Pola Komunikasi Perempuan Pesisir: Studi Etnografi Komunikasi


Yayah Nurhidayah(1*)

(1) IAIN Syeikh Nurdjati Cirebon, Indonesia
(*) Corresponding Author

Abstract


Communication is bound by culture. As culture differs from one another, the communication practices and behaviors of individuals cared for in different cultures will have different communication methods. The coastal women's community is a sub-culture of the Cirebon community, besides having unique and distinctive characteristics, they have an important role in helping to increase the economic income of the fishermen's family. The involvement of coastal women in the public sphere is increasingly expanding their interactions and social relations, both with people inside and with outsiders. The implication is that coastal women are faced with various challenges in interactions that require communication competencies. Lack of understanding of the culture of the participants involved in the interaction will give rise to social conflict: such as quarrels, hostilities, misunderstandings and prejudices.

Komunikasi itu terikat oleh budaya. Sebagaimana budaya berbeda antara satu dengan lainnya, maka praktek dan perilaku komunikasi individu-individu yang diasuh dalam budaya berbeda akan memiliki cara-cara komunikasi yang berbeda.  Komunitas perempuan pesisir merupakan sub-kultur  dari masyarakat Cirebon, selain memiliki karakteristik yang unik dan khas, mereka memiliki peran penting dalam membantu menambah penghasilan ekonomi keluarga nelayan. Keterlibatan perempuan pesisir di ranah publik, makin memperluas interaksi dan relasi sosialnya,  baik dengan orang dalam maupun dengan orang luar. Implikasinya, perempuan pesisir dihadapkan pada berbagai tantangan dalam interaksi yang membutuhkan kompetensi komunikasi. Kurangnya pemahaman tentang budaya dari peserta yang terlibat dalam interaksi, akan melahirkan konflik sosial:  seperti terjadi pertengkaran, permusuhan, salah paham dan prasangka.


Keywords


Patterns of Communication, Women, Coastal

Full Text:

PDF

References


Amanah, S. (2010). Peran Komunikasi Pembangunan dalam Pemberdayaan Masyarakat Pesisir. Jurnal Komunikasi Pembangunan, 8(1).

Deviani, E. (2013). Analisis Kesiapsiagaan dan Kerentanan Perempuan di Wilayah Pesisir dalam Menghadapi Bencana Gempa dan Tsunami di Banda Aceh. Idea Nursing Journal, 4(3).

Dharma, R. (2016). Pengaruh Kepemimpinan, Komunikasi dan Lingkungan Kerjaterhadap Kinerja Pegawai Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pesisir Selatan . Ekobistek Upi "Yptk" Padang, 5(2).

Fajar, A. (2011). Analisis Interaksi Simbolik yang Membentuk Pola Komunikasi Dinamis Pada Komunitas Pesisir Kabupaten Jember. Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian, 5(2).

Fatimah, J. M. (2016). Family Communication Strategy to Improve Gender Equality for Girls in Coastal of South Sulawesi Province (Strategi Komunikasi Keluarga untuk Meningkatkan Kesetaraan Gender bagi Anak Perempuan di Kawasan Pesisir Provinsi Sulawesi Selatan). Jurnal Pekommas, 1(2).

Fithria dkk. (2012). Partisipasi Perempuan Nelayan dalam Konservasi Wilayah Pesisir di Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat. Jurnal Manajemen Sumberdaya Lahan, 1(1).

Handayani. (2011). Kajian Perempuan Pesisir dalam Mendukung Konservasi Sumber Daya Pesisir di Kabupaten Raja Ampat. Jurnal Akuatika, 2(1).

Mulyadi, A. (2011). Perempuan Madura Pesisir Meretas Budaya Mode Produksi Patriarkat. Jurnal Karsa, 19(2).

Mulyana, Dedy, 2003. Komunikasi Masyarakat Kontemporer. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Nengsih dkk. (2013). Bantuan PNPM Mandiri dalam Bidang Simpan Pinjam Bagi Perempuan Di Nagari Sungai Liku Kecamatan Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan. Pendidikan Geografi, 2(1).

Ningsih dkk. (2014). Fataloza Nur Razak : Profil Perempuan Penerima Bantuan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (Pnpm) Mandiri di Nagari Lalang Panjang Kecamatan Air Pura Kabupaten Pesisir Selatan. Pendidikan Sejarah, 3(2).

Parwati, T. 2014). Hubungan Komunikasi Interpersonal Remaja Putri Bersama Orang Tua Dengan Perilaku Seks (Studi terhadap Remaja Putri di Nagari Lunang Satu Kecamatan Lunang Kabupaten Pesisir Selatan). Bimbingan dan Konseling. 1(1).

Riza dkk. (2016). Komunikasi Antarpribadi Warga Belajar Di Pkbm Sari Kecamatan Rumbai Pesisir Kota Pekanbaru. Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Keguruan dan Ilmu Pendidikan, 3(2).

Ruata dkk. (2014). Intensitas Komunikasi Pembelajaran dalam Mengukur Keberhasilan Program Pendidikan Paket B di Desa-Desa Pesisir Kecamatan Belang. Kareba : Jurnal Ilmu Komunikasi, 3(1).

Saraswati, R. (2012). Tugas dan Wewenang Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMPKB) dalam Meningkatkan Kesejahteraan Nelayan di Wilayah Pesisir Kota Tegal. Diponegoro Law Review, 1(4).

Sefridanita dkk. (2012). Kategori dan Fungsi Sosial Ungkapan Kepercayaan Masyarakat Larang Pantang Calon Pengantin Perempuan di Nagari Barung-Barung Balantai Kecamatan Koto Xi Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan. Bahasa dan Sastra, 1(1).

Trisnani. (2016). Society Communication Patterns In The Era Of Information Technology Case Study Coastal Village, Besuki District, District Situbondo. Jurnal Penelitian Komunikasi dan Opini Publik, 20(1).

Wahyudi, A. (2011). Peran Emansipatoris Perempuan Pesisir (Istri Nelayan Sebagai Ujung Tombak Ekonomi). Jurnal Karsa, 19(2).




DOI: https://doi.org/10.15575/cjik.v1i2.5060

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2017 Yayah Nurhidayah

Creative Commons License

Communicatus: Jurnal Ilmu Komunikasi is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

View My Stat View MyStat