Kajian Antropologis atas Makna Tradisi Ritual 14 Mulud di Kampung Adat Dukuh, Cikelet, Garut


Awis Resita(1*), Bambang Qomaruzzaman(2)

(1) UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Indonesia
(2) UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Indonesia
(*) Corresponding Author

Abstract


Kampung Adat Dukuh merupakan satu-satunya situs adat yang berada di wilayah Garut Selatan. Seperti kampung adat lainnya Dukuh juga mempunyai situs yang dikeramatkan yaitu makam Syekh Abdul Jalil yang merupakan pendiri sekaligus tokoh penyebar agama Islam di kampung Dukuh. Ritual atas pendiri di Kampung Dukuh adalah tradisi ritual 14 mulud. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan menuangkan fenomena kebudayaan yang didapat dalam bentuk narasi. Jenis data dalam penelitian ini menggunakan kualitatif dengan dilengkapi teknik pengambilan data melalui observasi dan wawancara. Penelitian ini menemukan makna dari tradisi ritual 14 mulud yaitu bentuk penghargaan terhadap roh para leluhur dan sebagai penyucian diri sekaligus hari lahir Kampung Adat Dukuh. Peneliti menemukan tiga kelompok yang memiliki makna yang berbeda dalam memaknai 14 Mulud, yakni: pertama, kelompok mistik. Kelompok mistik memakna 14 Mulud sebagai sebuah ritual yang memang membawa keberkahan mistis pada masyarakat yang mengikutinya, terkhusus bagi orang yang menggunakan air berkat tersebut. kedua, kelompok masyarakat luar. Masyrakat luar memaknai 14 Mulud tidak sebagai keberkatan mistik, akan tetapi sebagai ajang untuk memperoleh keuntungan material. Ketiga, kelompok Islam puritan. Merupakan kelompok yang menganggap 14 Mulud bukan sebagai pendatang keberkahan, karena jika dimaknai demikian akan bisa mendatangkan kemusyrikan.

Keywords


identitas daerah; kebiasaan masyarakat; prosesi upacara; roh leluhur; tradisi penyucian

Full Text:

PDF

References


Ali, T., Buergelt, P. T., Maypilama, E. L., Paton, D., Smith, J. A., & Jehan, N. (2021). Synergy of systems theory and symbolic interactionism: a passageway for non-Indigenous researchers that facilitates better understanding Indigenous worldviews and knowledges. International Journal of Social Research Methodology, 1–16.

Aminullah, M. S. (2020). Agama dan Politik: Studi Pemikiran Soekarno tentang Relasi Agama dan Negara. Jurnal Sosiologi Agama, 14(1), 35–50.

Astrid, S. (2003). Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial. Grafindo Persada.

Cooling, T. (2020). Worldview in religious education: autobiographical reflections on The Commission on Religious Education in England final report. British Journal of Religious Education. https://doi.org/10.1080/01416200.2020.1764497

Dhavarnony, M. (2000). Phenomenology of Religion. Yogyakarta.

Fatimah, S. (2019). Sakralitas Ritual Sedekah Bumi di Makam Kramat Batok Kabupaten Bekasi. PANTUN, 4(2).

Firmansyah & Putrisari E K, N. D. (2017). Sistem religi dan kepercayaan masyarakat Kampung Adat Kuta Kecamatan Tambaksari Kabupaten Ciamis. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(4). http://jurnal.unpad.ac.id/pkm/article/view/16403/7984

Geertz, C. (1973). The interpretation of cultures (Vol. 5019). Basic books.

Geertz, C. (1983). Abangan, santri, priyayi: dalam masyarakat Jawa (Issue 4). Pustaka Jaya.

Geertz, C. (1992). Tafsir kebudayaan. Penerbit Kanisius.

Geertz, C., & Banton, M. (1966). Religion as a cultural system.

Hadikusuma, H. (1993). Antropologi agama: Pendekatan budaya terhadap agama Yahudi, Kristen Katolik, Protestan dan Islam (Vol. 2). Citra Aditya Bakti.

KBBI. (2018). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Republik Indonesia, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kodariah, S., & Gunardi, G. (2015). Nilai kearifan lokal dalam peribahasa Sunda: Kajian semiotika. Patanjala, 7(1), 113–130.

Koentjaraningrat. (2009). Pengantar Ilmu Antropologi. PT. Rineka Cipta.

Koentjaraningrat, R. M. (1975). Anthropology in Indonesia. A Bibliographical Review.

Marzali, A. (2016). Agama dan kebudayaan. Umbara: Indonesian Journal of Anthropology, 1(1), 57–75. http://jurnal.unpad.ac.id/umbara/article/download/9604/4312

Mustari, M., & Rahman, M. T. (2012). Pengantar Metode Penelitian. Laksbang Pressindo.

Mustari, Muhamad, & Rahman, M. T. (2011). Nilai karakter: Refleksi untuk pendidikan karakter. Laksbang Pressindo.

Nasir, M. A. (2019). Revisiting the Javanese Muslim Slametan: Islam, local tradition, honor and symbolic communication. Al-Jami’ah, 57(2), 329–358. https://doi.org/10.14421/ajis.2019.572.329-358

Nurdin, A. A., Jamaludin, A. N., Supriatna, E., & Kustana, K. (2019). The dynamic of religious life: A study of conflict and integration of Ahmadiyah in Garut, Tasikmalaya and Kuningan, West Java. Komunitas: International Journal of Indonesian Society and Culture, 11(1), 63–74.

Obeyesekere, G., & Gombrich, R. (2021). Buddhism Transformed: Religious Change in Sri Lanka. muse.jhu.edu. https://muse.jhu.edu/book/82725

Rahman, M. T. (2010). Pluralisme Politik. WAWASAN: Jurnal Ilmiah Agama Dan Sosial Budaya, 34(1), 1–13.

Rahman, M Taufiq, & Setia, P. (2021). Pluralism in the Light of Islam. Jurnal Iman Dan Spiritualitas, 1(2). https://doi.org/http://dx.doi.org/10.15575/jis.v1i2.12269

Rahman, Mohammad Taufiq. (2014). Islam dan Demokrasi dalam Wacana Kontemporer. Risalah, 51(11), 72–75.

Rusydati Khaerani, I. F. S., & Nurlaen, Y. (2019). Makna Simbolik Zikir Pada Jemaah Tarekat Qadiriyah Naqsabandiyah (Studi Kasus Pada Jemaah Tarekat Naqsabandiyah di Pondok Pesantren Sirnarasa Ciamis). Jurnal Studi Agama Dan Masyarakat, 15(2), 87–97. https://doi.org/10.23971/jsam.v15i2.1331

Sugiyono, A. G. (2005). Memahami Penelitian Kualitatif. Alfabeta.




DOI: https://doi.org/10.15575/jis.v3i1.24275

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

JIS is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.>

 

Published by: Prodi S2 Studi Agama-Agama UIN Sunan Gunung Djati Bandung