Adsorpsi Ion Logam Tembaga(II) dalam Air Dengan Serbuk Tulang Ikan Gurame (Osphronemus gourami Lac)


Riska Farah Diba(1), Vina Amalia(2*), Eko Prabowo Hadisantoso(3), Yusuf Rohmatulloh(4)

(1) Jurusan Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Indonesia
(2) Jurusan Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Indonesia
(3) Jurusan Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Indonesia
(4) Jurusan Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Indonesia
(*) Corresponding Author

Abstract


Tulang ikan Gurame dapat dimanfaatkan sebagai material penyerap (adsorben) karena memiliki kadar kalsium fosfat yang tinggi yaitu sebesar 65%. kalsium hidroksiapatit (Ca10(PO4)6OH2) dapat dimanfaatkan sebagai adsorben karena kalsium hidroksiapatit merupakan biokeramik yang dapat mengadsorpsi logam dengan cara pertukaran ion. Pada penelitian ini ion logam Cu(II) dipilih sebagai adsorbat karena Cu(II) merupakan salah satu pencemar badan air yang berbahaya bagi tubuh. Adsorben tulang ikan Gurame dikarakterisasi dengan XRD, XRF, SEM, dan FTIR sehingga diketahui struktur adsorben yang terbentuk adalah hidroksiapatit (Ca10(PO4)6OH2) dengan kristalinitas rendah dengan nilai rasio mol Ca/P sebesar 1,97 karena dominan kalsium pada adsorben. Agar didapatkan kondisi adsorpsi optimum dilakukan optimasi terhadap konsentrasi larutan Cu(II), pH, waktu kontak dan massa adsorben. Hasil optimasi didapatkan konsentrasi larutan Cu(II) optimum adalah 40 mg/L dengan pH 4, waktu kontak 45 menit dan massa adsorben 1,0 gram. Dari hasil penelitian disimpulkan tulang ikan Gurame dapat dimanfaatkan sebagai adsorben logam Cu(II) karena memiliki efisiensi adsorpsi sebesar 89,5% dan kapasitas adsorpsi sebesar 7,1604 mg/g.


Keywords


Kimia Analitik; Kimia Anorganik

Full Text:

PDF

References


N. Priyanto, D. dan F. Ariyani, “Kandungan Logam Berat (Hg, Pb, Cd, dan Cu) pada Ikan, Air dan Sedimen di Waduk Cirata, Jawa Barat,” Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan, vol. 3, Juni 2008.

H. Analisis Fisika Kimia, Jakarta: Departemen Farmasi FMIPA-UI, 2006.

K. L. Han, T. T. Tjoon dan H. I. Muhamad, “Adsorption and Removal of Zinc (II) from Aqueous Solution Using Powdered Fish Bones,” Elsevier, vol. I, pp. 96-102, January 2012.

A. A. dan Z. , “Sintesis Hidroksiapatit dari Cangkang Kerang Darah (Anadara granosa) dengan Proses Hidrotermal Variasi Rasio Mol Ca/P dan Suhu Sintesis,” Jom FTEKNIK, vol. 2, no. 1, Februari 2015.

B. S. Purwasasmita dan R. S. Gultom, “Sintesis dan Karakterisasi Serbuk Hidroksiapatit Skala Sub-Mikron Menggunakan Metode Presipitasi,” Jurnal Bionatura, vol. 10, no. 2, pp. 155-167, Juli 2008.

B. Riyanto, A. Maddu dan N. , “Material Biokeramik Berbasis Hidroksiapatit Tulang Ikan Tuna,” JPHPI, vol. 16, no. 2, November 2013.




DOI: https://doi.org/10.15575/ak.v4i2.5091

Copyright (c) 2019 Riska Farah Diba, Vina Amalia, Eko Prabowo Hadisantoso, Yusuf Rohmatulloh

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

CrossrefSINTAGoogle ScholarIndonesia One Search

View My Stats

 

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.