PENERAPAN KONSEP HYBRID CONTRACT DALAM PEMBIAYAAN RAHN DI PEGADAIAN SYARI’AH


Lutfi Maulana(1*)

(1) Pascasarjana, UIN SGD Bandung, Indonesia
(*) Corresponding Author

Abstract


Sejalan  dengan  perkembangan  ekonomi  dan  teknologi,  bank  syariah  dituntut  untuk  selalu  berinovasi  supaya  produk-produk  yang  ditawarkan  dapat menarik minat para nasabah, juga dapat bersaing dengan bank konvensional Salah satu pilar penting untuk menciptakan produk keuangan syari’ah dalam memenuhi  tuntutan kebutuhan masyarakat modern adalah pengembangan hybrid conctract (multi akad). Praktik gadai di Pegadaian syariah sering menuai keraguaan mengenai kesyariahan produknya tersebut. Keraguan ini muncul karena adanya pemberlakuan hybrid contract atau multi akad. Begitu juga penggunaan multi akad dan penghitungan biaya sewa penyimpanan (ijarah) yang dilakukan oleh Pegadaian Syariah menimbulkan keraguan mengenai kesyariahan dari akad gadai syariah tersebut. Oleh karenanya penelitian ini mencoba mengkaji lebih mendalam tentang konsep hybrd contract dalam praktik rahn  di pegadaian syariah untuk memperoleh gambaran yang lebih mendalam mengenai konsep hybrid contract dalam akad gadai yang diterapkan oleh Pegadaian Syariah. Analisis data dalam tulisan ini menggunakan pendekatan fiqh juga menggunakan pendekatan substantive normatif dalam pemikiran hukum Islam. Hasil temuan sementara menunjukkan bahwa produk rahn  di pegadaian syari’ah masih dipertanyakan kesyari’ahannya. Jika dikaji lebih mendalam berdasarkan kriteria hybrid contract yang dibolehkan, maka produk ini bisa termasuk ke dalam hybrid contract yang dilarang, karena ia termasuk ke dalam penggabungan jual beli dengan hutang-piutang yang dilarang oleh hadits dan ulama, karena ia menggabungkan dua akad yang bertentangan karakter dan sifatnya.

 

Keywords: Hybrid contract, rahn , ijârah, ardl, pegadaian syari’ah


Full Text:

PDF

References


Abdul Ghofur Anshori, Gadai Syari’ah di Indonesia (Jogjakarta: Gajahmada Uni-versity Press, 2006) dan Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syari’ah (Jogjakarta: Ekonosia, 2007)

Abdullâh ib Muhammad al-Thayyâr, et. al., al-Fiqh al-Muyassar (Riyad: Madar al-Watani lî al-Nashr, 1425 H)

Abdullâh ibn Muhammad al-‘Imrânî, al-’Uqûd al-Mâliyah al-Murakkabah: Dirâsah Fiqhîyah Ta’shîlîyah wa Tathbîqîyah (Riyad: Dâr Kunûz Is-bilia li al-Nasyr wa al-Tawzî’, 2006) dan Nazih Hammad, Qadlâyâ Fiqhîyah Mu’âshirah fî al-Mâl wa al-Iqtishâd (Damaskus: Dâr al-Qalam, 2001)

Abdullah Saeed, Menyoal Bank Syari’ah: Kritik atas Interpretasi Bunga Bank Kaum Neo-Revivalis, terj. Arif Maftuhin (Jakarta: Paramadina, 2004)

Abû ‘Abdullâh Muhammd ibn Idrîs al-Syâfi’î, al-Umm, Vol. 3 (Beirut: Dâr al-Fikr, 1990)

Abû Khâtim Mahmûd ibn al-Hasan al-Qaz-waynî al-Syâfi’î, al-Hiyâl fî al-Fiqh (Beirut: Dâr al-Kutub al-‘Ilmîyah, 2012)

Ahmad Supriyadi, “Implementasi Akad Rahn di Pegadaian Syariah Kudus (Suatu Tinjauan Yuridis Normatif terhadap Praktek Akad Rahn diPegadaian Syariah Kudus)”,

Ahmad Syakur, “Problematika Akad Ganda Pada Produk Lembaga Keuangan Syari’ah Kon-temporer”, Universum 3, no. 2 (Juli 2009)

al-‘Imrânî, al-’Uqûd al-Mâlîyah,

Alî Ahmad al-Sâlûs, Fiqh al-Bay’ wa al-Istitsâq wa al-Tathbîq al-Mu’âshir (Beirut: Mu’assasah al-Rayyân, 2004)

al-Jawzîyah, I’lâm al-Muwaqi’în, Vol. 3.

al-Qazwaynî al-Syâfi’î, Al-Hiyâl fî al-Fiqh,

Al-Qurthubî, al-Jâmi’ li Ahkâm al-Qur’ân, Vol. 2 (Beirut: Dâr al-Fikr, 1995), 370

Al-Sâlûs, Fiqh al-Bay’, 1201

Al-Syâthibî, al-Muwâfaqât fî Ushûl al-Syarî’ah, Vol. 3 (Kairo: Musthafâ Muhammad, t.th.),

Fatwa DSN No 25/DSN-MUI/III/2002 dan Fatwa DSN No 26/DSN-MUI/III/2002

Ibn al-Qayyim al-Jawzîyah, I’lâm al-Muwaqqi’în, Vol. 1 (Beirut: Dâr al-Kutub al-‘Ilmîyah, 1991)

Ibn Manzhûr, Lisân al-‘Arab (Beirut: Dâr al-Fikr, 1386 H.)

Ibn Rusyd, Bidâyat al-Mujtahîd, Vol. 2 (Beirut: Dâr al-Fikr, 1993)

Ibn Taymîyah, Majmû’ Fatâwâ Syaykh al-Islâm Ahmad Ibn Taymîyyah, vol. 29, ed. ‘Abd al-Rahmân ibn Muhammad dan Muhammad ibn ‘Abd al-Rahmân (Riyad: Dâr al-Rahmah, t.th.)

Imam al-Nawawi, Majmu’ Syarh al-Muhadzdzab, Vol. 9 (Jakarta: Pustaka Azzam, 2012)

Sumber Online :

http://www.ahmadzain.com/read/karya-tulis/456/hukum-jual beli-alinah-dan-attawaruq/

http://www.ahlalhdeeth.com/vb/showthread.p hp?t=308860

Agustianto, “Hybrid Contract dalam Keuangan Syari’ah”, diakses pada 04 Desember 2019, http://www.agustiantocentre.com/?p=68

Sri Mulyani, “Pegadaian Syariah”, diakses pada 04 Desember 2019 http://srimulyanicha.blogspot.co.id/2012/05/pe gadaian-syariah-rahn .html

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia Bab 1 Pa-sal 1”, diakses pada 04 Desember 2019. www.hukumonline.com/pusatdata/ downloadfile/lt4cce8b328f9c6/2985/174

http://fiqihmuamalat.blogspot.com/2013/09/ko ntroversi-gadai-syariah.html




DOI: https://doi.org/10.15575/aksy.v2i1.7860

Refbacks

  • There are currently no refbacks.