Metode Tafsir Al-Qur’an: Deskripsi atas Metode Tafsir Ijmali

Metode Tafsir Al-Qur’an: Deskripsi atas Metode Tafsir Ijmali

Authors

  • Akhdiat Akhdiat Pesantren Darussa’adah Krueng Aceh
  • Abdul Kholiq Pesantren Ulumul Quran Al-Mustafa Sumedang

DOI:

https://doi.org/10.15575/jis.v2i4.21315

Keywords:

sejarah tafsir, tafsir riwayah, cerita israiliyat, perbedaan tafsir, metode tafsir

Abstract

Penafsiran Al-Qur’an telah dimulai sejak masa Nabi Muhammad SAW sampai dengan sekarang ini. Suatu produk penafsiran yang muncul dari masa Nabi SAW sampai sekarang tentulah berbeda, baik dari metode maupun kesimpulan yang dihasilkan. Hal itu terjadi karena kebutuhan suatu penafsiran setiap masa selalu berbeda-beda. Di samping itu munculnya anggapan bahwa produk tafsiran lama tidak lagi mampu menjawab tantangan zaman akan setiap permasalahan manusia. Maka karena itu, dari empat metode yang sudah disimpulkan oleh Al-Farmawi, yaitu ijmÄli, taḥlÄ«li, muqÄran, dan metode mauá¸Å«â€™i, penulis mencoba untuk membahas metode ijmÄli. Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk membahas kemunculan tafsir ijmÄli, dasar dan urgensi tafsir ijmÄli, langkah-langkah tafsir ijmÄli dan kelebihan serta kekurangan tafsir ijmÄli. Adapun metode yang digunakan adalah metode kualitatif berbasis library research dengan pendekatan analisis-deskriptif. Berdasarkan metode tersebut, artikel ini menemukan hasil bahwa metode ijmÄli muncul pertama kali pada masa Nabi SAW. Tafsir ijmÄli adalah metode penafsiran Al-Qur’an dengan penjelasan singkat, global dan tidak panjang lebar. Dan metode ini sangat cocok untuk digunakan bagi pemula dan orang awam dalam memahami Al-Qur’an. Adapun langkah-langkahnya adalah menguraikan ayat secara sistematika Al-Qur’an, menjelaskan secara umum serta makna mufradatnya, berdasarkan kaidah-kaidah bahasa Arab, dan bahasa yang digunakan mengupayakan pemilihan diksi yang mirip dengan lafadz yang digunakan oleh Al-Qur’an. Di samping itu metode ijmÄli memiliki kelebihan jelas dan mudah dipahami, terbebas dari penafsiran israiliyat dan dekat dengan bahasa Al-Qur’an. Sedangkan kekurangannya adalah petunjuk Al-Qur’an yang tidak utuh/parsial dan penafsiran dangkal atau tidak menyeluruh.

References

Ahmad E.Q., N., & Sartika, E. (2020). Tafsir Feminisme terhadap Makiyyah dan Madaniyyah (M. T. Rahman & E. Zulaiha, Eds.). Bandung: Prodi S2 Studi Agama-Agama UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Al-‘Aridh, A. H. (1992). Sejarah dan Metode Tafsir. Jakarta: Rajawali Press.

Al-Farmawi, A. H. (2002). Metode Tafsir Maudhui dan Cara Penerapannya (Pertama; P. R. Anwar, Ed.). Bandung: Pustaka Setia.

Al-Qattan, M. (n.d.). Mabahits Fi ’Ulumil Qur’an. al-Qahirah: Maktabah Wahbah.

Amaliya, N. K. (2018). Arah Metodologi Tafsir Kontemporer. QALAMUNA: Jurnal Pendidikan, Sosial, Dan Agama, 10(01).

Amiroh. (2015). Metode dan Corak Tafsir Muyassar karya ‘Aidh al-Qarni. Semarang: Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

Ar-Rumi, F. bin A. (1989). Uṣūl al-TafsÄ«r Wa ManÄhijuh. Riyadh: Maktabah at-Taubah.

