Perkembangan Tafsir di Indonesia kontemporer


Eko Darmawan(1*)

(1) UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Indonesia
(*) Corresponding Author

Abstract


Tafsir Kontemporer terpengaruh adanya pemikiran moderen yang terlebih dahulu ada dalam merespon Al-Qur’an sehingga tafsir di abad kontemporer memiliki paradigma yang berbeda. Jika penafsiran klasik memiliki prinsip bahwa Al-Qur’an shalih likulli zaman wa makan, pemahaman menjadi cenderung tekstualis dan literalis. Tetapi pada Tafsir kontemporer prinsip tersebut dipahami lebih kontekstual. Metode yang digunakan penelitian ini adalah dengan menggunakan metode penelitian pendekatan secara kualitatif melalui analisis deskriptif, yaitu dengan mengkaji pokok permasalahan secara rinci dan melakukan library research sebagai sumber kajian dan penelitian.Tafsir kontemporer ialah Tafsir atau penjelasan ayat Al-Qur’an yang disesuaikan dengan kondisi kekinian atau saat ini‟yang tentunya berbeda dengan tafsir klasik. Kemunculan Tafsir kontemporer erat kaitannya dengan munculnya istilah pembaharuan yang dipopulerkan ulama kontemporer yang menginginkan pendekatan dan metodologi baru dalam memahami Islam. Persepsi pembaharu memandang bahwa Pemahaman Al-Qur’an yang terkesan jalan di tempat. Adapun metode yang kerap kali digunakan oleh para mufassir kontemporer adalah metode maudhu’i dan metode kontekstual.Tafsir kontemporer bersemangat mengembalikan Al-Qur’an sebagai kitab petunjuk. paradigma tafsir kontemporer didasarkan semangat hermenetik dimana Hermeneutika adalah bidang ilmu yang membahas praktik penafsiran, metode-metode, prinsip-prinsip dan filsafat penafsiran. Az-Zahabi dalam at-Tafsir wa al-Mufassirun menjelaskan corak yang berkembang pada masa kontemporer ada lima, yaitu: corak‘ilmi, madzhabi, ilhadi, falsafi, dan adabi ijtima’i. Mufasir Indonesia Kontemporer diantaranya Muhammad Quraish Shihab dan Nadirsyah Hosen.

Keywords


Filsafat tafsir; Partikularitas lafazh; Tafsir al-Qur’an; Universalitas teks

Full Text:

PDF

References


Abdul Mustaqim dan Sahiron Syamsuddin. (2002). Studi Al-Qur’an Kontemporer. PT. Tiara Wacana Yogya.

Al-Dzahabi, M. H. (2000). Al-Tafsir wa Al-Mufassirūn, Jilid 3. Dar Al-Hadits.

Al-Hafizh al-Imam Jalaluddin as-Suyuthi, A.-. (n.d.). Itqan.

Al-Qaththan, M. K. (2008). Studi Ilmu-Ilmu Al-Qur’an, Terj. Aunur Rafiq El-Mizani. Pustaka Al-Kautsar.

Ar-Ridl, A. H. (1994). Sejarah Dan Metodologi Tafsir. PT. Raja Grafindo Persada.

Asiah, N. (2017). Hak Asasi Manusia Perspektif Hukum Islam. DIKTUM: Jurnal Syariah Dan Hukum, 15(1), 55–66.

Baidan, N. (2003). Perkembangan Tafsir Al-Quran di Indonesia (1st ed.). PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.

Darmawan, D. (2022). Pengaruh Pembaharuan Terhadap Perkembangan Tafsir di Indonesia Tahun 1900-1945. Al-Bayan: Jurnal Studi Ilmu Al-Qur’an Dan Tafsir, 7(2).

Fadhil, M. (2022). Hak Asasi Manusia Dalam Perspektif Al-Qur’an (Studi Analisis Tafsīr Al-Marāghī. Institut PTIQ Jakarta.

Faiz, F. (2003). Heurmenetika Qur’an. penerbit qalam.

Hamdan, A., & Miski, M. (2019). Dimensi Sosial dalam Wacana Tafsir Audiovisual: Studi atas Tafsir Ilmi,“Lebah Menurut al-Qur’an dan Sains. Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an Kemenag RI Di Youtube." Religia: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman, 22(2).

Hosen, N. (n.d.). Tafsir al-Qur’an Medsos: Mengkaji Makna dan Rahasia ayat Suci Pada Era Media Sosial”. Bunyan,2017.

Izzan, A., & Saepudin, D. (2022). Tafsir Maudhu’i: Metode Praktis Penafsiran Al-Qur’an (Cet (1st ed.). Humaniora Utama Press.

John M.Echols dan Hasan Sadily, K. (2003). Inggris-Indonesia (Jakarta:Gramedia.

Kuntowijoyo. (2006). Islam Sebagai Ilmu, Edisi Kedua. Tiara Wacana.

Maulana, L. (2018). Studi Tafsir Sufi: Tafsir Latha’if al-Isyarat Imam al-Qusyairi”, dalam Hermeneutik : Jurnal Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir. Jurnal Ilmu Al-Qur’an Dan Tafsir, 12(1).

Muhammad husain adz dzahabi. (2000). Tafsir wal mufassirun; jilid 2, (kairo: maktabah wahbah cet VII.

Muhammad ibn ‘Abd al-Karim Ahmad al-Syahrastani. (2004). Al-Milal wa Al-Nihal, Terj.Syuaidi Asy’ari. Pustaka Mizan.

Mustaqim, A. (2011). Epistemologi Tafsir Kontemporer. PT. LkiS Printing Cemerlang.

Mustari, M., & Rahman, M. T. (n.d.). Pengantar metode penelitian.

Qadafy, M. Z. (n.d.). Nalar Ayat-ayat Semesta dan Meningkatnya Posisi Bahasa Arab dalam Tafsir al-Qur’an,( Jurnal Al-Itqan: Vol. III.

Qaththan, M. K. (2008). Studi Ilmu-Ilmu Al- Qur‟an. Pustaka al-Kautsar.

Shihab, M. Q. (2002). Tafsir Al-Mishbah: Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Quran (Cet. 1). Lentera Hati.

Shihab, M. Q. (2012). Kaidah Tafsir. Lentera hati.

Syafrudin, U. (2009). Paradigma tafsir tekstual dan kontekstual. Pustaka pelajar.

Syukri, A. (2007). Metodologi Tafsir Al-Quran Kontemporer dalam Pandangan Fazlur Rahman. Sulton Thaha Press.

Ummi Kalsum Hasibuan, Risqo Faridatul Ulya, & Jendri, J. (2020). Tipologi Kajian Tafsir: Metode, Pendekatan dan Corak dalam Mitra Penafsiran al-Qur’an. Ishlah: Jurnal Ilmu Ushuluddin, Adab Dan Dakwah. https://doi.org/10.32939/ishlah.v2i2.9

Zuhdi, M. N. (n.d.). Hermeneutika Al-Qur‟an (p. 243). UIN Sunan Kalijaga.

Zulaiha, E. (2017). Tafsir Kontemporer: Metodologi, Paradigma dan Standar Validitasnya. Wawasan: Jurnal Ilmiah Agama Dan Sosial Budaya, 2(1), 81–94.




DOI: https://doi.org/10.15575/mjiat.v3i2.25310

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Mashadiruna: Jurnal Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License

Published by: the Master's Program in Al-Qur'an and Tafsir at the UIN Sunan Gunung Djati Bandung.