Nahdhatunnisa: Perempuan NU Perspektif Feminisme


Annisa Wahid(1*)

(1) UIN Imam Bonjol Padang, Indonesia
(*) Corresponding Author

Abstract


Terdapat tiga pilar yang harus diperjuangkan oleh perempuan. Pertama, al-hurriyah atau pembebasan (kemerdekaan). Perempuan harus memiliki dasar dan mental yang kuat untuk membebaskan diri terlebih dahulu. Bebas dari kejumudan, kebodohan, dan taqlid terhadap teks-teks yang mengurung untuk berzikir, berpikir, dan beramal shaleh lebih luas lagi. Kedua, al-adalah atau keadilan. Adil dari segi perkataan maupun perbuatan. Ketiga, musawah atau kesetaraan. Kesetaraan yang dimaksud di sini adalah kesetaraan hak untuk mendapatkan ruang serta akses publik untuk mengamalkan ilmu pengetahuan seluas-luasnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perspektif feminis yang sesuai untuk mendeskripsikan pemikiran perempuan NU yang ingin membebaskan diri dari kekerasan dan ketidakadilan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kepustakaan dengan menggunakan pendekatan sosial keagamaan dan dianalisis menggunakan teknik analisis kualitatif. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Feminis postmodern dan model Carnivalesque dari Mikhail Bakhtin. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ide-ide dalam feminis radikal ternyata lebih banyak memberikan ruang dalam menjelaskan fenomena pemikiran perempuan NU yang ingin melakukan pembebasan dan melakukan kebangkitan. Tidak kalah penting juga, dalam mewujudkan misi Nahdhatunnisa, perempuan NU harus melek dan cakap dalam dunia literasi. Sebab seseorang tidak dapat membendung perubahan monopoli zaman yang kerap disalahgunakan, kemudian juga harus turut andil dalam membendung isu-isu yang menggelembungkan ketidakharmonisan Islam dan Indonesia.


Keywords


harmoni sosial; kesetaraan gender; partisipasi sosial; pemikiran perempuan; teori feminis

Full Text:

PDF

References


Afifah. (2016). Gerakan Perempuan Nahdhatul Ulama dalam Perspektif Feminis. Jurnal Kebijakan Dan Pengembangan Pendidikan, 4(2), 91.

Ahmad E.Q., N., & Sartika, E. (2020). Tafsir Feminisme terhadap Makiyyah dan Madaniyyah (M. Taufiq Rahman & E. Zulaiha (eds.)). Prodi S2 Studi Agama-Agama UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Cook, J. A., & Fonow, M. M. (1986). Knowledge and women’s interests: Issues of epistemology and methodology in feminist sociological research. Sociological Inquiry, 56(1), 2–29.

Douglas, C. A. (1990). Love and politics: radical feminist and lesbian theories. ism Press.

Huriani, Y. (2021). Pengetahuan fundamental tentang perempuan. Lekkas.

Iqbal, H., Begum, T., & Kakakhel, S. J. (2014). Men Are From Mars and Women Are From Venus. Abasyn University Journal of Social Sciences, 7(1).

McLaren, M. A. (2002). Feminism Foucault and embodied subject. Albany, United States of America: State University of New York Press.

Muhlisin, R., AN, A. N., & Mahmud, A. (2022). The Epistemology of Hamim Ilyas’s Interpretation in Fikih Akbar. International Conference on Islamic and Muhammadiyah Studies (ICIMS 2022), 153–160.

Mulia, S. M. (2006). Menolak Pornografi: Memberdayakan Perempuan. Ulumuna, 10(2), 237–260.

Mulia, S. M. (2015). Muslim family law reform in Indonesia (A progressive interpretation of the Qur an). Al-Mawarid Journal of Islamic Law, 15(1), 42613.

Mulia, S. M. (2021). Melawan Fundamentalisme: Memanusiakan Manusia. Jurnal Pendidikan Dan Keislaman Ar-Risalah, 7(2), 1–15.

Nuruzzaman. (2018). Aktivitas dan Pemikiran Perempuan dalam Gerakan Nahdhatul Ulama. Jurnal Studi Islam, 12(2), 209.

Parawansa, K. I. (2023). NU, Perempuan Indonesia: Sudut Pandang Islam Tradisional. Nuansa Cendekia.

Priyanti, & Sugito. (2019). Transformasi Pemikiran Perempuan Nahdhatul Ulama dalam Gerakan Nahdhatul Ulama. Jurnal Islam Nusantara, 3(2), 226–227.

Rahman, M. (2020). Filsafat Ilmu Pengetahuan. Prodi S2 Studi Agama-Agama UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Rahman, M. T. (2018). Pengantar filsafat sosial. Lekkas.

Rahman, M. T. (2019). Pemikiran Feminisme Sosialis dan Eksistensialis.

Rohmah, S., & Haryani, R. (2019). Perempuan NU dan Wacana Feminis. Jurnal Pendidikan Islam, 17(1), 119–134.

Silverman, D. (2015). Interpreting Qualitative Data. Sage Publications.

Tong, R. (2018). Feminist thought, student economy edition: A More Comprehensive Introduction. Routledge.

Umar, N. (2001). Argumen Kesetaraan Gender Perpekstif Al-Qur’an Karya Prof. DR. Nasaruddin Umar, MA. Paramadina, 1–14.

Walby, S. (2013). Patriarchy at work: Patriarchal and capitalist relations in employment, 1800-1984. John Wiley & Sons.

Zakiyah Munir, L. (2005). Domestic violence in Indonesia. Muslim World Journal of Human Rights, 2(1).

Zuhriyah, N. (2018). NU dan Transformasi Wacana Perempuan: Kajian Gerakan NU dan Perempuan NU dalam Perspektif Feminisme. Jurnal Studi Pemikiran Islam, 17(1), 93–106.

Zulaeha, E., & Busro, B. (2020). Tradisi Bahts Al-Masail Nahdhatul Ulama (NU): Pematangan Pemikiran Fikih Adil Gender Husein Muhammad. Jurnal Musawa, 19(2), 1–22.




DOI: https://doi.org/10.15575/jis.v3i1.25375

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

JIS is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.>

 

Published by: Prodi S2 Studi Agama-Agama UIN Sunan Gunung Djati Bandung