PROGRAM WASTE TO PRODUCT UNTUK SANTRI PONDOK PESANTREN RADEN RAHMAT SUNAN AMPEL KABUPATEN JEMBER


Selvi Ariyunita(1*), Sulifah Aprilya Hariani(2), Kuswati Kuswati(3)

(1) Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Jember, Indonesia
(2) Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Jember, Indonesia
(3) Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Jember, Indonesia
(*) Corresponding Author

Abstract


Abstrak

Edukasi pengelolaan sampah dari sumbernya sangat penting untuk mengurangi timbulan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Santri Pondok Pesantren sebagai agent of change perlu mendapatkan pelatihan pengelolaan sampah agar menjadi pelopor zero waste management di masyarakat. Pihak pengelola juga merencanakan untuk mengembangkan pondok pesantren yang berwawasan lingkungan. Adapun permasalahan yang dihadapi mitra, meliputi: 1). Belum tersedianya sarana pengelolaan sampah yang cukup; 2) Belum dilakukan pengelolaan sampah dari kegiatan domestik; 3) Santri belum pernah mendapatkan pelatihan kewirausahaan berbasis pemanfaatan limbah. Solusi yang ditawarkan adalah pengelolaan minyak jelantah serta pembuatan kokedama. Tujuan kegiatan ini adalah memberikan sosialisasi pengelolaan sampah serta memberikan pelatihan dengan memanfaatkan sampah sebagai bekal untuk berwirausaha berbasis lingkungan. Metode kegiatan pengabdian masyarakat ini meliputi :1). Persiapan (survey dan diskusi); 2). Keterampilan (Sosialisasi materi Pengolahan Sampah dan Pelatihan Waste to Product) dan 3). Evaluasi. Kegiatan dilaksanakan pada bulan Agustus-Oktober 2021. Kegiatan pengabdian masyarakat ini terlaksana dengan sukses sesuai dengan target yang direncanakan, meliputi penyaluran bantuan tempat sampah 3R, sosialasi urgensi pengolahan sampah serta pelatihan waste to product. Hasil evaluasi menunjukkan meningkatkan wawasan peserta kegiatan akan pengelolaan sampah serta memunculkan proyeksi untuk berwirausaha dengan memanfaatkan sampah


Abstract

Education on waste management from sources is a very important activity for reducing waste generation in final disposal sites. Islamic boarding school students, as agents of change, should receive training in waste management to become pioneers of zero waste management in their community. The management team also plans to develop an environmentally friendly Islamic boarding school. The problems faced by partners include: 1) a lack of adequate waste management facilities; 2) proper waste management has not been implemented in the Islamic boarding school environment; and 3) the members of the pesantren have never received training in entrepreneurship. The purpose of this activity is to provide socialization on waste management and to provide training by utilizing waste as a source for environmental-based entrepreneurship. The solutions offered are the management of used cooking oil and Kokedama. Methods for the community service activity include: 1) preparation (survey and discussion); 2) dissemination of materials on waste processing and waste-to-product training; and 3) evaluation. The activity was carried out from August to October 2021. This community service activity was carried out successfully, meeting the planned targets, including the distribution of 3R trash bins, socialization on the urgency of waste processing, and waste-to-product training. The results of the evaluation showed that participants' knowledge of waste management increased and they developed projections for entrepreneurship by utilizing waste.


Keywords


3R;Kokedama;minyak jelantah;pengabdian;pesantren.

Full Text:

PDF

References


Aulia, R.H., Narulita, S., Firdaus, M., Mardhiah, I. 2018. Pengelolaan Lingkungan Berbasis Pesantren (Studi Kasus di Pondok Pesantren SPMAA Lamongan, Jawa Timur). Jurnal Pendidikan Lingkungan dan Pembangunan Berkelanjutan. 19(1): 73-88.

Astriani, Meli et al. 2021. “Building The Independence of PKK Mothers During the Covid-19 Pandemic Through Training in Kokedama Making on Sukarami Subdistrict, Palembang.” Altifani Journal: International Journal of Community Engagement 1(2): 53.

Azzaki, Dawud Abdullah et al. 2020. “Potensi Pemanfaatan Limbah Serabut Kelapa (Cocofiber) Menjadi Pot Serabut Kelapa (COCOPOT) (The Potential Utilization of Coconut Fiber Waste into Vase of Coconut Fiber (Cocopot)).” Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah 8(1): 039.

Damayanti, F. dan Supriyatin, T. 2021. Pemanfaatan Limbah Minyak Jelantah Sebagai Upaya Peningkatan Kepedulian Masyarakat Terhadap Lingkungan. DINAMISIA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 5(1): 161-168.

Delta. 2019. “Pemanfaatan Minyak Jelantah (Waste Cooking Oil) Dalam Pembuatan Lilin Aroma Terapi Utilization of Waste Cooking Oil in Making Aroma Therapy Candles.” Jurnal Kesehatan Luwu Raya 7(2): 37–42.

Djiwo, Soeparno, and Eko Yohanes Setyawan. 2016. “Mesin Teknologi Tepat Guna Sabut Kelapa Di UKM Sumber Rejeki Kabupaten Kediri.” Seminar Nasional dan Gelar Produk (2): 576–82.

Hanum, Maulia Shofiyah. 2015. “Eksplorasi Limbah Sabut Kelapa ( Studi Kasus : Desa Handapherang Kecamatan Cijeunjing Kabupaten Ciamis ) The Exploration Of Coconut Fiber Waste ( Case Study : Desa Handapherang Kecamatan Cijeunjing Kabupaten Ciamis ).” In E-Proceeding of Art and Design: 930–38.

Indahyani, T. 2011. “Pemanfaatan Limbah Sabut Kelapa Pada Perencanaan Interior Dan Furniture Yang Berdampak Pada Pemberdayaan Masyarakat Miskin.” Humaniora 2(1): 15–23.

Jamilatun, Siti. 2020. “Pemanfaatan Minyak Jelantah Untuk Pembuatan Lilin Sebagai Alternatif Mengatasi Limbah Domestik Dan Meningkatkan Nilai Tambah.” Seminar Nasional Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat: 49–56.

Lubis, Jeliana, and Meylinda Mulyati. 2019. “Pemanfaatan Minyak Jelantah Jadi Sabun Padat.” Jurnal METRIS 20(2): 116–20.

Sinaga, H.D.E., Hutahaean, J., Siagian, Y. 2020. “Kreatif, Indah Dan Berpeluang Bisnis Lewat Kokedama.” Aptekmas 3(3): 34–37.




DOI: https://doi.org/10.15575/jak.v5i2.14652

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Al Khidmat Journal indexed by :