PENGARUH AGAMA TERHADAP KESEHATAN MENTAL
DOI:
https://doi.org/10.15575/saq.v1i1.3149Keywords:
Agama, Psikologi, Kesehatan, MentalAbstract
Sejak awal abad ke-19 ahli kedokteran mulai menyadari adanya hubungan antara penyakit fisik dengan kondisi psikis manusia. Manusia bisa menderita gangguan fisik karena gangguan mental (somapsikotis) dan sebaliknya gangguan mental dapat menyebabkan penyakit fisik (psikosomatis). Di antara berbagai faktor mental yang diidentifikasi memiliki potensi menimbulkan gejala tersebut adalah keyakinan agama. Hal ini antara lain disebabkan sebagian dokter beranggapan bahwa penyakit mental (mental illness) tidak ada hubungannya dengan penyem-buhan medis. Di samping itu banyak para penderita penyakit mental dapat disembuhkan melalui pendekatan keagamaan. Berdasarkan banyaknya kasus yang ditangani di kliniknya, para psikolog sampai pada satu keyakinan tentang pentingnya peran yang dimainkan agama dalam menyembuhkan kesehatan mental. Di antara para psikolog besar tersebut adalah Carl Gustav Jung, Alphonse Maeder, Victor E. Frankl, William James, Koenig dll. Kepercayaan, keimanan dan pengalaman keagamaan diyakini memiliki pengaruh yang terhadap kesehatan fisik maupun kesehatan mental. Secara umum dapat dikatakan bahwa orang beragama hidup lebih sehat dibanding mereka yang tidak beragama. Mengingat agama sangat berpengaruh dalam membentuk dan meme-lihara kesehatan jiwa, maka menjadi satu kemestian untuk memberikan pendidikan agama kepada peserta didik pada umumnya dan khususnya kepada anak-anak. Permasalahan adalah apa yang diajarkan dan bagai-mana mengajarkan pendidikan agama tersebut agar tercapai tujuan yang diharapkan. Pendidikan agama yang keliru baik dari sisi materi maupun caranya akan menumbuhkan sikap dan cara beragama yang salah, seperti fanatisme, eksklusif, wawasan sempit, dan prejudice. Sikap dan cara beragama seperti adalah ciri orang beragama tetapi dengan tingkat kecerdasan spiritual (SQ) yang rendah.
References
Adi, Arif Wibisono, Hubungan antara Keteraturan Menjalankan Shalat dengan Kecemasan Para Siswa Kelas III SMA Muhammadiyah Magelang, Skripsi Mahasiswa UGM Fakultas Psikologi, 1985.
Ancok, Djamaluddin & Fuat Nashori Suroso, Psikologi Islami, Solusi atas Problem-Problem Psikologi, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2000.
Djam’an, K.H. S.S., Islam dan Psikosomatik, Bulan Bintang, Jakarta, 1975.
Hawari, Dadang, Al-Qur’an Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa, PT. Dana Bhakti Prima Yasa, Yogyakarta, 1997.
Rakhmat, Jalaluddin, Psikologi Agama Sebuah Pengantar, Mizan, Bandung 2003.
Rakhmat, Jalaluddin, Psikologi Agama, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta 1995.
Koenig, H.G., Handbook of Religion and Mental Health, Academic Press, London, 1998.
Mc Guire, Meredith, Religion: The Social Context, Wadworth, Inc., California, 1981.
Haryanto, Sentot, Psikologi Shalat: Kajian Aspek-aspek Psikologis Ibadah Shalat, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2001.
Thouless, Robert H., Pengantar Psikologi Agama, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1995.
Vicort E. Frankl, Psychoteraphy and Existensialism: Selected Papers on Logoteraphy, Simon & Schutsters, New York, 1975.
Yusuf, LN, Syamsu, Mental Hygiene: Pengembangan Kesehatan Mental dalam Kajian Psikologi dan Agama, Pustaka Bani Quraisy, Bandung, 2004.
Zakiyah Daradjat, Peranan Agama dalam Kesehatan Mental, Bulan Bintang, Jakarta, 1982.
Zohar, Danah dan Ian Marshal, SQ Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual dalam Berpikir Integralistik dan Holistik untuk memaknai Kehidupan, Mizan, Bandung, 2001.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).