Pemikiran Nasaruddin Umar dan Henri Shalahuddin tentang Hadis Kesaksian Wanita: Sebuah Kajian Komparatif


Nurul Azizah(1*)

(1) Jurusan Ilmu Hadis Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung,  
(*) Corresponding Author

Abstract


The purpose of this study was to determine the differences in the interpretations of Nasaruddin Umar and Henri Salahuddin in understanding the hadith of women's testimonies. This study uses a qualitative type through literature study using the syarah hadith method and a comparative analysis approach. The results of the research and discussion show that the interpretations of women's testimonies are quite diverse, especially among Islamic feminists and traditional ulama. This study concludes that Nasaruddin Umar follows the feminist interpretation, and understands the hadith of women's testimonies contextually. Nasaruddin argues that reason is something that is universal, men and women have the same capacity in witnessing. Meanwhile, Henri Salahuddin in his normative interpretation follows classical scholars and understands the hadith of women's testimony tends to be textual. According to him, a woman has limitations in reason and religion so that the testimony of two women is equal to one man. This study recommends further research on the hadith of women's testimony with a social science approach.


Keywords


Comparative, Women's testimony, Syarah

Full Text:

PDF

References


al-Asqalani, I. H. (2010). Fathul Bari Jilid 1. Jakarta: Pustaka Syafi'i.

Andriyani, L. (2017). Pembacaan Hermeneutika Hadits Tentang Perempuan Kekurangan Akal dan Agama: Persfektif Hans-Georg Gadamer. Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 76.

Anshoruddin. (2004). Hukum Pembuktian Menurut Hukum Acara Islam dan Hukum Positif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Arif, S. (2018). Islam dan Diabolisme Intelektual. Jakarta: INSIST.

Bachtiar, T. A. (2016). Lajur-Lajur Pemikiran Islam: Kilasan Pergulatan Intelektual Islam di Indonesia. Depok: Komunitas Nuun.

Bukhari, I. (1993). Shahih Al-Bukhori. Beyrouth-Liban: Dar El Fiker.

Darmaji, A. (2013). Dasar-dasar ontologis pemahaman hermeneutik Hans-Georg Gadamer. Refleksi, 13(4), 469-494.

Darmalaksana, W. (2020). Cara Menulis Proposal Penelitian. Bandung: Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Daud, F. K. (2020). Feminisme Islam Di Indonesia: Antara Gerakan Modernisme Pemikiran Islam Dan Gerakan Perjuangan Isu Gender. Jurnal Harkat: Media Komunikasi Gender, 16(2), 102-116.

Fauzan, S. (2005). Al-Mulakhkhasanul Fiqhi. Jakarta: Gema Insani Press.

Fauziyyah, N. Z. (2018). Penyelesaian Hadis Kontradiksi tentang Kesaksian Perempuan (Kajian Mukhtalif Al-Hadists). Repository UIN Syarif Hidayatullah, iv.

Fuadhaili, A. (2005). Wanita Dilembaran Suci. Yogyakarta: Pilar Media.

Helim, I. E. (2015). Konsep Kesaksian. Malang: Setara Press.

Henri, S. (2016). Wacana kesetaraan gender dalam pemikiran Islam di Institusi Pengajian Tinggi Islam Negeri di Indonesia: Kajian kes di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta/Henri Shalahudin (Doctoral dissertation, University of Malaya).

Janah, N. (2017). Telaah Buku Argumentasi Kesetaraan Gender Perspektif Al-Qur’an Karya Nasaruddin Umar. Sawwa: Jurnal Studi Gender, 12(2), 167-186.

Khariroh. (2010). Hadis-hadis tentang Kekurangan Akal dan Agama Bagi Perempuan (Studi Kritik Sanad dan Matan dalam kitab Sahih Al-Bukhori dan Sahih Muslim. UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Maulana, L. (2018). Pembacaan Tafsir Feminis Nasarudin Umar Sebagai Tranformasi Sosial Islam. MUWAZAH: Jurnal Kajian Gender, 9(1), 51-65.

Muhtador, M. (2016). Sejarah Perkembangan Metode dan Pendekatan Syarah Hadis. Riwayah, 2(2), 259-272.

Mulia, M. (2014). Kemuliaan Perempuan dalam islam. Jakarta: Gramedia.

Mumtazi, F. Gagasan Institute for Study of Islamic Thought and Civilizations (INSISTS) tentang Kesetaraan Gender 2004-2017 (Master's thesis, Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta).

Muqtada, M. R. (2014). Kritik Nalar Hadis Misoginis. Musãwa Jurnal Studi Gender dan Islam, 13(2), 87-98.

Sakina, A. I. (2017). Menyoroti budaya patriarki di Indonesia. Share: Social Work Journal, 7(1), 71-80.

Samsudin, S. (2019). Sejarah Munculnya Pemikiran Islam Liberal di Indonesia. Patanjala, 11(3), 483-498.

Setiawan, A. (2019). Perempuan sebagai Mayoritas Penghuni Neraka dan Kelemahannya dari Sisi Akal dan Agama. TAJDID: Jurnal Ilmu Ushuluddin, 18(1), 1-22.

Suryani, E. (2012). Filologi. Bogor: Ghalia.

Umar, N. (2001). Argumen Kesetaraan Gender Persfektif Al-Qur'an. Jakarta: Paramadina.

Woodward, M. R. (1993). Textual Exegesis As Social Commentary: Religious, Social, and Political Meanings of Indonesian Translations of Arabic Hadīth Texts. The Journal of Asian Studies, 52(3), 565-583.

Zubair, A. B. (2010). Metodologi Penelitian Filsafat. Yogyakarta: Kanisius.




DOI: https://doi.org/10.15575/jpiu.13608

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Nurul Azizah Azizah

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Google Scholar Moraref DimensionGaruda Crossref Copernicus Index Scilit OnesearchPKPROAD

Jl. Raya A.H. Nasution No. 105 Cibiru Kota Bandung, 40614
Contact: +6289686799077

Email: jpiu@uinsgd.ac.id

Lisensi Creative Commons

Jurnal Penelitian Ilmu Ushuluddin are licensed under Attribution-ShareAlike 4.0 International