PENGARUH AGAMA TERHADAP KESEHATAN MENTAL


Rifki Rosyad(1*)

(1) UIN Sunan Gunung Djati Bandung,  
(*) Corresponding Author

Abstract


Sejak awal abad ke-19 ahli kedokteran mulai menyadari adanya hubungan antara penyakit fisik dengan kondisi psikis manusia. Manusia bisa menderita gangguan fisik karena gangguan mental (somapsikotis) dan sebaliknya gangguan mental dapat menyebabkan penyakit fisik (psikosomatis). Di antara berbagai faktor mental yang diidentifikasi memiliki potensi menimbulkan gejala tersebut adalah keyakinan agama. Hal ini antara lain disebabkan sebagian dokter beranggapan bahwa penyakit mental  (mental illness) tidak ada hubungannya dengan penyem-buhan medis. Di samping itu banyak para penderita penyakit mental dapat disembuhkan melalui pendekatan keagamaan. Berdasarkan banyaknya kasus yang ditangani di kliniknya, para psikolog sampai pada satu keyakinan tentang pentingnya peran yang dimainkan agama dalam menyembuhkan kesehatan mental. Di antara para psikolog besar tersebut adalah Carl Gustav Jung, Alphonse Maeder, Victor E. Frankl, William James, Koenig dll. Kepercayaan, keimanan dan pengalaman keagamaan diyakini memiliki pengaruh yang terhadap kesehatan fisik maupun kesehatan mental. Secara umum dapat dikatakan bahwa orang beragama hidup lebih sehat dibanding mereka yang tidak beragama. Mengingat agama sangat berpengaruh dalam membentuk dan meme-lihara kesehatan jiwa, maka menjadi satu kemestian untuk memberikan pendidikan agama kepada peserta didik pada umumnya dan khususnya kepada anak-anak. Permasalahan adalah apa yang diajarkan dan bagai-mana mengajarkan pendidikan agama tersebut agar tercapai tujuan yang diharapkan. Pendidikan agama yang keliru baik dari sisi materi maupun caranya akan menumbuhkan sikap dan cara beragama yang salah, seperti fanatisme, eksklusif, wawasan sempit, dan prejudice. Sikap dan cara beragama seperti adalah ciri orang beragama tetapi dengan tingkat kecerdasan spiritual (SQ) yang rendah.


Keywords


Agama, Psikologi, Kesehatan, Mental

Full Text:

PDF

References


Adi, Arif Wibisono, Hubungan antara Keteraturan Menjalankan Shalat dengan Kecemasan Para Siswa Kelas III SMA Muhammadiyah Magelang, Skripsi Mahasiswa UGM Fakultas Psikologi, 1985.

Ancok, Djamaluddin & Fuat Nashori Suroso, Psikologi Islami, Solusi atas Problem-Problem Psikologi, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2000.

Djam’an, K.H. S.S., Islam dan Psikosomatik, Bulan Bintang, Jakarta, 1975.

Hawari, Dadang, Al-Qur’an Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa, PT. Dana Bhakti Prima Yasa, Yogyakarta, 1997.

Rakhmat, Jalaluddin, Psikologi Agama Sebuah Pengantar, Mizan, Bandung 2003.

Rakhmat, Jalaluddin, Psikologi Agama, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta 1995.

Koenig, H.G., Handbook of Religion and Mental Health, Academic Press, London, 1998.

Mc Guire, Meredith, Religion: The Social Context, Wadworth, Inc., California, 1981.

Haryanto, Sentot, Psikologi Shalat: Kajian Aspek-aspek Psikologis Ibadah Shalat, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2001.

Thouless, Robert H., Pengantar Psikologi Agama, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1995.

Vicort E. Frankl, Psychoteraphy and Existensialism: Selected Papers on Logoteraphy, Simon & Schutsters, New York, 1975.

Yusuf, LN, Syamsu, Mental Hygiene: Pengembangan Kesehatan Mental dalam Kajian Psikologi dan Agama, Pustaka Bani Quraisy, Bandung, 2004.

Zakiyah Daradjat, Peranan Agama dalam Kesehatan Mental, Bulan Bintang, Jakarta, 1982.

Zohar, Danah dan Ian Marshal, SQ Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual dalam Berpikir Integralistik dan Holistik untuk memaknai Kehidupan, Mizan, Bandung, 2001.




DOI: https://doi.org/10.15575/saq.v1i1.3149

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



Syifa Al-Qulub Visitors

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Department of Tasawuf Psikoterapi
Gedung Fakultas Ushuluddin Lt. 3
Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Jl. AH. Nasution No. 105 Cibiru Bandung Tlp. (022) 7802275
Handphone: +62 852-0685-1568
E-mail: syifaalqulub@uinsgd.ac.id