Makna Ikhlas dalam Tafsir Fakhruddin Ar-Razi dan Ibn Kaṡīr


Iwan Caca Gunawan(1*), Badruzzaman M. Yunus(2), Eni Zulaiha(3)

(1) Ma'had Baiturrahman Padalarang, Bandung Barat, Indonesia
(2) UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Indonesia
(3) UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Indonesia
(*) Corresponding Author

Abstract


Konsep ikhlas merupakan nilai fundamental dalam Islam yang telah diinterpretasikan secara mendalam oleh para mufassir, seperti Fakhruddin Ar-Razi dan Ibn Kaṡīr, yang memberikan kontribusi penting dalam memperkaya pemahaman tentang makna dan implementasi ikhlas dalam tradisi tafsir Al-Qur'an. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan membandingkan makna ikhlas dalam tafsir Fakhruddin Ar-Razi dan Ibn Kaṡīr, serta menganalisis implikasi penafsiran mereka terhadap pemahaman kontemporer tentang konsep ikhlas. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis komparatif untuk membandingkan interpretasi konsep ikhlas antara Fakhruddin Ar-Razi dan Ibn Kaṡīr. Data yang digunakan berasal dari studi literatur yang mencakup karya-karya tafsir kedua mufassir, serta penelitian-penelitian sebelumnya yang relevan. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa Ar-Razi dan Ibn Kaṡīr sepakat bahwa ikhlas adalah kunci utama dalam pengabdian murni kepada Allah, namun mereka menekankan aspek yang berbeda dalam tafsir mereka. Ar-Razi melihat ikhlas sebagai manifestasi tauhid sejati yang melindungi dari godaan, sementara Ibn Kaṡīr menekankan pemurnian niat dalam ibadah hanya untuk Allah tanpa perantara; Penafsiran makna ikhlas dalam Al-Qur'an oleh Fakhruddin Ar-Razi dan Ibn Kaṡīr sama-sama menekankan pentingnya ketulusan hati dan kemurnian niat dalam beribadah kepada Allah, namun Ar-Razi lebih fokus pada aspek teologis dan filosofis, sedangkan Ibn Kaṡīr menyoroti implementasi praktis dan syariat dalam kehidupan sehari-hari; Konsep ikhlas memiliki dampak mendalam dalam kehidupan modern dengan menekankan kemurnian niat kepada Allah, hal ini bisa membantu mengatasi godaan materialisme dan tekanan sosial, serta mendorong dedikasi, integritas, dan hubungan yang tulus dalam konteks profesional dan sosial.

Keywords


Aspek filosofis; Ibadah; Kehidupan sehari-hari; Mufassir al-Qur’an; Nilai fundamental.

Full Text:

PDF

References


Adnan, A., Rahman, M. T., & Jamaludin, A. N. (2024). Tijaniyah Sufi Order’s Contribution to Social Righteousness Practices. Hanifiya: Jurnal Studi Agama-Agama, 7(2), 233–242.

Al-Razi, M. bin U. (1420). Al-Tafsīr Al-Kabīr. Dar Ihya Al-Turāṡ.

An, Y. (2004). Western ‘sincerity’and Confucian ‘cheng.’ Asian Philosophy, 14(2), 155–169.

Azmi, U. (2022). Studi Kitab Tafsir Mafatih Al-Ghaib Karya Al-Razi. Basha’ir: Jurnal Studi Al-Qur’an Dan Tafsir, 119–127.

Coleman, S. (2016). Between faith and fraudulence? Sincerity and sacrifice in prosperity Christianity. In Minority religions and fraud (pp. 73–90). Routledge.

Halim, M. A. (2000). Manāhij Al-Mufassirīn. Dar Al-Kutub Al-Miṣriyyah dan Dar Al-Kutub Al-Libani.

Haromaini, A., & Rachman, A. (2020). Qalbun Salim Perspektif Tafsir Ibnu Katsir. Rausyan Fikr : Jurnal Pemikiran Dan Pencerahan, 17(2). https://doi.org/10.31000/rf.v17i2.3048

Hidayatullah, M. (2018). Ikhlas Dalam Al-Qur’an: Perspektif Semantik Toshihiko Izutsu. Jakarta: Fakultas Ushuluddin Dan Filsafat UIN Syarif Hidayatullah.

