Tantangan Peran Wanita dalam Demokrasi di Masa Sekarang dan Yang Akan Datang


Rinni Winarti(1*)

(1) UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Indonesia
(*) Corresponding Author

Abstract


Sekarang masalah feminisme banyak bermunculan, baik di media maupun melalui seminar-seminar membahas isu-isu perempuan dan gender seperti hubungan yang setara, kesehatan reproduksi, hingga ketimpangan gender di berbagai sektor. Sehingga penulis merasa penting untuk mengambil tema ini sebagai pilihan pembahasan yang dituangkan dalam sebuah penelitian. Perselisihan gerakan feminisme dan anti-feminsme menuntut hak perempuan dalam persamaan tersebar luas dibanyak negara di dunia termasuk Indonesia dan Jerman. Feminisme adalah gerakan yang berfokus pada perjuangan hak-hak perempuan dan kesetaraan gender. Feminisme adalah serangkaian gerakan sosial, politik, dan ideologi yang memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk mencapai kesetaraan gender di berbagai aspek kehidupan, termasuk politik, ekonomi, pribadi, dan sosial. Gerakan ini berangkat dari pemahaman bahwa masyarakat cenderung memprioritaskan perspektif laki-laki dan bahwa perempuan seringkali diperlakukan secara tidak adil dalam masyarakat tersebut. Penelitian ini membahas gerakan anti feminisme, yang muncul sebagai tanggapan terhadap perkembangan gerakan feminisme di Indonesia dan Jerman dalam beberapa dekade terakhir. Studi penelitian memilih negara Inonesia dan Jerman, karena gerakan anti feminism di Indonesia mewakili dari kaum muslim, dan Jerman mewakili dari kaum liberal. Gerakan anti feminisme mengkritik gagasan-gagasan feminis dan berusaha untuk menentang perubahan sosial yang diusulkan oleh gerakan feminisme. Ketidaksetujuan mereka bukan tanpa alasan, karena konsep feminisme dianggap sebagai hal yang kontroversial dan melanggar hubungan alami antara laki-laki dan perempuan. Penelitian ini akan mengeksplorasi akar penyebab gerakan anti-feminisme, argumen-argumen yang dikemukan oleh para pendukungnya, tantangan yang dihadapi oleh gerakan feminism, serta implikasi sosial dan politik dari gerakan anti-feminisme.

Keywords


gerakan perempuan; perubahan sosial; liberalisme; argumen anti-feminisme; muslim konservatif

Full Text:

PDF

References


Adams, M. S. (2007). Feminists Say the Darndest Things: A Politically Incorrect Professor Confronts" womyn" on Campus. Penguin.

Ahmad E.Q., N., & Sartika, E. (2020). Tafsir Feminisme terhadap Makiyyah dan Madaniyyah (M. Taufiq Rahman & E. Zulaiha (eds.)). Prodi S2 Studi Agama-Agama UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Blum, R. (2023). Focusing on the Child’s Best Interest and the Rejection of Protective Measures: Antifeminism and Pandemic Denial in the COVID-19 Pandemic. German Politics and Society, 41(2), 80–102.

Delmar, R. (2018). What is feminism? In Theorizing feminism (pp. 5–28). Routledge.

Djoeffan, S. H. (2001). Gerakan Feminisme di Indonesia: Tantangan dan Strategi Mendatang. Mimbar: Jurnal Sosial Dan Pembangunan, 17(3), 284–300.

Dohm, H. (2012). Become who you are. State University of New York Press.

Elder, L., Greene, S., & Lizotte, M.-K. (2021). Feminist and anti-feminist identification in the 21st century United States. Journal of Women, Politics & Policy, 42(3), 243–259.

Febriyani, R., Rostika, I., & Rahman, M. T. (2020). Peran Keluarga dan Bimbingan Sufistik dalam Mengembangkan Religiusitas Anak. Prodi S2 Studi Agama-Agama UIN Sunan Gunung Djati Bandung. http://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/33190

Friedan, B. (2010). The feminine mystique. WW Norton & Company.

Gay, R. (2019). Bad feminist: essays. btb Verlag.

Himmelstein, J. L. (1986). The social basis of antifeminism: Religious networks and culture. Journal for the Scientific Study of Religion, 1–15.

Huriani, Y. (2021a). Agama dan Gender: Versi Ormas Islam Perempuan di Indonesia. Lekkas.

Huriani, Y. (2021b). Pengetahuan fundamental tentang perempuan. Lekkas.

Huriani, Y., Dulwahab, E., & Annibras, N. (2021). Strategi Penguatan Ekonomi Perempuan Berbasis Keluarga. Lekkas.

Huriani, Y., Rahman, M. T., & Haq, M. Z. (2021). Developing Gender-Based Justice Relationships in Indonesian Families During the COVID-19 Pandemic. Equalita: Jurnal Studi Gender Dan Anak, 3(1), 76–95.

Jaworska, S., & Krishnamurthy, R. (2012). On the F word: A corpus-based analysis of the media representation of feminism in British and German press discourse, 1990–2009. Discourse & Society, 23(4), 401–431.

Johnson, M. P. (2011). Gender and types of intimate partner violence: A response to an anti-feminist literature review. Aggression and Violent Behavior, 16(4), 289–296.

Kimmel, M. (2017). Angry white men: American masculinity at the end of an era. Hachette UK.

Maurer, B. (2018). The method of the real: What do we intend with ethnographic infrastructure? HAU: Journal of Ethnographic Theory, 8(1–2), 282–291.

McRobbie, A. (2004). Post‐feminism and popular culture. Feminist Media Studies, 4(3), 255–264.

Planert, U. (1998). Antifeminismus im Kaiserreich: Diskurs, soziale Formation und politische Mentalität (Vol. 124). Vandenhoeck & Ruprecht.

Rahman, M. T. (2018). Pengantar filsafat sosial. Lekkas.

Schmincke, I. (2018). Feminism and the Public: Criticism, Resistance and Interventions in media Change from the 4th to the 6th October 2017 at the Goethe-University Frankfurt. In FEMINISTISCHE STUDIEN (Vol. 36, Issue 1, pp. 200–203). LUCIUS LUCIUS VERLAG MBH GEROKSTR 51, D-70184 STUTTGART, GERMANY.

Taylor, J. S. (1976). Raden Ajeng Kartini. Signs: Journal of Women in Culture and Society, 1(3, Part 1), 639–661.

Zuhdi, M. N. (2010). Perempuan Dalam Revivalisme (Gerakan Revivalisme Islam dan Politik Anti Feminisme di Indonesia). Mus Wa Jurnal Studi Gender Dan Islam, 9(2), 237–257.

Zulaiha, E., Putra, R. A., & Gani, R. A. (2021). Selayang Pandang Tafsir Liberal di Indonesia. Jurnal Iman Dan Spiritualitas, 1(2).




DOI: https://doi.org/10.15575/jis.v3i2.28035

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

JIS is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.>

 

Published by: Prodi S2 Studi Agama-Agama UIN Sunan Gunung Djati Bandung