Pengalaman dan Hubungan Ritual Keagamaan dengan Aktivisme Politik pada Ritual Pemakaman di Amerika Serikat dalam Esai Ziad Munson


Asep Amar Permana(1*)

(1) Sespim Lemdiklat Polri Bandung, Indonesia
(*) Corresponding Author

Abstract


Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui pengalaman dan hubungan ritual keagamaan dengan aktivisme politik pada ritual pemakaman di amerika serikat dalam esai ziad munson “when a funeral isn’t just a funeral: the layered meaning of everyday action”. Dimana para sarjana pernah memperkirakan akan suramnya keberadaan agama di dunia modern. Kemajuan sosial, menurut mereka, berarti menghilangkan agama dan kendali kuno atas kehidupan. Namun, agama sebenarnya berkembang pesat dalam masyarakat yang majemuk dan kompleks, dan semangatnya yang terus berlanjut bahkan kebangkitannya menuntut evaluasi ulang gagasan tentang sekularisasi. Dengan demikian Nancy T. Ammerman telah mengumpulkan sekelompok sarjana yang beragam dan interdisipliner untuk memberikan pengamatan kritis terhadap masyarakat modern, agama dalam tindakan. Maka kumpulan esai yang belum pernah diterbitkan tersebut mendekati agama modern pada tingkat paling mendasar dan membawa pembaca pada kehadiran praktik keagamaan di tengah kompleksitas kehidupan sehari-hari. Salah satunya adalah Esai “When A Funeral Isn’t Just A Funeral: The Layered Meaning Of Everyday Action” dalam buku “Everyday Religion: Observing Modern Religious Lives” karya Nancy T. Ammerman. Hasil penelitiang ditemukan bahwa manusia dalam melakukan perubahan dapat ditempatkan pada ruang di mana banyak makna yang saling tumpang tindih, yakni tokoh-tokoh agama yang “tidak pada tempatnya” secara aktif memanipulasi, mengelola, mengendalikan, dan atau mempengaruhi peristiwa-peristiwa untuk mempengaruhi cara mereka melakukan perubahan. suatu situasi dipahami oleh orang lain. Namun, telah memanipulasi. Sebagaimana pada ritual pemakaman. Terkadang pemakaman lebih dari sekedar pemakaman. Dimana dalam kasus gerakan pro-kehidupan, ritual keagamaan dan aktivisme politik terkadang merupakan satu hal yang sama.

Keywords


aktivitas keagamaan; modernitas; ritual keagamaan; ritual pemakaman; sosiologi agama.

Full Text:

PDF

References


Akbar, A. (2020). Philosophical hermeneutics and contemporary Muslim scholars’ approaches to interpreting scripture. Philosophy & Social Criticism, 0191453720931912.

Ammerman, N. T. (2007). Everyday religion. Observing Modern Religious Lives. Nueva York.

Beisel, N., & Kay, T. (2004). Abortion, race, and gender in nineteenth-century America. American Sociological Review, 69(4), 498–518.

Bhattacharya, K. R., & Ali, S. Z. (2016). On rice and the region of rice civilisation. International Journal of Sociology and Anthropology, 8(8), 65–75.

Biggs, M. A., Gould, H., & Foster, D. G. (2013). Understanding why women seek abortions in the US. BMC Women’s Health, 13(1), 1–13.

Blanchard, D. A. (1994). The anti-abortion movement and the rise of the religious right: From polite to fiery protest. Twayne Publishers.

Finke, R., & Stark, R. (n.d.). The Churching of America, 1776–1990: Winners and Losers in Our Religious Economy.

Fredrix, E. (2009). Wal-Mart joins Costco in the Coffin Business. SFGATE, October, 29.

Gorichanaz, T. (2017). Auto-hermeneutics: A phenomenological approach to information experience. Library & Information Science Research, 39(1), 1–7.

Johnston, J., & Baumann, S. (2004). Having their cake and Eating it too: Being distinct in an omnivorous Food Culture. American Sociological Association Annual Meeting, SanFrancisco, CA.

McVeighn, R. (1999). Structural incentives for conservative mobilization: Power devaluation and the rise of the Ku Klux Klan, 1915–1925. Social Forces, 77(4), 1461–1496.

Mitford, J. (1998). To Dispel Fears of Live Burial. Daughters of the Revolution. Ed. James Lester. Lincolnwood, 111, 54–60.

Nurdin, A. A. (2019). Agama dan Politik. Pusat Penelitian dan Penerbitan UIN Sunan Gunung Djati.

Poston, D. L., & Wong, J. H. (2016). The Chinese diaspora: The current distribution of the overseas Chinese population. Chinese Journal of Sociology, 2(3), 348–373. https://doi.org/10.1177/2057150X16655077

Rahman, M. T. (2021). Sosiologi Islam. Prodi S2 Studi Agama-Agama UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Rothman, N. B., & Melwani, S. (2017). Feeling mixed, ambivalent, and in flux: The social functions of emotional complexity for leaders. Academy of Management Review, 42(2), 259–282. https://doi.org/10.5465/amr.2014.0355

Shihab, M. Q. (1996). Wawasan Al-Quran: Tafsir Tematik atas Pelbagai Persoalan Umat. Mizan Pustaka.

Sujarweni, W. (2014). Metodologi Penelitian Pustaka Baru Press. Yogyakarta.

Thohir, A., Wibisono, M. Y., & Rahman, M. T. (2022a). Dinamika pengalaman keagamaan umat Islam Melayu di Asia Tenggara. Sunan Gunung Djati Publishing. https://digilib.uinsgd.ac.id/73302/1/BUKU 2 ICON IMAD_GD PUBLISHING-6 JUNI 2023.pdf

Thohir, A., Wibisono, M. Y., & Rahman, M. T. (2022b). Islam dan peradaban Melayu pasca Covid-19: Prospek dan tantangan. Sunan Gunung Djati Publishing.

Truna, D. S. (2024). Agama dan masyarakat dalam perspektif Sosiologi. Gunung Djati Publishing.

Wedemeyer, C., & Doniger, W. (2010). Hermeneutics, Politics, and the History of Religions: The Contested Legacies of Joachim Wach and Mircea Eliade. Oxford University Press.

Wibisono, M. Y., Truna, D. S., & Rahman, M. T. (2021). Turning religion from cause to reducer of panic during the COVID-19 pandemic. HTS Teologiese Studies/Theological Studies, 77(4), 1–8. https://doi.org/https://doi.org/10.4102/hts.v77i4.6366

Yanggo, C. T., & Anshary, H. (2002). Problematika Hukum Islam Kontemporer. Jakarta: Pustaka Firdaus.




DOI: https://doi.org/10.15575/jis.v4i1.31045

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

JIS is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.>

 

Published by: Prodi S2 Studi Agama-Agama UIN Sunan Gunung Djati Bandung