Konsep Samsara dalam Agama Buddha dan Hindu


Annisa Wahid(1*), Yoshy Hendra Hardiyan Syah(2)

(1) UIN Imam Bonjol Padang, Indonesia
(2) UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Indonesia
(*) Corresponding Author

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mengenal konsepsi samsara pada perspektif agama Buddha dan Hindu yang berfokus pada tiga hal, yaitu: pertama, eksistensi samsara dalam agama Buddha dan Hindu. Kedua, pengaruh samsara bagi agama Buddha dan Hindu. Ketiga, perbandingan samsara dalam agama Buddha dan Hindu. Penelitian ini menggunakan metode kepustakaan yang dibantu dengan teknis analisis deskriptif berupa kualitatif dan menggunakan teori perbandingan Leon Festinger. Hasil riset dalam penelitian ini menunjukkan bahwa samsara dalam agama Hindu dan Buddha memiliki persamaan, tapi di akhir kejadian samsara itu mempunyai versi perbedaan pada perspektif Hindu dan Buddha. Konsepsi persamaan samsara pada perspektif Buddha dan Hindu adalah terletak pada samsara yang diibaratkan sebagai suatu ganjaran dari proses hidup yang dialamai seseorang pada masa lalu yang diproses dan diciptakan lagi ke dunia secara berkelanjutan hingga kesalahan seseorang bisa dihapuskan. Dalam perspektif Buddha samsara kembali dipahami bagaikan suatu ganjaran, akan tetapi ganjaran yang diartikan dalam masalah ini diibaratkan tidak seperti ganjaran yang dimaksud dalam perspektif Hindu, kondisi ini dianggap menjadi suatu keadaan kesengsaraan atau yang biasa disebut dengan Dukha serta suatu kemalangan yang dialami selama hidup dalam dunia. Adapun yang membedakan samsara dalam agama Buddha dan Hindu adalah samsara dalam perspektif Hindu diyakini sebagai bagian dari Pancha Srada yang biasa diistilahkan dengan kepercayaan yang lima dan juga biasa disebut dengan istilah Punarbhawa. Pada perspektif Buddha samsara digolongkan dalam enam alam keberadaan dan kemunculan seseorang yang berbeda-beda karakter dan rupanya. Enam alam ini dibagi lagi menjadi tiga alam jahat (neraka, hantu, hewan) dan tiga alam lebih tinggi (beruntung dan baik) dan samsara dikategorikan dalam tiga alam jahat.

Keywords


ajaran agama; indianisasi; karakter agama; masyarakat multikultural; penderitaan hidup.

Full Text:

PDF

References


Al-Hafidz, F. F. (2009). Keyakinan Umat Buddha Terhadap Dewi Kwan Im Dan Aplikasi Ajaran-Ajarannya Dalam Kehidupan Sehari-Hari Penganutnya (Studi Kasus Di Vihara Avalokitesvara, Pondok Cabe).

Fitriyana, N. (2015). Sejarah Singkat Masuk Dan Berkembangnya Agama Budha Di Sumatera Selatan. Jurnal Ilmu Agama: Mengkaji Doktrin, Pemikiran, Dan Fenomena Agama, 16(1), 15–31.

Framarin, C., Harris, S. E., Kellner, B., Eltschinger, V., Mills, E., & Ratié, I. (2021). Pleasure, desire and welfare in Buddhist and Hindu texts. B. Kellner, V. Eltschinger, E. Mills, & I. Ratié (Eds.), 127–145.

Gyatso, B. T., & Chodron, B. T. (2018). Samsāra, Nirvāna. Buddha Nature, 3(EUA).

Haruddin, S. S. B. (2010). Atman (Jiwa) dalam Agama Hindu. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

Imphong, N. (2023). A Study of Religious and Scientific Perspectives on Buddhist Cosmology. Journal of Education and Learning, 12(2), 27–38.

Kapoor, S. S. (2005). Hinduism. Hemkunt Press.

Laude, R. N. (2014). Tinjauan terhadap Hukum Karma Buddha berdasarkan Pengajaran Alkitab tentang Hukum Retribusi Ilahi. Seminari Alkitab Asia Tenggara.

Lestari, A. S., & Ismahani, S. (2021). Perbandingan Konsep Samsara dalam Agama Hindu dan Agama Buddha menurut Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) dan Indonesia Theravadha Buddhist Center (ITBC). Jurnal Studi Sosial Dan Agama (JSSA), 1(1), 1–20.

Maesaroh, A. (2017). Meditasi dalam Agama Hindu dan Buddha: studi komparasi meditasi menurut Pendenta Putu Yasa di Pua Agung Wira Loka Natha Cimahi dan Bikkhu Suddhasilo di Vihara Vipassana Graha Lembang. UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Moleong, L. J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya.

Natih, I., Nyanadeva, K., & Nyoman Metta, N. N. (2016). Agama Hindu: Sejarah, Sumber, dan Ruang Lingkup. Jakarta: Universitas Indonesia.

Ōkawa, R. (2001). The Golden Laws: History Through the Eyes of the Eternal Buddha. Lantern Books.

Oza, P. (2022). Modernism in Buddhist Thoughts–Various Facets of Religion, Rituals, and Reincarnation. International Journal of Interreligious and Intercultural Studies, 5(2), 47–60.

Paramita, P. R. (2022). Metode Buddha Mengajar: Relevansinya dalam Pembelajaran Abad 21. Jurnal Agama Buddha Dan Ilmu Pengetahuan, 8(2), 59–74.

Paul, S. (n.d.). Quintessence of Karma and Rebirth in Bhagawat Geeta in Comparison with Buddhism and Jainism.

Peterson, T. (2022). Sonic Benefit: Buddhist Ontologies of Chant and the Supramundane in Bengaluru. Asian Music, 53(1), 56–79.

Rahman, T. (2013). ’Indianization’of Indonesia in an Historical Sketch. International Journal of Nusantara Islam, 1(2), 56–64.

Yew, W. C., Awang, A. H., Selvadurai, S., Mohd Noor, M., & Chang, P. K. (2021). A comparative study of Islam and buddhism: A multicultural society perspective. Religions, 12(12), 1098.

Zazuli, M. (2019). Sejarah Agama Manusia. Narasi.




DOI: https://doi.org/10.15575/jis.v3i3.25345

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

JIS is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.>

 

Published by: Prodi S2 Studi Agama-Agama UIN Sunan Gunung Djati Bandung