Y. (2019). Pengaruh Pemberian dosis pupuk NPK dan hayati terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L .). Jurnal Produksi Tanaman, 7(11), 2151–2160.

Suliasih, Widawati, S., & Muharam, A. (2010). Aplikasi pupuk organik dan bakteri pelarut fosfat untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman tomat dan aktivitas mikroba tanah. Jurnal Hortikultura, 20(3), 241–246. https://doi.org/10.21082/jhort.v20n3.2010.p%p

Sumarni, N., Rosliani, R., & Suwandi. (2012). Optimasi jarak tanam dan dosis pupuk NPK untuk produksi bawang merah dari benih umbi mini di dataran tinggi. Jurnal Hortikultura, 22(2), 147–154. https://doi.org/10.21082/jhort.v22n2.2012.p148-155

Sutedjo, M. M. (2008). Pupuk dan cara pemupukan tanah pertanian. Pustaka Buana. Bandung.

Varvel, G. E., & Wilhelm, W. W. (2008). Soil carbon levels in irrigated Western Corn belt rotations. Agronomy Journal, 100(4), 1180–1184. https://doi.org/ 10.2134/agronj2007.0383

Walida, H., Siregar, A. A., & Prawanda, A. (2018). Isolasi bakteri dari rendaman akar bambu dan respon pemberiannya terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman terung ungu (Solanum melongena L.). Agroplasma (STIPER) Labuhan Batu, 5(1), 1–8. https://doi.org/10.36987/agr.v5i1.173

Widawati, S., Suliasih, & Saefuddin. (2015). Isolasi dan uji efektivitas plant growth promoting rhizobacteria di lahan marginal pada pertumbuhan tanaman kedelai (Glycine max L. Merr.) var. Wilis. Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Biodiversifikasi Indonesia, 1(1), 59–65. https://doi.org/10.13057/psnmbi/m010109

Wu, H., & Ge, Y. (2019). Excessive application of fertilizer, agricultural non-point source pollution, and farmers’ policy choice. Sustainability (Switzerland), 11(4). https://doi.org/ 10.3390/su11041165

Yanti, Y. (2019). Peranan rizobakteri dalam menunjang pertanian yang berkelanjutan. Pokok-Pokok Pikiran Dosen Fakultas Pertanian Universitas Andalas, 289–324.




DOI: https://doi.org/10.15575/34157

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons Licence

Jurnal Agro (J. Agro: ISSN 2407-7933) by http://journal.uinsgd.ac.id/index.php/ja/index is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.