IDENTITAS BUDAYA DAN SOSIAL PADA MAKANAN KHAS DAERAH: TINJAUAN TERHADAP PERILAKU KONSUMSI MASYARAKAT MUSLIM PADA BULAN RAMADAN DI INDONESIA


Yanti Mulia Roza(1*), Geofakta Razali(2), Endang Fatmawati(3), Syamsuddin Syamsuddin(4), Guntur Arie Wibowo(5)

(1) UIN Mahmud Yunus Batusangkar, Indonesia
(2) Institut Ilmu Sosial dan Manajemen STIAMI, Indonesia
(3) Universitas Diponegoro, Indonesia
(4) Universitas Tadulako, Indonesia
(5) Universitas Samudra, Indonesia
(*) Corresponding Author

Abstract


This study aims to examine cultural and social identities associated with regional specialties and the consumption behavior of Muslim communities in Indonesia during the month of Ramadan. This research uses a qualitative approach with descriptive methods. The results of the study show that regional specialties play an important role in the cultural and social identity of the Indonesian people, especially during the month of Ramadan. This can be seen from the consumption patterns of the people who prioritize regional specialties as the main menu when breaking the fast. In addition, regional specialties are also a medium for maintaining and developing cultural and social values that exist in society. This research also shows that cultural and social identities associated with regional specialties have influence on the consumption behavior of Muslim communities in Indonesia during the month of Ramadan. This can be seen from the tendency of people to prefer regional specialties that are in accordance with their cultural and religious values, as well as the desire to strengthen identity as part of a particular social group.


Keywords


Cultural Identity, Social Identity, Consumption Behavior, Regional Typical Foods, Month of Ramadan.

Full Text:

PDF

References


Abrams, D., & Hogg, M. A. (1990). An introduction to the social identity approach. Social identity theory: Constructive and critical advances, 1(9).

Aisyah, S. (2017). Tradisi Kuliner Masyarakat Minangkabau: Aneka Makanan Khas Dalam Upacara Adat dan Keagamaan Masyarakat Padang Pariaman. Majalah Ilmiah Tabuah: Talimat, Budaya, Agama dan Humaniora, 21(2), 29-47.

Alviyah, K., Pranawa, S., & Rahman, A. (2020). Perilaku Konsumsi Budaya Masyarakat dalam Tradisi Labuhan Ageng di Pantai Sembukan. Indonesian Journal of Sociology, Education, and Development, 2(2), 138-146.

Baker, C. A. (2012). Social identity theory and biblical interpretation. Biblical Theology Bulletin, 42(3), 129-138.

Chambers, I. (2008). Migrancy, culture, identity. Routledge.

Darwis, R. (2022). Kajian Identitas Budaya Kuliner Dangke Makanan Khas Massenrempulu. Lingue: Jurnal Bahasa, Budaya, dan Sastra, 2(1), 38-51.

Fardiaz, D. (1998). Peluang, Kendala, dan Strategi Pengembangan Makanan Tradisional, dalam Kumpulan Ringkasan Makalah Seminar Nasional Makanan Tradisional: Meningkatkan Citra dan Mengembangkan Industri Makanan Tradisional Indonesia. Pusat Kajian Makanan Tradisional (PKMT), Lembaga Penelitian Institus Pertanian Bogor-Pusat Antar Universitas dan Gizi IPB, Bogor.

Hall, S. (2015). □ Cultural Identity and Diaspora. In Colonial discourse and post-colonial theory (pp. 392-403). Routledge.

Hasanah, A. F. (2020). Analis Perilaku Konsumen Masyarakat Ponorogo Sesaat dan Sesudah Datangnya Bulan Ramadan. IJoIS: Indonesian Journal of Islamic Studies, 1(2), 95-106.

Hidayat, A. (2016). Budaya Konsumen Bulan Ramadan Bagi Masyarakat Modern Di Indonesia. IBDA: Jurnal Kajian Islam Dan Budaya, 14(2), 265-276

Istiyanto, S. B., & Novianti, W. (2018). Etnografi komunikasi komunitas yang kehilangan identitas sosial dan budaya di Kabupaten Cilacap. Jurnal Kajian Komunikasi, 6(1), 64-77.

Jensen, L. A., Arnett, J. J., & McKenzie, J. (2011). Globalization and cultural identity (pp. 285-301). Springer New York.

Khan, K. M., & Khan, M. N. (2006). The encyclopaedic dictionary of marketing. SAGE Publishing India.

Krisnawati, I. (2022). Nasi Liwet Solo, Kuliner Tradisional dengan Keunikan Sejarah, Budaya dan Filosofi. Destinesia: Jurnal Hospitaliti dan Pariwisata, 3(2), 102-111.

Magfiroh, S., Ansori, S., & Khomsiyatun, U. (2022). Konsep Maslahah dan Tinjauan Preferensi Konsumsi Islami pada Bulan Ramadan di Indonesia. Jurnal Penelitian Agama, 23(1), 109-124.

Marwanti. (2000). Pengetahuan Masakan Indonesia. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa.

Marzuki, M. (2014). Tradisi Meugang dalam Masyarakat Aceh: Sebuah Tafsir Agama dalam Budaya. el Harakah: Jurnal Budaya Islam, 16(2), 216-233.

Peter, O., & Olson, J. C. (1996). Consumer Behavior and Strategic Management. Jakarta: Erlangga.

Royanulloh, R., & Komari, K. (2019). Bulan ramadan dan kebahagiaan seorang muslim. Jurnal Psikologi Islam Dan Budaya, 2(2), 127-138.

Setiadi, N. J. (2015). Perilaku Konsumen: edisi revisi. Kencana.

Siregar, M. A. S. (2020). Ziarah Kubur, Marpangir, Mangan Fajar: Tradisi Masyarakat Angkola dan Mandailing Menyambut Bulan Ramadan dan ‘Idul Fitri. Warisan: Journal of History and Cultural Heritage, 1(1), 9-13.

Sofyan, M. A. (2020). Eksistensi megono sebagai identitas kultural: Sebuah kajian antropologi kuliner dalam dinamika variasi makanan global. Jurnal Sosiologi Reflektif, 15(1), 45-62.

Sugiyono, P. (2011). Metodologi penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Alpabeta, Bandung, 62-70.

Suryani, T. (2008). Perilaku konsumen: implikasi pada strategi pemasaran. Yogyakarta: graha ilmu.

Tajfel, H. (Ed.). (2010). Social identity and intergroup relations (Vol. 7). Cambridge University Press.

Utami, S. (2018). Kuliner sebagai identitas budaya: Perspektif komunikasi lintas budaya. CoverAge: Journal of Strategic Communication, 8(2), 36-44.

Weichart, G. (2014). Identitas Minahasa: sebuah praktik kuliner. Antropologi Indonesia.




DOI: https://doi.org/10.15575/jim.v4i1.25031

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

 
 
 Lisensi Creative Commons
View My Stats