Imaduddin, I., & Zulaiha, E. (2023). Manhaj Tafsir Al-Qur’an Al-Azhim Karya Ibnu Katsir dalam Menafsirkan Surat Al-Ma’un. Al Burhan: Jurnal Kajian Ilmu Dan Pengembangan Budaya Al-Qur’an, 23(01), 113–122.

Kaṡīr, I. bin U. bin. (1999). Tafsīr Al-Qurān Al-‘Aẓīm (S. bin M. Salamah (ed.); 2nd ed.). Dār Ṭayyibah.

Khoiriyah, L. N. (2021). Ikhlas Dalam Al-Quran (Studi Tafsir Tematik Melalui Pendekatan Munasabah). IAIN Ponorogo.

Kurzman, C. (2019). Sociologies of Islam. Annual Review of Sociology, 45, 265–277.

Muhyin, N. F., & Nasir, M. R. (2023). Metode Penafsiran Ibnu Katsir Dalam Tafsir Al-Qur’an Al-Adzim. Al-Tadabbur: Jurnal Ilmu Al-Qur’an Dan Tafsir, 8.

Nuraeni, N. (2023). Konsep Ikhlas dalam Al-Qur’an Menurut Buya Hamka dan Quraish Shihab (Studi Komparatif Konseptual Antara Tafsir Al-Azhar dengan Tafsir Al-Mishbah). Universitas Islam Ahmad Dahlan.

Parrott, J. (2018). The Guiding Principles of Faith: Sincerity, Honesty, and Good Will in Islam.

Rahmadani, R. N. (2021). Konsep ikhlas perspektif Imam Al-Ghazali dan Hamka: Studi komparatif. UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Rahman, M. T. (2014). Social Justice in Western and Islamic Thought: A Comparative Study of John Rawls’s and Sayyid Qutb’s Theories. Scholars’ Press.

Rahman, M. T. (2021). Sosiologi Islam. Prodi S2 Studi Agama-Agama UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Ridho, A. A., & Jannah, J. (2020). Ikhlas dalam Perspektif Al-Qur’an (Analisis Tafsir M. Quraish Shihab Terhadap QS. AAl-An’am Ayat 162-163). Jurnal Ilmu Al-Qur’an Dan Tafsir Nurul Islam Sumenep, 5(1), 79–129.

Rohman, A. (2022). Wacana Melihat Allah Dalam Tafsir Teologis (Studi Komparatif Tafsir Az-Zamakhsyari, Ibn Katsir Dan Asy-Syaukani). Jurnal Asy-Syukriyyah, 23, 54–74.

Shofaussamawati. (2013). Ikhlas Perspektif al-Qur’an: Kajian Tafsir Maudhu’I. Hermeneutik, 7(2), 201–202.

Tarto, T. (2023). Epistemologi Ar-Razi dalam Tafsir Mafatih Al Ghaib. El-Mu’Jam. Jurnal Kajian Al Qur’an Dan Al-Hadis, 3(1), 1–12.

Taufiqurrahman, T. (2019). Ikhlas Dalam Perspektif Alquran. Eduprof, 1(2), 319706.

Wardani, T. (2023). Studi komparatif konsep Ikhlas Maulana Syah Waris Hasan dan Jalaluddin Rakhmat. UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Yunus, B. M., Jamil, S., & Rahman, T. (2020). Penafsiran Ayat-Ayat Mutasyabihat Dalam Kitab Shafwah Al-Tafasir, ed. by Eni Zulaiha and MT Rahman. Prodi P2 Studi Agama-Agama UIN Sunan Gunung Djati Bandung.




DOI: https://doi.org/10.15575/mjiat.v3i3.38465

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Mashadiruna: Jurnal Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License

Published by: the Master's Program in Al-Qur'an and Tafsir at the UIN Sunan Gunung Djati Bandung.