PENINGKATAN DAYA SAING UMKM BATIK TULIS LASEM MUSTIKA CANTING MELALUI UPGRADING PRODUK DAN DIGITAL MARKETING


Aprilia Restuning Tunggal(1*), Kurniawati Darmaningrum(2), Rosa Nikmatul Fajri(3)

(1) Universitas Darussalam Gontor Ponorogo,  
(2) Universitas Tunas Pembangunan Surakarta,  
(3) Universitas Alma Ata Yogyakarta,  
(*) Corresponding Author

Abstract


Abstrak

Batik tulis Lasem merupakan salah satu produk unggulan daerah yang ada di kecamatan Lasem, kabupaten Rembang Jawa Tengah. Batik tulis Lasem memiliki corak khusus dengan warna merah darah ayam yang konon sangat sulit ditiru oleh pembatik dari daerah manapun. Keunikan batik tulis Lasem juga terletak pada motifnya yang merupakan gabungan pengaruh budaya Tionghoa, budaya lokal masyarakat pesisir utara Jawa Tengah serta budaya Keraton Solo dan Yogyakarta. Motif batik tulis Lasem juga dicirikan dengan hiasan burung hong/lok can, binatang klasik killin atau singa, sampai cerita legenda Tiongkok Sam Pek Eng Tey. Dibalik keindahan motif yang dimiliki oleh batik tulis Lasem, realitanya batik tulis Lasem masih menyimpan berbagai macam persoalan, salah satunya adalah merek Mustika Canting. Manajemen batik yang masih konservatif hanya untuk mencari kehidupan sehari-hari tanpa memikirkan pengembangan dan peningkatan usahanya. Hal ini dikarenakan lemahnya sumber daya manusia dalam penggunaan teknologi digital untuk menunjang kemudahan dalam pemasaran, serta minimnya wawasan dan keterampilan yang dimiliki dalam menciptakan inovasi produk untuk peningkatan daya saingnya. Dengan melihat permasalahan yang sudah diuraikan sebelumnya, pengabdian ini dilakukan dengan tujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan melalui pendampingan upgrading produk dan digital marketing. Adapun metode yang digunakan dalam pelaksanaan pengabdian ini yaitu dengan melakukan FGD mengenai ekspor impor, pelatihan tentang digital marketing dan penggunaannya melalui aplikasi digital serta pelatihan upgrading produk melalui pelatihan desain batik yang lebih inovatif. Dengan adanya pengabdian masyarakat yang dilakukan, kegiatan ini dapat memberikan kontribusi serta manfaat dalam meningkatkan daya saing dan penjualan produk batik tulis Lasem Mustika Canting.  

 

Abstract

Lasem’s hand-drawn batik is one of the leading products in Lasem, Rembang district, Central Java. Lasem's hand-drawn batik has a unique pattern with the thread color of chicken blood which is said to be very difficult to imitate. The uniqueness of Lasem's hand-drawn batik also lies in its motif in combination of the influence of Chinese culture, the local culture of the northern coastal Central Java, and the culture of Solo and Yogyakarta Palaces. The motif influenced by the patterns of Hong/Lok Can birds, classic Killin/lions, and the story of the Chinese legend, Sam Pek Eng Tey. Behind the beauty, Lasem's hand-drawn batik has various problems. The problem faced by the owner of the batik craftsmen, namely the Mustika Canting brand. The management is only looking for profit for daily life without thinking about how to develop and improve the business. Existing human resources are still weak in the use of digital technology in terms of marketing. Insights and skills-possessing in creating product innovations to increase competitiveness are also very lacking. This community service has aimed to provide knowledge and skills through product upgrading and digital marketing training. The method used is to conducted FGD on export and import, training on digital marketing and its use through digital applications, and upgrading products through innovative batik design training. We hope that this activity can contribute and provide benefits in increasing the competitiveness and sales of Lasem Mustika Canting hand-drawn batik products.


Keywords


Batik Tulis Lasem; Upgrading Produk; Digital Marketing

Full Text:

PDF

References


Bimma Perwira Yudha. (2015). Strategi Pengembangan Ekonomi Kreatif Batik Daerah dalam Meningkatkan Daya Saing di Era Global. Fakultas Ekonomika Dan Bisnis Universitas Diponegoro Semarang

Candra Setya Santoso. (2009). Batik Sokong Pertumbuhan Ekonomi Kreatif 20-30%. https://kemenperin.go.id/artikel/1490/ghs

Dewi, M., Nurohmah, A., & Rahayu, N. S. (2018). “Pemberdayaan Perempuan Melalui Usaha Batik Tulis: Sebuah Pengalaman Dari Pelaksanaan Program Iptek Bagi Masyarakat (IBM) Di Kabupaten Sleman, Yogyakarta.” Jurnal Abdimas Musi Charitas.

Kurniawan, D. A., & Abidin, M. Z. (2020). “Strategi Pengembangan Wisata Kampoeng Durian Desa Ngrogung Kecamatan Ngebel Ponorogo melalui Analisis Matrik IFAS dan EFAS.” Al Tijarah, 5(2), 93. https://doi.org/10.21111/tijarah.v5i2.3706

Rosyada, M., & Tamamudin. (2020). “Pengembangan Ekonomi Kreatif Batik Tulis Kota Pekalongan Sebagai Upaya Pelestarian Budaya dan Peningkatan Pendapatan Masyarakat.” Darmabakti : Jurnal Pengabdian Dan Pemberdayaan Masyarakat, 1(2),41-50.

Ryan Puspa Bangsa. (2021). Industri Batik Jadi Salah Satu Sektor Penyokong Pertumbuhan PDB Nasional.

Sulaksono, J., & Zakaria, N. (2020). “Peranan Digital Marketing Bagi Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah (UMKM) Desa Tales Kabupaten Kediri.” Generation Journal, 4(1), 41–47. https://doi.org/10.29407/GJ.V4I1.13906




DOI: https://doi.org/10.15575/jak.v5i2.19856

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Al Khidmat Journal indexed by :