Dinamika Konversi Islam di Australia


Aramdhan Kodrat Permana(1*)

(1) UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Indonesia
(*) Corresponding Author

Abstract


Artikel ini membahas dinamika perpindahan agama Islam di Australia dan tantangan yang dihadapi komunitas Muslim dalam mengintegrasikan diri. Artikel ini menggunakan metode penelitian historis-reflektif dengan menggunakan sumber sejarah sebagai data utamanya. Sejarah awal komunitas Muslim di Australia berawal dari kedatangan pelaut Makassar pada abad ke-16 dan ke-17. Pertumbuhan populasi Muslim di Australia mengalami percepatan sejak abad ke-20, dengan adanya imigrasi Muslim dari berbagai negara seperti Turki, Afghanistan, dan Pakistan. Meski jumlah umat Islam di Australia masih terbilang sedikit, namun mereka memegang peranan penting di berbagai sektor. Namun komunitas Muslim di Australia juga menghadapi tantangan dan hambatan terhadap integrasi, seperti generalisasi negatif tentang komunitas Muslim serta isu-isu nasional dan internasional. Stigma negatif terhadap Islam di Australia juga disebabkan oleh terorisme, pemberitaan media yang tidak akurat, dan retorika anti-Muslim dalam politik. Pemerintah Australia telah mengambil langkah-langkah untuk mengatasi masalah ini, termasuk menerapkan kerangka kerja anti-rasisme dan program pendidikan. Namun, gerakan Islam radikal juga muncul di Australia, dengan individu-individu yang mendukung kelompok seperti ISIS. Pemerintah telah mengambil langkah-langkah untuk melawan radikalisme dan meningkatkan keamanan nasional. Ada juga perdebatan seputar perpindahan agama Aborigin ke Islam dalam konteks diskusi tentang radikalisasi dan terorisme, namun hal ini tidak mewakili seluruh populasi penjara Muslim atau Islam yang diajarkan di penjara. Penelitian ini memberikan pemahaman yang lebih baik tentang perkembangan Islam di Australia dan tantangan yang dihadapi komunitas Muslim dalam berintegrasi.

Keywords


Komunitas Muslim; kehidupan penjara; suku Aborigin; anti rasisme; keragaman budaya.

Full Text:

PDF

References


Hefni, W., Ahmadi, R., & Dwi Purnomo, M. (2022). Religious Mobility And Identity in The Lives Of Urban Muslim Society in Australia: An Anatomy of Religious Practice. Akademika, 27(2), 145–156.

Iqbal, A. M. (2016). Varied Impacts of Globalization on Religion in a Contemporary Society. Religio, 6(2), 207–229.

Jamaludin, M. S., Kadir, F. A. A., Mahmud, M. S., & Yusof, A. N. M. (2023). Cabaran Pendidikan Minoriti Muslim di Australia. Asian People Journal (APJ), 6(1), 53–64.

Lawson, D. E. (2010). Indigenous Australians and Islam: Spiritual, cultural, and political alliances. Queensland University of Technology.

Mahony, I. (2010). Diverging frames: A comparison of Indonesian and Australian press portrayals of terrorism and Islamic groups in Indonesia. International Communication Gazette, 72(8), 739–758.

Masduqi, I. (2011). Berislam secara toleran: Teologi kerukunan umat beragama. Mizan.

McLoughlin, S. (2020). Hajj 2020: coronavirus pandemic frustrates Saudi vision for expanded religious tourism. The Conversation.

Mulya, T. W. (2022). On being a religiously tolerant Muslim: discursive contestations among pre-service teachers in contemporary Indonesia. British Journal of Religious Education, 44(1), 66–79. https://doi.org/10.1080/01416200.2021.1917338

Mustari, M., & Rahman, M. T. (2012). Pengantar Metode Penelitian. Laksbang Pressindo.

Nurdin, A. (2009). Pergulatan Kaum Muslim Minoritas Australia Islam Versus Multikulturalisme dan Sekularisme.

Onnudottir, H., Possamai, A., Turner, B., & Kennedy, M. (2013). Australian aboriginal Muslims in prison. Journal of Intercultural Studies, 34(3), 280–294.

Prastowo, A. (2011). Metode penelitian kualitatif dalam perspektif rancangan penelitian. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 43.

Rahman, T. (2013). ’Indianization’of Indonesia in an Historical Sketch. International Journal of Nusantara Islam, 1(2), 56–64.

Rane, H., Ewart, J., & Abdalla, M. (2010). Islam and the Australian news media. Academic Monographs.

Stephenson, P. (2011). Indigenous Australia’s pilgrimage to Islam. Journal of Intercultural Studies, 32(3), 261–277.

Stephenson, P. (2013). Syncretic spirituality: Islam in indigenous Australia. Islam and Christian–Muslim Relations, 24(4), 427–444.

Sujarweni, W. (2014). Metodologi Penelitian Pustaka Baru Press. Yogyakarta.

Syatar, A., Amiruddin, M. M., Rahman, A., Makassar, U. I. N. A., Parepare, I., & Alauddin, U. I. N. (2020). Darurat Moderasi Beragama Di Tengah Pandemi Corona Virus Desease 2019 (Covid-19). KURIOSITAS: Media Komunikasi Sosial Dan Keagamaan, 13.

Timol, R. (2022). Born-again Muslims? Intra-religious Conversion and the Tablighi Jama’at. Islam and Christian–Muslim Relations, 33(3), 281–306.

Wijayanti, V. S. (2023). Procedural Justice, Stigma Teroris Terhadap Komunitas Muslim Di Australia. Innovative: Journal Of Social Science Research, 3(2), 13434–13444.




DOI: https://doi.org/10.15575/jis.v3i3.30855

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

JIS is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.>

 

Published by: Prodi S2 Studi Agama-Agama UIN Sunan Gunung Djati Bandung