Analisis Foto Jurnalistik Dalam Konten Citizen Journalism


Cindy Adellia(1*)

(1) Jurusan Ilmu Komunikasi Jurnalistik, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Indonesia
(*) Corresponding Author

Abstract


The purpose of this study was to determine the denotative, connotative, and mythological meanings of photojournalism in the context of criminal news on the @infobandungraya Instagram account. The results of the study found: first, the importance of denotation in this photojournalism can be seen from the objects exposed, and the photojournalism and action of the signs that appear. Second, connotative meanings are obtained in this study through the analysis of photojournalism using six methods to obtain relevant analysis. Third, the myths that work on photo signs in this research can be read directly from the object or content of the image and the expansion of meaning in connotative meaning can be recognized so that it becomes a myth.

Keywords


Photojournalism, Instagram, Social Media

Full Text:

Untitled PDF Untitled PDF

References


Alwi, A. M. (2004). Foto jurnalistik: Metode memotret dan mengirim foto ke media massa. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Aniatsari, I. (2018). Pemberitaan konflik FPI dan GMBI pada Pikiran Rakyat, Republika dan Tribun Jabar. Annaba: Jurnal Ilmu Jurnalistik, 3(1).

Arifin, B. (2018). Strategi komunikasi dakwah da’i Hidayatullah dalam membina masyarakat pedesaan. Communicatus: Jurnal Ilmu Komunikasi, 2(2).

Atmoko, B. D. (2012). Instagram handbook. Jakarta: Media Kita.

Burhan, A. B. (2017). Politik strategis berbasis internet pada akun Facebook komunitas petani Indonesia. Communicatus: Jurnal Ilmu Komunikasi, 1(2).

Damara, D. (2018). Strategi penyiaran program Mandasi Membanggakan di radio komunitas 107.2 FM. Annaba: Jurnal Ilmu Jurnalistik, 3(4).

Desti, N. M. (2018). Strategi wartawan online dalam mencegah berita hoax. Annaba: Jurnal Ilmu Jurnalistik, 3(4).

Julianti, I., & Santi, D. (2020). Rebel together sebagai strategi komunikasi pemasaran digital Madformakeup di tengah pandemi COVID-19. Communicatus: Jurnal Ilmu Komunikasi, 4(2).

Komariah, A., & Satori, D. (2014). Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Lestari, M. T., & Sasmita, L. A. (2020). Analisis pemanfaatan vlog “Yossie-Dani” dalam penyampaian informasi publik pemerintah Kota Semarang. Communicatus: Jurnal Ilmu Komunikasi, 4(2).

Lestari, R. S. (2018). Etos kerja wartawan kontributor MNCGroup tentang kebijakan redaksi terpadu. Annaba Jurnalistik: Jurnal Ilmu Jurnalistik, 3(1).

Maeskina, M. M., & Hidayat, D. (2021). IPPAR model pendekatan content creator dalam mempertahankan reputasi di media Snack Video. Communicatus: Jurnal Ilmu Komunikasi, 5(2).

Muchtar, K., & Aliyudin. (2019). Public relations politik Partai Keadilan Sejahtera dalam Pemilukada Jawa Barat. Communicatus: Jurnal Ilmu Komunikasi, 3(1).

Muhaemin, E., & Darsono, D. (2021). Komunikasi wartawan dalam reportase konflik agama. Communicatus: Jurnal Ilmu Komunikasi, 5(2).

Mulyana, D. (2002). Ilmu komunikasi: Suatu pengantar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Nurdin, A., & Labib, M. (2021). Komunikasi sosial generasi milenial di era industri 4.0. Communicatus: Jurnal Ilmu Komunikasi, 5(2).

Purnama, F. (2019). Pemikiran Parni Hadi tentang jurnalisme. Communicatus: Jurnal Ilmu Komunikasi, 3(1).

Rajamuda, M. B. (2021). Anatomi histeria publik dan panopticon: Dekonstruksi arsitektur komunikasi di masa pandemi. Communicatus: Jurnal Ilmu Komunikasi, 5(1).

Rustandi, D. (2018). Analisis wacana kritis komodifikasi dai dalam program televisi. Communicatus: Jurnal Ilmu Jurnalistik, 2(2).

Rustandi, D., & Saefullah, U. (2020). Literasi jurnalisme kelompok informasi masyarakat Kabupaten Bandung. Communicatus: Jurnal Ilmu Komunikasi, 4(1).

Saefullah, U., & Rustandi, D. (2020). Literasi jurnalisme kelompok informasi masyarakat Kabupaten Bandung. Communicatus: Jurnal Ilmu Komunikasi, 4(1).

Soedjono, S. (2006). Pot-Pourri fotografi. Jakarta: Universitas Trisakti.

Seno, G. A. (2003). Kisah mata: Perbincangan tentang Anda. Yogyakarta: Galang Press.

Sunardi, S. T. (2002). Semiotika negatif. Yogyakarta: Kanal.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.