Komunikasi Dakwah Pada Masyarakat Adat Kampung Dukuh Garut


Dede Sihabudin(1*)

(1) Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Indonesia
(*) Corresponding Author

Abstract


The Dukuh traditional village community is a strong community with the principle of holding ancestral traditions based on Islamic values. The purpose of this study was to describe the experiences, understandings, and meanings of the da'is in Dukuh village and to describe the effectiveness of his da'wah communication. The research method used is the phenomenology method with Harold Lasswell's communication theory which assumes 5 elements of communication. The results of this study indicate that da'i cannot impose heavy material because the majority of the livelihoods of the residents are farmers; each da'i understands that preaching must be carried out by everyone in the village of Hamlet with their respective abilities; the meaning of da'wah according to the preachers in the village of Hamlet is 5T, namely the purpose of inhaling (khaufullāh and rahmatullāh), the task of inhaling (worship), the procedure of hrup (by being obedient to Allāh, apostles and government), inhaled challenges (must be strong against trials) , and Tuntung breathes (always expresses himself to face death by worship). Da'wah in the Dukuh Customary village environment has run quite effectively because the community generally adheres to the 5T principle which has been maintained for generations.

 Abstrak

Masyarakat kampung adat Dukuh merupakan masyarakat yang teguh berprinsip memegang tradisi leluhur berasas nilai-nilai Islam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pengalaman,  pemahaman, dan pemaknaan para da’i yang ada di kampung Dukuh serta menggambarkan keefektifan komunikasi dakwahnya. Metode penelitian yang diguanakn adalah metode fenomenologi dengan teori komunikasi Harold Lasswell yang mengasumsikan 5 unsur komunikasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa da’i tidak bisa memaksakan materi yang berat karena mayoritas mata pencaharian penduduknya adalah petani; setiap da’i memahami bahwa dakwah wajib dilakukan setiap orang di kampung Dukuh dengan kemampuannya masing-masing; makna dakwah menurut para da’i di kampung Dukuh adalah 5T, yaitu Tujuan hirup(khaufullāh dan rahmatullāh), Tugas hirup (ibadah), Tata cara hrup (dengan taat kepada Allāh, rasul dan pemerintah), Tantangan hirup (harus kuat menghadapi cobaan), dan Tuntung hirup (selalu memperispkan diri untuk menghadapi kematian dengan ibadah). Dakwah di lingkungan kampung Adat Dukuh telah berjalan cukup efektif karena masyarakatnya secara umum memegang teguh prinsip 5T yang telah dijaga secara turun-temurun.


Keywords


Da'wah Communication; Indigenous Village; Indigenous Village Da'wah.

Full Text:

PDF

References


‘Utsaimin, I. (1994) Syarh al ‘Aqidah al Washithiyah, Cet. 2, Tahun 1415 H, Dar Ibnul Jauzi, 2/152 diakses 09 Januari 2019 dari https://almanhaj.or.id/ 3705-hisab-pada-hari-pembalasan.html

Al-Bayanuni, M. A. F. (2001). Al-Madkhal ila ‘ilmi al-Da’wah, cet. III, Beirut: Resalah Publisher.

Aliyudin, M. (2016). Dakwah Kultural dalam Upacara Adat Ngalaksa dalam Ilmu Dakwah: Academic Journal for Homiletic Studies, 10(2), 271-289.

Al-Misry, A. (2005). Lisan al-‘Arab li ibn Mandzur, jilid 15, cet IV, Beirut : Dar Sader Publisher.

Atabik, A. (2014). Konsep Komunikasi Dakwah Persuasif dalam Perspektif Al-Qur’an: At-Tabsyir Jurnal Komunikasi Penyiaran Islam, 2(2), 120-135.

Kahinah, D. L. (2014). Komunikasi Dakwah Dalam Masyarakat Multikultural di Kota Sorong, diakses 13 Maret 2018 dari http://repositori.uin-alauddin.ac.id/

Mubasyaroh. (2017). Strategi Dakwah Persuasif dalam Mengubah Perilaku Masyarakat dalam Ilmu Dakwah: Academic Journal for Homiletic Studies, 11(2), 311-324.

Muharom, J. (2014) Peranan Tokoh Agama Kampung Naga dalam Penguatan Nilai-Nilai Keislaman pada Masyarakat Adat Kampung Naga. Diakses 02 Januari 2019 dari http://digilib.uinsgd.ac.id/5014/4/4_bab1.pdf 18 juli 2018Format Artikel jurnal

Muhtadi, A. S. (2012). Komunikasi Dakwah. Teori, Pendekatan, Aplikasi, Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Nasvian, M. F., dkk. (2013). Model Komunikasi Kyai dengan Santri (Studi Fenomenologi Pada Pondok Pesantren “Ribathi” Miftahul Ulum”: Jurnal Wacana, 16(04), 2338-1884.

Nurdin. (2016).Pola Tabligh dalam Komunitas Adat Kampung Adat Dukuh Desa Ciroyom Kecamatan Cikelet Kabupaten Garut, (Bandung : http://digilib.uinsgd.ac.id/ 5042/ di akses pada 13 maret 2018).

Rahman, T. (2016). Komunikasi Dakwah Pesantren Tradisional. Ilmu Dakwah: Academic Journal for Homiletic Studies, 10(2), 375-397.

Safei, A. A. (2002). Dakwah Islam: Kajian Ontologis dalam Ilmu Dakwah: Academic Journal for Homiletic Studies, 1(1), 223-268.

Shihab, Q. (2007). Ensiklopedia AL-Quran Kajian Kosa Kata, Cet. I., Jakarta: Lentera Hati.

Suherdiana, D. (2009). Model Dakwah Fardiyah Tarekat Qodiriyah wa Naqsabandiyah dalam Ilmu Dakwah: Academic Journal for Homiletic Studies, 4(14), 689-698.




DOI: https://doi.org/10.15575/anida.v19i1.5044

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License

This Journal is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

View My Stat View MyStat