PROGRAM PEMBERANTASAN NYAMUK PENYEBAR DBD DENGAN METODE COMMUNITY BASED RESEARCH (CBR) DI DESA REJOMULYO LAMPUNG SELATAN


Riana Septiani(1*), Susanti Sundari(2), Beni Indrawan(3)

(1) Universitas Tulang Bawang, Indonesia
(2) Universitas Tulang Bawang, Indonesia
(3) PT. Central Pertiwi Bahar, Indonesia
(*) Corresponding Author

Abstract


Abstrak

Desa Rejomulyo berada di Kecamatan Tanjung Bintang, Lampung Selatan, Provinsi Lampung, dimana penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi masalah di desa tersebut dengan ditemukannya 2 (dua) kasus penderita DBD ditahun 2020 dan 1 (satu) kasus di akhir tahun 2021. Tujuan dari pelaksanaan kegiatan pemberantasan nyamuk penyebar DBD dengan fogging dan penyuluhan kepada warga desa Rejomulyo adalah untuk meniadakan kasus DBD dan mengendalikan vektor penyakit dengan cara memberantas jentik dan nyamuk dewasa sekaligus dilakukan penyuluhan kepada warga desa Rejomulyo agar masyarakat paham tentang cara pengendalian penyakit DBD dan berperan aktif dalam kegiatan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk). Metode kegiatan yang dilakukan adalah Community Based Research (CBR) yang merupakan pendekatan dengan melibatkan masyarakat di berbagai level peran dan partisipasi, yang akan memberi manfaat bagi komunitas atau masyarakat itu sendiri. Hasil dari kegiatan ini telah dievaluasi dan diketahui bahwa tidak ditemukan penderita demam berdarah dalam 3 (tiga) bulan terakhir setelah kegiatan dilakukan penyuluhan ke warga mampu meningkatkan pemahaman dan pengetahuan masyarakat, dan upaya untuk menghentikan penularan penyakit demam berdarah melalui fogging diapresiasi dengan baik oleh masyarakat Desa Rejomulyo dengan berpartisipasi aktif dalam semua rangkaian kegiatan.

 

Abstract

Rejomulyo Village is located in Tanjung Bintang District, South Lampung in Lampung Province.  Dengue fever is still a problem based on data obtained from two cases of sufferers in 2020 and one case at the end of 2021. The program has aimed to eradicate mosquitoes that spread dengue by fogging and counseling the residents of Rejomulyo village. The activity is to eliminate dengue cases, control the larvae and adult mosquito vectors and organize counseling for the residents so that the community understands how to control the dengue disease and plays an active role in mosquito nest elimination. The method of this activity uses the Community Based Research (CBR) that will be involving the community at various levels of roles and participation that will benefit the community or society itself. The results of the program showed that dengue fever sufferers were not found in the last 3 (three) months after the activity was held. The socialization program to the community showed an increase in public understanding. They already had efforts to stop the transmission of dengue fever through fogging. The whole program was well appreciated by the people of Rejomulyo village by actively participated in all program's steps.

 


Keywords


DBD; fogging; nyamuk; Rejomulyo

Full Text:

PDF

References


Arcari, P., Tapper, N., & Pfueller, S. (2007).

Regional variability in relationships between climate and dengue/DHF in Indonesia. Singapore Journal of Tropical Geography, 28(3), 251-272.

Aisyah, A. S. (2019). Faktor Risiko Dan Efektivitas

Fogging Terhadap Kejadian Demam Berdarah Dengue Di Wilayah Kerja Puskesmas Pontap Kota Palopo (Doctoral Dissertation, Universitas Hasanuddin).

Ambarawati, S. D., & Astuti, D. (2006). Fogging

Sebagai Upaya Untuk Memberantas Nyamuk Penyebar Demam Berdarah Di Dukuh Tuwak Desa Gonilan. Kartasura, Sukoharjo. warta, 130-8.

Baiti, N., Santjaka, A., & RM, D. N. (2019).

Analisis Dinamika Penularan Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Desa Endemis Kabupaten Pekalongan Tahun 2014-2016. Pena Medika Jurnal Kesehatan, 8(1), 64-75.

Dinas Kesehatan Provinsi lampung, Profil

Kesehatan Provinsi lampung Tahun 2021. Diakses pada 14 Februari 2022, dari https://kumparan.com/lampunggeh/kasus-dbd-di-bandar-lampung-pada-2021-turun-50- persen-dari-2020-1xF42glnloI.

