Resiliensi Atlet Penyandang Tuna Daksa Non Bawaan di NPCI (National Paralympic Commitee Indonesia) Kota Padang


Rini Wildayati(1*), Dewi Fitriana(2), Indah Andika Octavia(3)

(1) Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang, Indonesia
(2) Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang, Indonesia
(3) Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang, Indonesia
(*) Corresponding Author

Abstract


Individu yang awalnya memiliki kondisi fisik normal kemudian menjadi tunadaksa non-bawaan akan mudah mengalami gangguan psikologis, seperti tidak percaya diri, mudah putus asa serta kehilangan ambisi untuk masa depan. Namun, hal ini berbeda bagi kedua subjek penelitian yang menjadi penyandang disabilitas sejak usia muda. Meskipun demikian, mereka tidak menyerah dan bahkan berhasil meraih berbagai prestasi, salah satunya sebagai atlet tunadaksa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses resiliensi serta faktor-faktor yang memengaruhinya. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan wawancara. Subjek penelitian ini adalah atlet tunadaksa non-bawaan yaitu, AI dan IAF. Berdasarkan hasil penelitian AI dan IAF hanya memiliki empat proses resiliensi, yaitu menganalisis masalah, empati, efikasi diri, dan pencapaian atau peningkatan aspek positif. Aspek resiliensi yang tidak dimiliki adalah regulasi emosi, mengontrol impuls, dan optimis. Terdapat tiga faktor yang memengaruhi AI dan IAF dalam resiliensi. Pertama, faktor individu, berupa keinginan yang kuat untuk bangkit serta dorongan spiritual. Kedua, faktor keluarga, terutama orang tua. Ketiga, faktor eksternal, berupa dukungan dari komunitas khusus disabilitas yaitu NPCI Kota Padang.

Keywords


Resiliensi, Atlet, Tunadaksa Non Bawaan

Full Text:

PDF

References


Asriandari, E. (2015). Reseliensi Remaja Korban Penceraian Orangtua. Jurnal Riset Bimbingan Dan Konseling, 3(2).

Creswell, J. W. (2017). Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan Mixed. Yayasan Mitra Netra.

Everall, R. D., Altrows, K. J., & Paulson, B. L. (2006). Creating A Future: A Study Of Resiliensi In Suicidal Female Adolescents. Journal Pf Counseling & Development, 84(4).

Febriani, I. (2018). Penerimaan Diri pada Remaja Penyandang Tunadaksa. Jurnal Psikoborneo, 6(1), 150–157.

Fuyadi, F. G., & Nugraha, S. (2017). Hubungan antara Dukungan Sosial dengan Resiliensi pada Tunadaksa karena Kecelakaan. Jurnal Prosiding Psikologi, 3(2), 857–862.

Hendriani, W. (2018). Resiliensi Psikologis: Sebuah Pengantar. Kencana.

Herdiansyah, H. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Salemba Humanika.

Jarmitia, S., Sulistyani, A., Yulandari, N., Tatar, F. M., & Santoso, H. (2016). Hubungan antara Dukungan Sosial dengan Kepercayaan Diri pada Penyandang Disabilitas Fisik di SLB Kota Banda Aceh. Jurnal Psikosamedia, 1(1).

Moleong, L. J. (2018). Metodologi Penelitian Kualitatif. PT Remaja Rosdakarya.

Qomariyah, N., & Nurwidawati, D. (2017). Perbedaan Resiliensi pada Tunadaksa Ditinjau dari Perbedaan Usia. Jurnal Psikologi Teori Dan Terapan, 7(2), 130–135.

Rahmawati, J. L. (2019). Hubungan antar Dukungan Sosial dan Penerimaan Diri dengan Resiliensi pada Disabilitas. Jurnal Psikologi.

Rakhmat, J. (2003). Psikologi Agama. PT. Mizan Pustaka.

Reivich, K., & Shatte, A. (2002). The Resiliensi Factor. Three Rivers Press.

Somantri, T. S. (2006). Psikologi Anak Luar Biasa. PT. Refika Aditama.

Utami, E. L., & Masyukur, A. M. (2020). Pengalaman Proses Menuju Resiliensi pada Terpidana Kasus Narkotika. Jurnal Empati, 8(4), 133–147.




DOI: https://doi.org/10.15575/jops.v3i2.34801

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


View My Stats

 

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.