Arni, J. (2013). Metode Penelitian Tafsir. Riau: Daulat Riau.

Baidan, N. (2000). Metodologi Penafsiran Alquran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Bashori, A. I. (2019). Pergeseran Tafsir Tahlili Menuju Tafsir Ijmali. KACA (Karunia Cahaya Allah): Jurnal Dialogis Ilmu Ushuluddin, 9(1), 108–125.

Elias, J. J. (2014). Key themes for the study of Islam. Simon and Schuster.

Fitra, A., & Listiana, L. (2022). Peradaban Terbentuknya Mushaf Al-Qur’an (Sejarah Terbentuknya Mushaf Rasm Ustmani). Qolamuna: Jurnal Studi Islam, 8(1), 58–68.

Ghafur, S. A. (2008). Profil Para Mufassir Al-Qur’an. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 197.

Hidayat, H. (2020). Sejarah Perkembangan Tafsir Al-Qur’an. Al-Munir: Jurnal Studi Ilmu Al-Qur’an Dan Tafsir, 2(01), 29–76.

Jaya, I. (2016). Tafsir Muqaran. At-Tabligh, 1(1), 1–13.

Mulyaden, A., & Fuad, A. (2021). Langkah-Langkah Tafsir Maudu’i. Jurnal Iman Dan Spiritualitas, Vol 1, No 3, 2021, 397.

Mustaqim, A. (2011). Epistemologi Tafsir Kontemporer. PT. LKIS Printing Cemerlang.

Mustaqim, A. (2014a). Dinamika Sejarah tafsir al-Qur’an. Yogyakarta: Adab Press.

Mustaqim, A. (2014b). Metode Penelitian Al-Qur’an dan Hadits. Yogyakarta: Idea Press.

Razzaq, A., & Saputra, D. M. (2016). Studi Analisis Komparatif Antara Ta’wil dan Hermeneutika dalam Penafsiran al-Qur’an. Wardah, 17(2), 89–114.

Rokim, S. (2017). Mengenal Metode Tafsir Tahlili. Al - Tadabbur: Jurnal Ilmu Al-Qur’an Dan Tafsir, 2(03), 41–56. https://doi.org/10.30868/at.v2i03.194

Said, M. (2014). Metodologi Penafsiran Sufistik: Perspektif Al-Gazali. Jurnal Diskursus Islam, 2(1), 142–168.

Shihab, M. Q. (2015). Kaidah Tafsir. Tangerang: Lentera Hati.

Solahudin, M. (2016). Metodologi Dan Karakteristik Penafsiran Dalam Tafsir Al-Kashshaf. Wawasan: Jurnal Ilmiah Agama Dan Sosial Budaya, 1(1), 116–126.

Suaidah, I. (2021). Sejarah Perkembangan Tafsir. Al Asma: Journal of Islamic Education, 3(2), 183–189.

Suma, M. A. (2001). Studi Ilmu-Ilmu Alquran. Jakarta: Pustaka Firdaus.

Wibowo, H. S. (2021). Ijmali Method in Interpretation Al-Qur’an. TAWASUT, 8(01).

Yasin, H. (2020). Mengenal Metode Penafsiran Al Quran. Tahdzib Al-Akhlaq: Jurnal Pendidikan Islam, 3(1), 34–51.

Yunus, B. M., & Jamil, S. (2020). Penafsiran Ayat-Ayat Mutasyabihat Dalam Kitab Shafwah Al-Tafasir (E. Zulaiha & M. Rahman, Eds.). Bandung: Prodi P2 Studi Agama-Agama UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Yusuf, M. Y. (2014). Metode Penafsiran al-Qur ‘an: Tinjauan atas Penafsiran Al-Qur ‘an secara Tematik.‖. Jurnal Syamil, 2(1).

Downloads

Published

2022-12-01
Loading...