Selayang Pandang Tafsir Bi Al-Ra’yi


Muhammad Shabrun Algifari(1*)

(1) UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Indonesia
(*) Corresponding Author

Abstract


Seiring berkembangnya zaman, tafsir al-Qur’an mengalami banyak problematika dalam perkembangannya, terutama pada sumber penafsiran sekunder atau tafsir bi al-ra’yi. Hal ini disebabkan karena pada dasarnya Rasulullah Saw tidak memberikan penjelasan ayat al-Qur’an secara menyeluruh, sehingga mendorong para sahabat untuk senantiasa menafsirkan dan mencari tahu makna yang terkandung pada ayat-ayat al-Qur’an. Apalagi pasca wafatnya Rasulullah Saw banyak muncul permasalahan yang belum pernah ada di zamannya, yang menjadikan penafsiran dengan menggunakan ra’yu amat dibutuhkan. Dengan demikian, diperlukan adanya pengkajian kembali tentang tafsir bi al-ra’yi untuk mengetahui lebih jauh terkait sejarah, problematika, maupun batasan-batasan yang ada pada tafsir bi al-ra’yi. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif yang menghasilkan data deskriptif berupa hal-hal yang berkaitan dengan tafsir bi al-ra'yi melalui riset kepustakaan (library research). Adapun hasil dari penelitian ini adalah tafsir bi al-ra’yi merupakan penafsiran al-Qur’an dengan menggunakan nalar dan logika. Pada dasarnya tafsir bi al-ra’yi telah muncul di zaman Rasulullah, tetapi sebagian ulama mengganggapnya sebagai tafsir bi al-ma’tsur karena bersumber dari Nabi dan segala yang bersumber dari Nabi dianggap sebagai wahyu. Pada awalnya penafsiran dengan menggunakan ra’yu mengalami banyak penolakan karena dianggap dapat membawa pada kesesatan. Tetapi seiring berjalannya waktu, sebagian ulama memperbolehkan penggunaan akal dalam menafsirkan al-Qur’an, namun dengan syarat harus mengikuti sejumlah kaidah bahasa dan ketentuan lainnya.

Keywords


analisis tekstual; interpretasi ilmiah; klasifikasi mufasir; sumber sekunder; tafsir akli.

Full Text:

PDF

References


Al-Ghazali, M. (1992). Kaifa Nata’amal Ma’a al-Quran. Al-Mansurah: Ma’had al-‘Alami li alfikr al-Islami.

Al-Zarkasyi, B. (1957). al-Burhan fi Ulum al-Quran. Mesir: Dâr Ihyâ Al-Kutub Al-‘Arabiyyah.

Al-Zarqani, A. A.-’Azhim. (1995). Manahil Al-’Irfan fi ’Ulum Al-Qur’an. In 2. Dar Al-Kutub Al-Islamiyyah.

Anshori, M. L. (2015). Al-Takrar Fi Al-Qur’an (Kajian tentang Fenomena Pengulangan dalam al-Quran). Al Itqan: Jurnal Studi Al-Qur’an, 1(1).

Ash-Shiddieqy, M. H. (1954). Sejarah dan pengantar ilmu Al-Quran. PT. Bulan Bintang, Jakarta.

Baidan, N. (2012). Metodologi penafsiran al-Quran. Pustaka Pelajar.

Faudah, M. B., Mohammad, A., Zoerni, M. M., & Hamid, A. Q. (1987). Tafsir-tafsir al-Qur’an: Perkenalan dengan Metodologi Tafsir.

Firdausiyah, U. W. (2021). Modernisasi Penafsiran Al-Quran Dalam Tafsir Al-Azhar Karya Buya Hamka. Jurnal Ulunnuha, 10(1), 65–77.

Ghinaurraihal, G., Zulaiha, E., & Yunus, B. M. (2021). Metode, Sumber dan Corak Tafsir Pada Penulisan Kitab Tafsir Isyaratul I’jaz Karya Said Nursi. Jurnal Iman Dan Spiritualitas, 1(4), 490–496.

Goldziher, I., & Tafsir, M. (2003). dari Aliran Klasik hingga Modern, terj. M. Alaika Dkk.(Yogyakarta: ELSAQ Press, 2003), 266.

Humairoh, S. Z. (2018). Epistemologi Tafsir Indonesia (Studi Penafsiran Quraish Shihab, Buya Hamka dan Husein Muhammad tentang Homoseksualitas pada Ayat-Ayat mengenai Kisah Kaum Nabi Luth). UIN Sunan Kalijaga.

Izzan, A. (2011). Metodologi Ilmu Tafsir. tafakur.

Maladi, Y. (2021). Makna dan Manfaat Tafsir Maudhu’i. Prodi S2 Studi Agama-Agama UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Mukarromah, O. (2013). Ulumul Qur’an.

Mustaqim, A. (2010). Epistemologi tafsir kontemporer. LKiS.

Permana, A. K. (2020). Sumber-sumber Penafsiran al-Qur’an. Jurnal At-Tatbiq: Jurnal Ahwal Al-Syakhsiyyah, 5(1), 73–103.

Rahman, F. (2003). Al Islam,(terj.) Ahsin Muhammad, cet. Ke-V, Bandung: Pustaka.

Rahman, M. T. (2016). Rasionalitas Sebagai Basis Tafsir Tekstual (Kajian atas Pemikiran Muhammad Asad). Al-Bayan: Jurnal Studi Ilmu Al-Qur’an Dan Tafsir, 1(1), 63–70.

Rauf, R. A. (2021). Penafsiran Bil Ra’yi Zaman Nabi Muhammad SAW. Jurnal Ushuluddin: Media Dialog Pemikiran Islam, 23(2).

Shihab, M. Q. (2013). Kaidah-Kaidah Tfisr. Mizan.

Sofyan, M. (2015). Tafsir wal mufassirun.

Sya’roni, M. M. (2019). Tafsir Bi Al-Ra’yi Madrasah Tafsir Makkah Studi Analisis Penafsiran Mujahid Pada Tafsir Imam Mujahid Ibn Jabr Karya Muhammad Abd Al-Salam Abu Al-Nail.

Syasi, M., & Ruhimat, I. (2020). Ashil dan Dakhil dalam Tafsir Bi al-Ma’tsur karya Imam al-Suyuthi. Prodi S2 Studi Agama-Agama UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Yasin, M., & Qolbi, S. (2010). Orientalis menuduh ulama menjawab. (No Title).

Zaini, M. (2012). Sumber-Sumber Penafsiran Al-Quran. Substantia: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin, 14(1), 29–36.

Zainuddin, A. (2016). Tafsir Bi Al Ra’yi. Mafhum, 1(1), 73–86.




DOI: https://doi.org/10.15575/jis.v3i4.31042

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

JIS is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.>

 

Published by: Prodi S2 Studi Agama-Agama UIN Sunan Gunung Djati Bandung