Dewi, A. P. (2019). The Effectiveness Of Health

Education Using Audiovisual Media On Increasing Family Behavior In Preventing Dengue Hemorrhagic Fever (DHF). Enfermeria clinica, 29, 30-33.

Hanafi, M., Naily, N., Salahuddin, N., Riza, A. K.,

Zuhriyah, L. F., Muhtarom, M., & Dahkelan, D. (2015). Community Based Research: panduan merancang dan melaksanakan penelitian bersama komunitas.

Kursianto (2017) Kajian Kepadatan dan

Karakteristik Habitat Larva Aedes aegypti di Kabupaten Sumedang Jawa Barat. Institut Pertanian Bogor.

Kusuma, A. P., & Sukendra, D. M. (2016). Analisis

Spasial Kejadian Demam Berdarah Dengue Berdasarkan Kepadatan Penduduk. Unnes Journal of Public Health, 5(1), 48-56.

Kemenkes, R. I. (2013). Pedoman Pengendalian

Demam Berdarah Dengue Di Indonesia. Jakarta. Halaman, 6-17.

Kompas.com, 2020. Pasien DBD Capai

820, Ini 10 Provinsi dengan Jumlah Kasus Tertinggi. Diakses pada 14 Februari 2022, dari https://www.kompas.com/sains/read/2020/03/12/170300823/pasien-dbd-capai-17820 ini-10-provinsi-dengan-jumlah-kasus-tertinggi?page=all.

Marni, L., & Marlis, T. A. (2021). Empowerment

on Jumantik and Planting Mosquito Repellent Plants in the Context of Dengue Vector Control. Central Asian Journal of Medical and Natural Sciences, 2(5), 409-418.

Phuanukoonnon, S., Brough, M., & Bryan, J. H.

(2006). Folk Knowledge About Dengue Mosquitoes and Contributions oOf Health Belief Model In Dengue Control Promotion In Northeast Thailand. Acta tropica, 99(1), 6-14.

Permenkes Nomer 374/Menkes/Per/III/2010.

Diakses pada 14 Februari 2022, dari https://pelayanan.jakarta.go.id/download/regulasi/peraturan-menteri-kesehatan-nomor- 374-menkes-per-iii-2010-tentang-pengendalian-vector.pdf.

Puskesmas Jetis II, 2020. Pelaksanaan Fogging

DBD di Pedukuhan Wonolopo Kalurahan Canden. Diakses pada 6 Maret 2022, dari

https://puskesmas.bantulkab.go.id/jetis2/2021/10/24/pelaksanaan-fogging-dbd-di-pedukuhan-wonolopo-kalurahan-candenp-

Riyadi, S. (2021). Health Promotion Method of Small Group Discussion Effectively Increases the Behaviour Of Mosquito Eradication In Gunungkidul Yogyakarta.Jurnal Ners dan Kebidanan Indonesia.9(1). 46-52

Sari, N.K, (2019). Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Tentang DBD (Demam Berdarah Dengue) Dengan Keberadaan Jentik Di Wilayah Kerja Puskesmas Gamping I.

Sehatnegeriku.kemkes.go.id, 2020. Data Kasus

Terbaru DBD di Indonesia. Diakses pada 14 Februari 2022, dari https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20201203/2335899/data-kasus terbaru-dbd-indonesia/.

Santjaka, A. (2016, November). Zika dalam

Perspektif Vektor dan Upaya Pengendaliannya. In Makalah dipresentasikan pada Seminar Nasional Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto Politeknisk Kesehatan semarang, Purwokerto 19.

Sari, R. A. (2017). Analisis Faktor Yang

Berpengaruh Terhadap Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Kabupaten Bantul Menggunakan Regresi Poisson, Undergraduate Thesis, Universitas Islam Indonesia.

Swaddiwudhipong, W., Lerdlukanavonge, P.,

Khumklam, P., Koonchote, S., Nguntra, P., & Chaovakiratipong, C. (1992). A Survey of Knowledge, Attitude and Practice Of The Prevention Of Dengue Hemorrhagic Fever In An Urban Community Of Thailand. Shock, 5, 1-2.

Waterman, S. H., & Gubler, D. J. (1989). Dengue

Fever. Clinics in dermatology, 7(1), 117-122.




DOI: https://doi.org/10.15575/jak.v5i2.17373

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Al Khidmat Journal indexed by :