Ragam Corak Tafsir: Tafsir Sufi


Ihsan Abdillah(1*), Mochammad Rizky Baihaqi(2)

(1) MTs PERSIS Sumedang, Indonesia
(2) STAI Persatuan Islam Kabupaten Bandung, Indonesia
(*) Corresponding Author

Abstract


Karya-karya tafsir al-Qur’ân bercorak sufistik  seperti halnya tasawuf sebagai disiplin ilmu, mendapat label plus-minus dari para pengkaji. Imam al-Thusiy mengomentari penafsiran sufi  sebagai “Penafsiran seperti itu keliru (خطاء ) dan dusta (بهتان) kepada Allâh”. Imam al-Suyuthiy menyatakan bahwa pendapat para sufi dalam memaknai al-Qur’ân tidak dianggap sebagai tafsir. Ibn Shalah dalam Fatâwa-nya, Ia mengutip apa yang dikatakan oleh Imam Abi Hasan al-Wahidi; siapa yang menganggap bahwa kitab al-Sulami itu kitab tafsir maka ia telah menjadi kafir. Demikian juga penolakan dari Imam al-Zarkasyiy, Imam al-Nasafi dan Imam al-Rafi’iy. Sementara itu, banyak ulama yang memandang bahwa tafsir sufistik memiliki faidah untuk mengurai sisi esoterik al-Qur’ân dengan asumsi bahwa al-Qur’ân memiliki makna dzahir dan makna bathin. Jika demikian, maka tafsir sufistik memiliki kontribusi jelas pada pemaknaan dari aspek bathinnya dengan perangkat takwil atau isyarat-isyarat tertentu, sementara untuk makna zhâhir-nya sudah digarap oleh perangkat tafsir.  Imam al-Ghazali menegaskan bahwa tidak ada larangan seseorang menafsirkan al-Qur’ân dengan penafsiran sufistik jika bermaksud untuk menampilkan kekayaan makna al-Qur’ân hingga batas-batas pemaknaan dengan simbol atau isyarat-isyarat tertentu. Perdebatan tentang status tafsir sufistik antara kebolehan membaca, memahami dan mengamalkannya seperti yang representasikan oleh Imam al-Ghazali versus beberapa ulama yang menolak karya-karya tafsir sufistik, me-niscayakan untuk mendefinisikan tafsir sufistik dan memetakan (mapping) tafsir sufistik dengan membuat kategori-kategori baik paradigma, karya-karya, kelebihan-kelebihan dan kekurangan-kekurangannya.

Keywords


Corak tafsir; Instrumen penafsiran; Makna konkret; Tafsir spiritual.

Full Text:

PDF

References


Al-Zarqānī, M. al-‘Aẓīm. (1995). Manāhil al-‘Irfān fī ‘Ulūm al-Qur’ān. Cet. I.

Fadal, K. (2022). Stagnasi Tafsir Falsafi da Kuriositas Al-Quran. Rausyan Fikr: Jurnal Ilmu Studi Ushuluddin Dan Filsafat, 18(2), 271–296.

Gusmian, I., Cokroaminoto, J. H. O. S., & Tegalrejo III, T. R. (2021). Khazanah Tafsir Al-Quran Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Salwa.

Hanafi, H. (n.d.). Qadhaya Mu ‘ashirah‖ terj. Yudian Wahyudi dalam Yudian Wahyudi. Hermeneutika Al-Quran Dr. Hasan Hanafi.

Maladi, Y., & Wahyudi. (2021). Makna Tafsir Maudhui (E. Zulaiha & M. T. Rahman (eds.)). Prodi S2 Studi Agama-Agama UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Muhibudin, I. (2018). Tafsir Ayat-Ayat Sufistik (Studi Komparatif Tafsir Al-Qusyairi Dan Al-Jailani).

Mustaqim, A. (2010). Epistemologi tafsir kontemporer. LKiS.

Putra, A. (2017). Kajian Tafsir Falsafi. Al Burhan: Jurnal Kajian Ilmu Dan Pengembangan Budaya Al-Qur’an, 17(1).

Rahman, A., M Yunus, B., & Zulaeha, E. (2020). Corak Tasawuf Dalam Kitab-Kitab Tafsir Karya KH Ahmad Sanusi. Prodi S2 Studi Agama-Agama UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Rahman, M. T. (2016). Rasionalitas Sebagai Basis Tafsir Tekstual (Kajian atas Pemikiran Muhammad Asad). Al-Bayan: Jurnal Studi Ilmu Al-Qur’an Dan Tafsir, 1(1), 63–70.

Reflita, R., & Syatri, J. (2020). Konstruksi Hermeneutika Tafsir Sufi. Mashdar: Jurnal Studi Al-Qur’an Dan Hadis, 2(2), 169–198.

Sa’dina, A. M., & Zaelani, A. A. (2023). Pro dan Kontra dalam Tafsir Sufi. Jurnal Iman Dan Spiritualitas, 3(1), 1–10.

Saifuddin Anshari, E. (2004). Wawasan Islam Pokok-Pokok Pikiran tentang Paradigma dan Sistem Islam. Jakarta: Gema Insani.

Syatori, A. (2019). Risalah Tasawuf: Kajian Tentang Perjalanan Tasawuf. Putih: Jurnal Pengetahuan Tentang Ilmu Dan Hikmah, 4(1), 104–138.

Wahyudi, W., & Wahyudin, W. (2021). Wajah Tafsir Sufistik di Indonesia. Jurnal Iman Dan Spiritualitas, 1(2), 121–125.

Yaakob, Z. (2012). Falsafah alam dalam konteks falsafah ketuhanan menurut Hamka. International Journal of Islamic Thought, 1, 74.

Yahya, M., Maulana, M. R., Zulaiha, E., & Komarudin, E. (2022). Karakteristik Tafsir Sufistik Indonesia. Jurnal Iman Dan Spiritualitas, 2(1), 25–34.

Yunus, B. M. (n.d.). Pendekatan Sufistik dalam Menafsirkan Al-Quran.

Yunus, B. M., & Jamil, S. (2020). Penafsiran Ayat-Ayat Mutasyabihat dalam Kitab Shafwah Al-Tafasir (E. Zulaiha & M. T. Rahman (eds.)). Prodi S2 Studi Agama-Agama UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Ziaulhaq, M. (2020). Pendekatan Sayyed Hossein Nasr dalam Kerangka Studi Agama-Agama. In A. Muhyidin & M. T. Rahman (Eds.), Modul Sosialisasi Toleransi Beragama (1st ed., pp. 1–97). Prodi S2 Studi Agama-Agama UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Zulaiha, E., Syuaib, I., & Rahman, M. T. (2024). Model pengajaran perdamaian berbasis Al-Qur’an. Gunung Djati Publishing.

Zulaiha, E., Yahya, M., & Ihsan, M. (2022). Argumentasi Eksistensial Tafsir Sufi. Jurnal Iman Dan Spiritualitas Volume 2 Nomor 3 (2022), 305.




DOI: https://doi.org/10.15575/mjiat.v3i1.33927

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Mashadiruna: Jurnal Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License

Published by: the Master's Program in Al-Qur'an and Tafsir at the UIN Sunan Gunung Djati Bandung.