Analisis Wacana Kritis Komodifikasi Daí Dalam Program Televisi


Ridwan Rustandi(1*)

(1) UIN Sunan Gunung Djati, Indonesia
(*) Corresponding Author

Abstract


This study aims to determine the construction of preachers in a television broadcast. The study was conducted to answer the question of how identity construction preachers and how preachers selection criteria in propaganda programs on television. The study was conducted with a qualitative approach and methods of Critical Discourse Analysis Teun Van Dijk Models. There are three element of Critical Discourse Analysis Methods : Text, Social Cognition and Social Context. Data collection techniques used in this study is the observation, interviews, and documentation. The results showed that the commodification of propaganda on the program "Islam itu indah" made on the preacher and maudhu side. On the side of, the election preacher / resource is determined by considering certain criteria which include unification (distinguishing characteristics), tradability (popularity and publicity), skills and abilities to speak, as well as the scientific qualifications. Representation preachers on this program conducted with respect to rating and share, performance and target audience.


Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konstruksi daí sebagai tenaga kerja dalam program televisi bertajuk “Islam Itu Indah”. Penelitian diarahkan untuk menggali aspek komodifikasi yang berkaitan dengan kriteria pemilihan dai’dan konstruksi daí dalam program televisi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis wacana kritis (Critical Discourse Analysis) model Teun Van Dijk. Terdapat tiga elemen dalam Analisis Wacana Kritis Teun Van Dijk, yaitu teks, kognisi sosial dan konteks sosial. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komodifikasi dakwah pada program “Islam Itu Indah” dilakukan pada sisi da’i dan maudhu. Pada sisi da’i, pemiihan da’i/narasumber ditentukan dengan mempertimbangkan kriteria tertentu yang meliputi unifikasi (karakter pembeda), daya jual (popularitas dan publisitas), keterampilan dan kecakapan berbicara, serta kualifikasi keilmuan. Representasi da’i pada program ini dilakukan dengan memperhatikan rating and share, performa dan sasaran audiens. 

 



Keywords


critical discourse analysis, the commodification of preachers, television programs

Full Text:

PDF

References


Anis, E.Z. (2013). Islam Ala Iklan: Komodifikasi Identitas Keislaman dalam Iklan di Televisi Indonesia, dalam Jurnal Islamic Review, 2(2), 269-284.

Dijk, V.T. (2008). Discourse and Context: A Sociocognitive approach. Cambridge University Press, UK.

Eriyanto. (2001). Analisis Wacana Kritis. Yogyakarta : LkiS.

Fakhruroji, M. (2009). Islam Digital. Bandung : Sajjad Press.

Fakhruroji, M. (2010). Komodifikasi Agama sebagai Masalah Dakwah, dalam Jurnal Ilmu Dakwah: Academic Journal for Homolities, 5(16), 1-18.

Fakhruroji, M. (2014). Agama Dalam Pesan Pendek :Madiatisasi dan Komodifikasi Agama dalam SMS Tauhid. Disertasi, S3 Kjaian Budaya dan Media, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Feally, G. & White, S. (2008). Expressing Islam: Religious Life and Politics in Indonesia, Singapore: ISEAS.

Hadi, S. (2015). Komodifikasi Berita Penyelenggaran Ibadah Haji di SKH Republika, dalam Jurnal Alhadharah, 14(27), 51-55.

Heryanto, G. (2017). Ekonomi Politik Media Penyiaran: Rivalitas Idealisme Nilai Islam dan Mekanisme Pasar, dalam Jurnal Communicatus, 1(1), 85-98.

Huda, M. (2018). Komodifikasi Pesan Dakwah Pada Iklam Pertamina Versi Tabungan Terbaik di Televisi, dalam Jurnal Dakwah dan Komunikasi, 3(2), 137-150.

Ibrahim, I.S. (2011). Budaya Populer Sebagai Komunikasi. Yogyakarta : Jalasutra,

Ibrahim, I.S. & Akhmad, B.A. (2014). Komunikasi dan Komodifikasi: Mengkaji Media dan Budaya dalam Dinamika Globalisasi. Jakarta : Yayasan OBOR.

Kitiarsa, P. (2008). Religious Commodification in Asia. London: Routledge.

Mazhar, A. (2004). Revolusi Intergralisme Islam. Bandung: Pustaka Mizan.

Mayaningrum, H.Q., & Triyono, A. (2016). Komodifikasi Hijab dalam Iklan Kosmetik Sophie Paris Versi “Natural & Halal” di Televisi, dalam Jurnal Channel, 4(2), 207-226.

Mosco, V. (2009). The Political Economy of Communication. Sage Publication.

Muchtar, K. & Ghalia, F. R. (2018). Respon Mahasiswa Terhadap Tayangan Dakwah Islamiyah Khazanah (Tran7) dan Damai Indonesiaku (TV One). Interdisciplinary Journal of Communication, 3(2), 147-174.

Murfianti, F. (2012). Komodifikasi Dakwah dalam Religiotainment di Stasiun Televisi Indonesia. Jurnal Pendhapa, 3(1), 107-116.

Mustofa, A. (2012) Komodifikasi Kemiskinan Oleh Media Televisi, Jurnal Ilmu Komunikasi, 3(1).

Nazaruddin, M. (2009). Menonton Sinetron Religius, Menonton Islam Indonesia. Jurnal Millah, 8(2).

Nuraeni, A. & Mentari, R.. (2013). Komodifikasi Da’i Di Televisi: Kajian Ekonomi Politik Media. e-journal Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Paramadina. 5(2).

Pilliang, Y.A. (2009). Bayang-bayang Tuhan: Agama dan Imajinasi. Yogyakarta: Jalasutra.

Rahman, M. (2019). Visualisasi Agama di Ruang Publik: Komodifikasi, Reproduksi Simbol dan Maknanya. Jurnal Humanistika, 4(1), 91-106.

Saefulloh, A. (2009) Dakhwahtainment: Komodifikasi Industri Media di Banlik Ayat Tuhan. Jurnal Komunika, 3(2).

Santoso, W.M. (2015). Komodifikasi Mode Muslimah Melalui Media Sosial. Jurnal Masyarakat dan Budaya, 13(2), 299-316.

Saudi, Y. (2018). Media dan Komodifikasi Dakwah. Jurnal Al-Ilam, 2(1), 37-44.

Yasir. (2015). Komodifikasi dan Pengaburan Makna Simbol dalam Industri Televisi (Analisis Semiotika Sinetron Tukang Bubur Naik Haji di Rcti Episode 1060). Jurnal Ilmu Komunikasi, 6(2), 113-190.




DOI: https://doi.org/10.15575/cjik.v2i2.4949

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 Communicatus: Jurnal Ilmu komunikasi

Creative Commons License

Communicatus: Jurnal Ilmu Komunikasi is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

View My Stat View MyStat